Sukses


Pemerintah dan NPC Indonesia Mematangkan Agenda Peparnas Papua 2021

Bola.com, Solo - Pemerintah Indonesia, melalui Kemenpora dan National Paralympic Committee (NPC) Indonesia, berkumpul di Kota Solo, mematangkan persiapan pelaksanaan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua 2021 dalam chief de mission meeting, Kamis (3/12/2020) malam.

Pertemuan tersebut dihadiri langsung oleh Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga Gatot Dewa Broto, Presiden NPC Indonesia Senny Marbun, perwakilan Pemerintah Provinsi Papua, hingga puluhan ketua kontingen, menggelar rapat secara terbatas.

Adapun rapat yang dilakukan ini untuk membahas persiapan dan rencana apa saja sebelum menggelar event setingkat Pekan Olahraga Nasional (PON), bagi atlet disabilitas. Seperti halnya PON yang seharusnya digelar pada 2020, Peparnas juga ikut ditunda menjadi tahun depan.

Wakil Sekjen NPC Indonesia, Rima Ferdianto, mengatakan pelaksanaan Peparnas Papua sesuai rencana akan digelar pada pertengahan November 2021. Masih ada satu tahun ke depan. Praktis berbagai persiapan matang wajib dilakukan sejak jauh-jauh hari.

"Jadi pertemuan antarketua kontingen ini adalah membahas progres persiapan Papua menghadapi Peparnas setelah PON digelar. PON Papua digelar pada 20 Oktober hingga 2 November 2021, sementara Peparnas pada 17 November," terang Rima kepada Bola.com.

"Tentunya kami ingin mendapat kejelasan tentang venue, aksesbilitas, transportasi, penginapan, hingga teknis pertandingan dalam Peparnas nanti," lanjutnya.

Video

2 dari 2 halaman

Ajang Regenerasi

Menariknya dalam Peparnas Papua nanti, fokus regenerasi atlet akan dilakukan oleh NPC Indonesia. Pasalnya gelaran Peparnas sangat berdekatan dengan event ASEAN Paragames (APG) Vietnam 2021, yang digelar di Hanoi.

Para atlet pelatnas untuk APG bakal dilarang tampil di Peparnas Papua. Demi bisa tampil maksimal selama di Hanoi nanti. Terlebih NPC Indonesia ingin mengulang prestasi gemilang sebagai juara bertahan dalam APG edisi sebelumnya atau 2017.

"APG 2021 digelar pada 18 hingga 24 Desember, jadi tidak berbenturan dengan Peparnas. Tapi, kemungkinan atlet prioritas di APG Hanoi, akan dilarang ikut Peparnas. Takutnya performa malah bisa habis di Peparnas. Papua nanti adalah sukses regenerasi dan mayoritas atlet non-pelatnas," jelas Rima Ferdianto.

Video Populer

Foto Populer