Sukses


Eko Yuli Irawan dan Deni Diyakini Bakal Capai Peak Performance di Olimpiade Tokyo 2020

Bola.com, Jakarta - Dua atlet angkat besi Indonesia, Eko Yuli Irawan dan Deni, terus menggenjot latihan di Empire Fit Gym Stadion Utama Komplek Gelora Bung Karno, Jakarta, untuk menghadapi Olimpiade Tokyo 2020.

Recananya, Eko Yuli dan Deni bersama rombongan akan bertolak ke Jepang pada Minggu (17/7/2021) malam WIB.

"Eko dan Deni terus menjalani program latihan. Kondisi fisik mereka cukup bagus dan keduanya siap tampil di Olimpiade Tokyo," kata pelatih bersertifikat internasional, Lukman saat dihubungi wartawan, Selasa (13/7/2021).

Bagi Eko Yuli, Olimpiade 2020 adalah penampilannya yang keempat di pesta olahraga terbesar tersebut. Sebelumnya, dia pernah meraih medali perunggu di Olimpiade Beijing 2008 dan London 2012, serta medali perak di Olimpiade Rio de Janeiro 2016.

Sementara itu, Deni yang merupakan peraih medali emas SEA Games Filipina 2019 akan menjalani penampilannya yang ketiga di Olimpiade. Deni sebelumnya pernah berlaga di Olimpiade 2012 dan Olimpiade 2016.

Di akui Lukman, persaingan di kelas 61 kg yang ditempati Eko Yuli Irawan cukup ketat. Begitu juga dengan Deni yang turun di kelas 67 kg. Namun, dia optimistis Eko dan Deni bisa mencapai peak performance saat bertanding di Olimpiade Tokyo 2020.

"Progres latihan Eko dan Deni cukup positif dan banyak kemajuan dalam angkatan baik Snatch maupun Clean and Jerk," ujar Lukman.

Saya optimistis Eko dan Deni bisa mencapai peak performance (puncak penampilan) saat tampil di Olimpiade Tokyo nanti," jelas Lukman yang selalu berdoa agar kedua anak asuhnya tetap sehat dan dalam kondisi fisik prima di tengah pandemi COVID-19.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Lawan Terberat

Ketika ditanyakan siapa lawan berat Eko dan Deni di Olimpiade Tokyo 2020, Lukman menjawab, "Eko akan bersaing dengan Lifabin (China), Thach Kim Tuan (Vietnam), dan Masquera Valencia (Columbia)."

"Adapun Deni akan bersaing dengan Chen Lijun (China) yang menempati peringkat satu dunia, Masquera Lozano (Columbia), Ergazev A (Uzbekistan), Ozbeck Mohammed (Turki), dan Zani Mikro (Italia)," jelasnya.

Reputasi Lukman memang tidak diragukan dalam menangani angkat besi. Dia merupakan satu di antara pelatih yang melahirkan lifter angkat besi yang berprestasi di Olimpiade.

Dia sukses mengorbitkan lifter angkat besi putri Indonesia, Lisa Rumbewas yang meraih medali perak Olimpiade Sidney 2000 dan medali perak Olimpiade Athena 2004.

Setelah itu, Lukman yang juga mantan lifter nasional itu sukses mengorbitkan Eko Yuli Irawan dan Triyatno yang ditanganinya sejak junior. Eko meraih medali perunggu di Olimpiade Beijing 2008 dan London 2016, serta Triyatno yang meraih medali perak di Olimpiade London 2012.

Saat tidak direkrut menjadi pelatih pelatnas, Lukman sempat menangani lifter angkat besi Malaysia dan Thailand.

Video Populer

Foto Populer