Sukses


Kumpulan Pantun untuk Memeriahkan Hari Ayah, Menyentuh Hati

Bola.com, Jakarta - Tiap tahun pada 12 November, di Indonesia diperingati sebagai Hari Ayah Nasional. Hari Ayah Nasional pertama kali dideklarasikan pada 2006 di Solo oleh Perkumpulan Putra Putri Ibu Pertiwi (PPIP).

Dalam memperingati Hari Ayah Nasional, masyarakat khususnya anak-anak dapat memberikan pantun kepada Ayah secara langsung.

Pantun ini juga dapat dijadikan caption di media sosial, seperti Instagram, Facebook, dan WhatsApp. Isi pantun tentang Ayah berisikan pesan yang sangat menyentuh hati dan mengharukan.

Makna dalam merayakan Hari Ayah Nasional adalah untuk menghargai sosok beliau yang selama ini menjadi pelindung dan pencari nafkah keluarga.

Selain itu, Ayah merupakan seorang teladan bagi anak-anaknya. Oleh karena itu, tidak ada salahnya kita sebagai anak menyampaikan pantun untuk ayah.

Berikut ini kumpulan pantun untuk memeriahkan Hari Ayah Nasional, yang menyentuh hati dan mengharukan, disadur dari Brilio, Kamis (11/11/2021).

2 dari 4 halaman

Kumpulan Pantun dalam Memeriahkan Hari Ayah Nasional

1. Habis mandi tak lupa pakai baju,

Pakai baju warna abu-abu.

Ayah bagaimana kabarmu,

Aku rindu kepadamu.

 

2. Langit itu berwarna biru,

Jika dilihat sangatlah indah.

Sudah lama kita tak bertemu,

Ayah kapan pulang ke rumah.

 

3. Sore hari halaman disapu,

Disapu sampai bersih.

Sudah lama tidak melihatmu,

Aku merindukanmu ayah.

 

4. Memancing ikan di tengah danau,

Di tengah danau pakai perahu.

Aku rindu kepadamu,

Ayah jagalah kesehatanmu.

 

5. Pergi ke laut dengan perahu,

Di laut menangkap ikan kerapu.

Apakah ayah tahu,

Aku sangat merindukanmu.

 

6. Ke laut mencari cumi-cumi,

Tinta hitam untuk melindungi diri.

Rindu ini besar sekali,

Sudah lama ayah tak kembali.

3 dari 4 halaman

Kumpulan Pantun dalam Memeriahkan Hari Ayah Nasional

7. Pergi ke sawah mencari tebu,

Tebus manis semanis madu.

Rinduku menggebu-gebu,

Sudah lama tak berjumpa denganmu.

 

8. Pagi hari mencari udang,

Mencari udang di pinggir danau.

Rindu ini sebesar gunung,

Sudah sewindu tak bertemu.

 

9. Jalan-jalan ke Pulau Bali,

Di Bali membeli sepatu.

Ayah ini kapan kembali,

Sudah lama aku menahan rindu.

10. Pergi ke laut dengan perahu,

Di laut mencari cumi-cumi.

Rindu ini sudah menggebu-gebu,

Sudah setahun ayah tak kembali.

 

11. Sarapan pagi dengan roti bakar,

Habis sarapan berangkat sekolah.

Sudah lama kita tak berkabar,

Bagaimana kabarmu ayah.

 

12. Pagi cerah berbaju ketat,

Senyum berhias seri seroja.

Pergi ayah terlalu cepat,

Belum puas diri bermanja.

4 dari 4 halaman

Kumpulan Pantun dalam Memeriahkan Hari Ayah Nasional

13. Serawa dimasak lama sehari,

Kelapa diperah sebelah saja.

Nyawa anak umpama diberi,

Tanpa ayah siapalah kita.

 

14. Sudah salat diri dijaga,

Kuntum kelopak sinar mentari.

Ayah ibarat kasturi surga,

Harum semerbak sukar dicari.

 

15. Burung merpati terbang ke bawah

Hinggap gembira di pohon sena

Murung di hati terkenang ayah

Mengadap pusara ku mohon doa

 

16. Batu belah berbongkah-bongkah,

Di balik batu ular berbisa.

Ke mana kaki hendak melangkah,

Ke sana pula rindu ini terasa.

 

17. Masih payah sama teringin,

Sukar dicari diberi percaya.

Kasih ayah umpama lilin,

Membakar diri memberi cahaya.

 

18. Diri berjubah sungguh bergaya,

Masih bersujud bersulam takwa.

Memori ayah penyuluh cahaya,

Kasih tak luput di dalam jiwa.

 

19. Air jatuh di daun talas,

Pohon tinggi tempat si lebah.

Tiada jasa yang bisa terbalas,

Hanya doa untukmu wahai ayah.

 

Disadur dari: Brilio.net (Penulis: Desinta Ramadani. Published: 29/9/2021)

Dapatkan artikel pantun dari berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.

Video Populer

Foto Populer