Sukses


Macam-Macam Gangguan dan Kelainan pada Alat Indra Manusia

Bola.com, Jakarta - Alat indra adalah organ tubuh yang dapat menerima jenis rangsangan tertentu. Itulah mengapa alat indra juga disebut organ penerima rangsang atau reseptor.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, indra adalah alat untuk merasa, mencium bau, mendengar, melihat, meraba, dan merasakan sesuatu secara naluri (intuitif).

Seperti diketahui, setiap manusia diberi anugerah oleh Tuhan berupa indra dalam tubuhnya. Alat indra merupakan reseptor yang peka terhadap lingkungan dan rangsangan.

Umumnya setiap orang memiliki lima indra dalam tubuhnya. Adapun kelima indra itu, yakni indra pendengar, penglihatan, pengecap, peraba, dan penciuman.

Kelima alat indra manusia tersebut bisa mengalami gangguan dan kelainan. Faktor penyebab gangguan dan penyakit alat indra manusia juga bermacam-macam.

Berikut ini rangkuman tentang macam-macam gangguan dan kelainan pada alat indra manusia, dilansir dari sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id, Kamis (2/12/2021).

2 dari 6 halaman

Gangguan dan Kelainan pada Alat Indra Manusia

Rabun dekat (hipermetropi)

Hipermetropi merupakan gangguan mata di mana penderitanya tidak dapat melihat benda yang dekat dengan jelas. Pengidap hipermetropi dapat ditolong dengan kacamata berlensa cembung.

Gangguan mata tersebut terjadi karena lensa mata terlalu pipih atau bola mata terlalu pendek sehingga bayangan jatuh di belakang retina. 

Rabun jauh (miopi)

Miopi adalah gangguan mata di mana pengidap tidak dapat melihat benda-benda yang letaknya jauh dari jangkauan mata.

Gangguan mata ini disebabkan lensa mata terlalu cembung atau bola mata terlalu panjang sehingga bayangan benda jatuh di depan retina.

Untuk memperbaiki kelainan mata seperti ini diperlukan lensa yang bersifat memancarkan berkas sinar, yaitu lensa cekung.

Astigmatis (mata silindris)

Astigmatis adalah kelainan pada mata yang menyebabkan penglihatan menjadi kabur. Hal ini terjadi karena pengidap tidak mampu melihat garis-garis horizontal dan vertikal secara bersama-sama.

Mata juga tidak mampu memfokuskan pandangan karena kornea mata tidak berbentuk bola. Kelainan ini dapat diatasi dengan memakai kacamata silindris.

3 dari 6 halaman

Gangguan dan Kelainan pada Alat Indra Manusia

Presbiopia (rabun dekat dan jauh)

Presbiopia adalah kelainan yang ditandai dengan mata tidak dapat melihat dekat dan jauh. Hal itu terjadi karena daya akomodasi mata mulai berkurang.

Kelainan ini biasanya dialami oleh orang tua sehingga disebut mata tua. Kelainan ini dapat diatasi dengan memakai kacamata berlensa rangkap, yaitu bagian atas berlensa cekung (negatif) dan bagian bawah berlensa cembung (positif).

Penderita rabun senja (rabun ayam)

Rabun ayam merupakan gangguan yang membuat seseorang tidak dapat melihat dengan baik pada saat senja dan malam hari atau ketika cahaya mulai remang-remang.

Gangguan penglihatan ini disebabkan kurangnya vitamin A. Cara mencegah dan mengatasi gangguan dengan mengonsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin A, seperti wortel, pepaya, dan tomat.

Keratomalasi

Gangguan keratomalasi ditandai dengan kornea mata yang keruh. Penyebabnya adalah kekurangan vitamin A yang sangat parah. Jadi, penyakit ini merupakan tingkat lanjut rabun senja.

Kekurangan vitamin A menimbulkan penebalan selaput lendir mata. Akibatnya, permukaan mata yang biasanya basah menjadi kering dan kasar (xeroftalmia/xerosis). Jika tidak segera diatasi akan menimbulkan kebutaan.

4 dari 6 halaman

Gangguan dan Kelainan pada Alat Indra Manusia

Katarak

Katarak merupakan kelainan yang terjadi pada lensa mata. Lensa mata menjadi kabur dan keruh sehingga cahaya yang masuk tidak dapat mencapai retina.

Biasanya, katarak diderita oleh orang yang berusia lanjut. Katarak dapat diatasi dengan tindakan operasi.

Juling

Kelainan mata ini disebabkan adanya ketakserasian kerja otot penggerak bola mata kanan dan kiri. Kelainan ini dapat diatasi dengan tindakan operasi pada otot mata.

Glaukoma

Kelainan ini ditandai dengan peningkatan tekanan di dalam bola mata. Tekanan terjadi karena adanya sumbatan pada saluran di dalam bola mata dan pembentukan cairan di bola mata yang berlebihan.

Glukoma jika tidak segera diatasi dapat menyebabkan kebutaan. Kelainan ini dapat diatasi dengan obat-obatan yang harus diminum seumur hidup atau dengan tindakan pembedahan.

5 dari 6 halaman

Gangguan dan Kelainan pada Alat Indra Manusia

Dermatitis atopik atau eksema

Dermatitis atopik adalah peradangan pada kulit pada awal masa kanak-kanak. Eksema dapat menyebabkan gatal yang tidak tertahankan, peradangan, hingga mengalami gangguan tidur.

Anosmia

Anosmia adalah hilangnya atau berkurangnya kemampuan untuk membaui sesuatu. Gengguan ini merupakan kelainan yang paling sering ditemui pada indra penciuman.

Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa perubahan di dalam hidung, di dalam saraf yang berasal dari hidung menuju ke otak.

Otitis Radang telinga atau otitis

Otitis adalah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah, tuba eustachius (saluran yang menghubungkan telinga tengah dan rongga mulut), antrum mastoid, dan sel-sel mastoid.

6 dari 6 halaman

Gangguan dan Kelainan pada Alat Indra Manusia

Tuli

Tuli merupakan gangguan pendengaran karena kerusakan saraf pendengaran, infeksi bakteri, atau jamur. Tuli merupakan gejala utama radang telinga (otitis).

Gendang telinga terlihat utuh, namun tertarik/retraksi, suram, kuning kemerahan, atau keabu-abuan.

Buta Warna

Istilah buta warna dapat diartikan sebagai suatu kelainan penglihatan yang disebabkan ketakmampuan sel-sel kerucut pada retina mata untuk menangkap suatu spektrum warna tertentu sehingga warna objek yang terlihat bukan warna yang sesungguhnya.

Penyebab buta warna adalah faktor keturunan. Gangguan ini biasanya terjadi pada kedua mata, namun tidak memburuk. Penyebab lainnya adalah kelainan yang didapat selama kehidupannya.

Otosklerosis

Otosklerosis adalah suatu kondisi ketika terdapat pertumbuhan tulang yang tidak normal di dalam telinga bagian tengah. Penyakit ini juga disebabkan tulang sanggurdi yang kaku dan tidak dapat bergerak secara leluasa.

Penyakit ini harus ditangani oleh dokter THT.

 

Sumber: Kemdikbud

Video Populer

Foto Populer