Sukses


8 Efek Samping yang Bisa Saja Muncul saat Berhenti Minum Kopi

Bola.com, Jakarta - Di era modern, kopi tidak hanya sekadar minuman biasa dan sudah menjadi gaya hidup masyarakat. Bagi penikmatnya, sehari tanpa kopi rasanya tak lengkap.

Namun, perlu diketahui, jika Anda merasa beberapa waktu belakangan sudah terlalu banyak ngopi (misalnya lebih dari empat cangkir per hari) dan ingin berhenti sementara atau menguranginya, ada beberapa perubahan yang akan Anda alami.

Minum kopi memang sering menimbulkan efek samping, seperti nyeri ulu hati atau diare. Namun, di balik itu, sebetulnya kopi membawa banyak kebaikan untuk tubuh.

Kopi merupakan zat kompleks yang terdiri atas 1.000 komponen bioaktif di dalamnya. Beberapa komponen bioaktif tersebut terbukti memiliki beragam manfaat sehat, karena dapat berperan sebagai antioksidan, antiradang, bahkan antikanker.

Konsumsi kopi sebanyak 3-4 gelas per hari dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah, kanker, penyakit saraf, penyakit hati, serta penyakit metabolik seperti diabetes.

Namun, tak jarang orang mengonsumsi kopi berlebihan, apalagi jika minuman berkafein lainnya seperti minuman bersoda atau minuman berenergi juga turut dikonsumsi.

Tanda-tanda Anda terlalu banyak minum kopi, antara lain sering mengalami perasaan cemas, sakit perut, jantung berdebar, diare, insomnia, sakit kepala, insomnia, dan sakit kepala. Nah, kalau ini sudah terjadi, sebaiknya Anda berhenti sementara dan/atau membatasinya.

Membayangkan melewati hari tanpa kopi memang rasanya sulit, karena ada sisi baiknya untuk tubuh. Meski begitu, Anda tetap harus menyadari efek samping yang ditimbulkannya, begitu pula saat Anda memutuskan untuk menghentikan kebiasaan ini.

Berikut efek samping yang bisa saja muncul saat Anda berhenti minum kopi, disadur dari Klikdokter, Kamis (20/1/2022).

2 dari 5 halaman

Efek Samping yang Bisa Saja Muncul saat Berhenti Minum Kopi

1. Sakit kepala lebih sering

Setiap pencinta kopi tentu tahu tanda-tanda sakit kepala akibat tidak mendapatkan kafein pada pagi hari. Ketika Anda berhenti minum kopi, asupan dopamin dan adrenalin pun hilang. Keduanya bertindak sebagai stimulan alami yang membuat Anda terjaga.

Sebaliknya, adenosin – hormon yang bertanggung hawa untuk istirahat dan rasa lelah – mengalir deras ke kepala. Ini menyebabkan perubahan pada kimiawi otak yang bisa mengakibatkan sakit kepala.

Untuk meminimalkan rasa sakit, jangan langsung berhenti total minum kopi. Sebaiknya, kurangi asupan kopi dari biasanya setiap 2-3 hari.

Menghilangkan setengah cangkir kopi, mengganti kopi dengan teh, atau mengombinasikan kopi biasa dengan kopi decaf bisa membantu menghindari gejala putus kafein. Ini bisa membantu Anda 'sembuh' dari ketergantungan Anda.

2. Perubahan berat badan, bisa turun atau bisa naik

Kalau setiap hari Anda beli kopi di kedai kopi favorit, berhenti atau mengurangi kopi berarti bisa memangkas pengeluaran sekaligus asupan kalori.

Sebuah studi dari Universitas Duke, Amerika Serikat, konsumsi harian kafein lewat kopi, teh, atau minuman ringan bisa meningkatkan asupan gula hingga 10 persen. Hal ini dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan obesitas.

Bahkan, jika kopi favorit Anda adalah latte dengan tambahan pemanis, kandungan gula dan krimnya bisa menambah asupan kalori hingga 200 per sajian.

Dengan mengurangi konsumsi jenis kopi tersebut (baiknya beralih ke kopi hitam tanpa pemanis), akan memotong ratusan kalori dari asupan harian Anda, yang berarti berat badan bisa turun.

Efek lain berhenti minum kopi adalah bertambahnya berat badan. Kopi diketahui dapat menahan nafsu makan. Berhenti mengonsumsinya bisa membuat Anda mencari pengganti yang mengandung gula dan lemak lebih sering dari biasanya.

Hal ini sangat mungkin terjadi jika gejala putus kafein yang dialami tubuh adalah mencari makanan atau minuman manis, yang dapat meningkatkan gula darah dan konsumsi kalori harian.

3 dari 5 halaman

Efek Samping yang Bisa Saja Muncul saat Berhenti Minum Kopi

3. Timbul rasa sakit lainnya pada tubuh

Tak cuma sakit kepala, mereka yang berhenti mengonsumsi kopi dinilai bakal mengalami efek samping, seperti depresi, kecemasan, gejala seperti flu, insomnia, lekas marah, perubahan suasana hati, dan kelesuan. Meski begitu, kondisi ini tidak akan berlangsung dalam waktu lama.

Para ahli mengatakan bahwa sebagian besar gejala fisik dari putus kafein akan berlalu setelah dua hari pertama. Sementara itu, sisa efek samping lainnya tidak akan bertahan lebih dari satu atau dua minggu.

4. Kualitas tidur lebih baik

Meski Anda akan merasa lelah karena tubuh sedang menyesuaikan dengan berkurangnya stimulan dari kopi, memangkas kafein bisa berdampak baik pada kualitas tidur Anda—terutama jika Anda terbiasa minum kopi pada sore atau malam hari.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam "Journal of Clinical Sleep Medicine" menemukan bahwa asupan kafein, bahkan enam jam sebelum waktu tidur, dapat mengganggu siklus tidur pada malam tersebut. Saat berhenti minum kopi, alhasil kualitas tidur Anda lebih baik.

4 dari 5 halaman

Efek Samping yang Bisa Saja Muncul saat Berhenti Minum Kopi

5. Berhenti mendapat asupan antioksidan

Kopi merupakan sumber antioksidan yang baik. Sejumlah penelitian telah menemukan bahwa minum lebih dari tiga cangkir kopi per hari dapat menurunkan risiko seperti kanker payudara, Parkinson, serta meningkatkan kesehatan tulang.

Jangan khawatir, Anda bisa tetap mendapatkan asupan antioksidan dari konsumsi buah dan sayuran.

6. Senyum lebih indah

Kopi bersifat asam yang dapat mengikis enamel gigi dan menodainya dalam setiap sesapan. Dengan memangkas konsumsi kafein, ini bisa melindungi gigi dari erosi seumur hidup sehingga gigi akan tampak lebih putih. Senyum pun jadi lebih indah!

5 dari 5 halaman

Efek Samping yang Bisa Saja Muncul saat Berhenti Minum Kopi

7. Konstipasi

Pada dasarnya, kopi bisa menstimulasi pencernaan sehingga kerap kali setelah meminumnya, tak lama kemudian Anda langsung berhasrat ingin buang air besar.

Namun, jangan khawatir, meski berhenti atau mengurangi minum kopi, Anda tetap bisa buang air besar secara rutin. Caranya adalah dengan memenuhi kebutuhan serat (ada dalam gandum utuh, sayuran, dan kacang-kacangan), banyak minum air putih, dan olahraga secara rutin.

8. Sulit konsentrasi

Berhenti minum kopi bisa bikin Anda merasa lelah dan mudah tersinggung, yang bisa menyebabkan menurunnya konsentrasi. Hal ini merupakan akibat kurangnya stimulan yang didapat dari kopi, seiring naiknya adenosin yang berperan dalam rasa lelah yang dirasakan.

Untuk mengatasinya, berdasarkan sebuah studi yang dipublikasikan di "British Journal of Psychology", Anda bisa mengunyah permen karet mint untuk tetap membuat otak terjaga. Partisipan dilaporkan reaksi yang lebih cepat dan lebih akurat saat mengerjakan tugas, khususnya menjelang akhir sesi.

 

Sumber: Klikdokter.com (Published: 27/2/2019)

Video Populer

Foto Populer