Sukses


Cara Mengajarkan Anak Berpuasa Ramadan, Orang Tua Perlu Tahu

Bola.com, Jakarta - Ramadan merupakan bulan suci yang banyak ditunggu-tunggu umat Islam di seluruh dunia. Saat bulan Ramadan tiba, semua umat Muslim melaksanakan kewajiban ibadah puasa selama satu bulan penuh.

Tidak hanya orang dewasa, semangat berpuasa juga muncul pada anak-anak. Bahkan, banyak anak-anak yang ingin dan sudah mampu berpuasa.

Memang, anak kecil yang belum memasuki masa puber belum diwajibkan untuk menjalankan puasa Ramadan. Namun, tidak ada salahnya sebagai orang tua untuk mengenalkan puasa Ramadan kepada anak sejak dini.

Melatih puasa pada anak sejak dini bertujuan agar saat menginjak masa puber sudah terbiasa menjalankan puasa Ramadan atau ibadah puasa lainnya dengan baik.

Bagi sebagian orang tua, memperkenalkan ibadah puasa pada anak bukan hal yang mudah. Namun, hal tersebut menjadi satu di antara bentuk tanggung jawab sebagai orang tua untuk mengajarkan anak berpuasa secara bertahap dan perlahan.

Berikut ini rangkuman tentang cara mengajarkan anak berpuasa Ramadan, seperti disadur dari Klikdokter, Jumat (25/3/2022).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Cara Mengajarkan Anak Berpuasa Ramadan

1. Jelaskan Hal-Hal Mengenai Berpuasa

Sebelum mulai berpuasa, jelaskan terlebih dahulu kepada anak apa pentingnya puasa di bulan Ramadan serta bagaimana cara melakukannya.

Jelaskan dengan analogi dan kalimat sederhana sesuai usia anak agar mereka lebih paham makna serta cara berpuasa.

2. Berikan Contoh

Saat anak berusia 3-5 tahun, orang tua bisa memberikan contoh kepada si kecil bagaimana cara berpuasa dengan menjalankannya. Mengajak anak ikut sahur dan berbuka dapat membuat anak mengenal puasa dari contoh yang diberikan oleh orang tuanya.

Anak akan sangat mudah dan tertarik melakukan sesuatu dengan mencontoh perilaku orang tuanya.

3 dari 5 halaman

Cara Mengajarkan Anak Berpuasa Ramadan

3. Lakukan Secara Bertahap

Mengajarkan puasa kepada anak sebaiknya dilakukan secara bertahap. Mulailah dengan mengajarkan si kecil berpuasa selama 3-4 jam.

Apabila ia sudah dapat beradaptasi, orang tua bisa memperpanjang durasi berpuasanya. Selain itu, bisa juga dengan memberikan si kecil makan dan minum pada siang hari, kemudian melanjutkan kembali puasa hingga sore hari.

4. Biasakan Tidur Lebih Awal

Bangun dini hari untuk makan sahur tidak mudah bagi anak. Agar anak bisa sahur tepat waktu, biasakan anak untuk tidur lebih awal sehingga ia lebih mudah bangun.

Hal ini juga bertujuan agar si kecil tidak kekurangan waktu istirahat. Apalagi jika paginya anak tetap beraktivitas di sekolah.

4 dari 5 halaman

Cara Mengajarkan Anak Berpuasa Ramadan

5. Beri Apresiasi Jika Anak Berhasil Berpuasa

Mendapat apresiasi merupakan hal yang sangat disenangi anak dan itu bisa meningkatkan motivasinya. Apabila anak berhasil menjalankan puasa secara bertahap sesuai target dan kesepakatan.

Orang tua bisa memberikan pujian atau hadiah kecil untuk membangkitkan semangatnya. Satu di antara contohnya adalah dengan menyiapkan menu berbuka puasa favoritnya.

Jika anak belum berhasil, sebaiknya jangan dimarahi. Orang tua tetap harus memberikan semangat agar ia mampu berpuasa lebih baik esok hari.

6. Libatkan Anak dalam Berbagai Aktivitas Ramadan

Orang tua bisa melibatkan anak dalam berbagai aktivitas di bulan Ramadan. Mereka akan merasa senang diajak menyiapkan makanan berbuka, salat tarawih bersama, hingga membuat kue Lebaran.

Aktivitas-aktivitas tersebut juga dapat meningkatkan semangat anak untuk berpuasa. Jadi, tidak ada salahnya mencoba hal tersebut.

5 dari 5 halaman

Cara Mengajarkan Anak Berpuasa Ramadan

7. Awasi Kesehatan Si Kecil

Apabila anak memiliki masalah kesehatan, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter sebelum si kecil mulai belajar berpuasa. Selama berpuasa, ada dua hal yang perlu diwaspadai oleh orang tua, yakni hipoglikemia dan dehidrasi.

Jika anak terlihat lemas, pucat, kurang konsentrasi, keringat dingin, hingga tubuh gemetar, itu merupakan tanda hipoglikemia.

Sementara itu, bila anak terlihat lemas, mata cekung, mukosa bibir kering, kulit keriput, dan urine buang air kecilnya sedikit, itu adalah tanda dehidrasi.

Sebaiknya puasa si kecil segera diakhiri atau dibatalkan jika mengalami kedua kondisi tersebut.

8. Perhatikan Gizi Menu Sahur dan Berbuka Puasa

Saat berpuasa, nutrisi anak tetap harus dipenuhi untuk menunjang tumbuh dan kembangnya. Maka itu, orang tua harus memastikan bahwa menu sahur dan berbuka anak adalah makanan yang mengandung gizi seimbang.

Jadi, makanan saat berpuasa harus mengandung makronutrien (protein, karbohidrat, dan lemak) serta mikronutrien (vitamin dan mineral) agar kebutuhan nutrisinya terpenuhi dengan baik.

Perhatikan pula pemenuhan cairan dalam tubuh anak di malam hari untuk mencegah dehidrasi.

 

Disadur dari: Klikdokter.com (Published: 7/5/2021).

Dapatkan artikel cara dari berbagai tema lainnya dengan mengklik tautan ini.

Serunya Lari di Maybank Marathon

Video Populer

Foto Populer