Sukses


Cara Mencegah Mag Kambuh saat Menjalani Puasa Ramadan

Bola.com, Jakarta - Mag menjadi satu di antara gangguan pencernaan yang sering dialami saat menjalani puasa Ramadan. Mag merupakan istilah sering dipakai untuk menggambarkan gangguan pada lambung.

Gangguan mag menyebabkan rasa tidak nyaman pada perut bagian atas. Gejala sakit mag dapat bervariasi, dari yang ringan hingga berat.

Apabila mengalami gejala nyeri atau perih pada ulu hati, kram perut, mual, muntah, perut kembung dan rasa begah, sering buang angin, dada terasa panas, serta mulut terasa pahit, kemungkinan besar terkena penyakit mag.

Sakit mag dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti terlambat makan, mengonsumsi makanan pedas dan asam, serta masih banyak lagi.

Wajar mag bisa terjadi saat menjalani puasa Ramadan. Namun, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah mag saat puasa. Bagaimana caranya?

Berikut ini rangkuman tentang cara mencegah mag saat puasa Ramadan, seperti disadur dari Klikdokter, Rabu (13/4/2022). 

2 dari 7 halaman

1. Perhatikan Makanan saat Sahur

Makan sahur merupakan hal wajib bagi pengidap mag yang ingin berpuasa. Hal ini dikarenakan sahur bisa sebagai energi selama berpuasa dan mencegah lambung dalam keadaan kosong.

Kekeliruan yang sering dilakukan oleh banyak orang saat sahur adalah mengonsumsi makanan dalam jumlah yang terlalu banyak dan langsung tidur lagi setelah sahur.

Mengonsumsi makanan dalam jumlah banyak dan tinggi lemak dapat membuat perut kembung serta begah. Selain itu, kebiasaan buruk ini dapat meningkatkan risiko terjadinya refluks, yang menyebabkan gejala heartburn.

Sedangkan langsung tidur setelah sahur dapat meningkatkan sekresi asam lambung. Pada akhirnya, hal ini dapat membuat proses pencernaan berjalan menjadi lebih lambat dan menyebabkan perasaan lapar saat bangun tidur.

Selain itu, usahakan untuk mengonsumsi lebih banyak serat saat sahur karena dapat membuat Anda tidak cepat lapar.

3 dari 7 halaman

2. Jangan Lakukan Ini saat Berbuka Puasa

Hindari langsung menyantap makanan utama dalam porsi besar saat berbuka. Saat berbuka, disarankan untuk minum air hangat atau teh manis hangat terlebih dahulu.

Minuman manis dapat membantu menormalkan kadar gula dalam tubuh setelah berpuasa seharian dan akan mudah diserap tubuh.

Hindari minuman dingin karena dapat membuat perut nyeri. Setelah itu, Anda dapat mengonsumsi takjil dalam porsi yang secukupnya, seperti buah kurma, kolak pisang, dan lain-lain.

Hindari minuman es atau minuman dingin sebelum Anda selesai menyantap makanan utama. Setelah berbuka, Anda masih boleh makan, tetapi tidak dianjurkan makan makanan yang terlalu berat.

Pastikan untuk selesai makanan apa pun, maksimal 3-4 jam sebelum tidur untuk menghindari lambung yang tidak nyaman dan gejala refluks.

4 dari 7 halaman

3. Hindari Jenis-Jenis Makanan ini

Ada beberapa pantangan makanan yang harus dikurangi–atau lebih baik lagi dihindari–oleh pengidap sakit mag. Contohnya makanan asam, pedas, serta makanan yang terlalu berbumbu karena dapat merangsang lambung.

Selain itu, minuman dan makanan yang dapat menimbulkan banyak gas seperti minuman bersoda dan sayuran tertentu seperti kol, sawi, brokoli, dan kembang kol juga harus dibatasi.

Kurangi makan makanan yang berlemak seperti aneka gorengan dan makanan yang kandungan gulanya tinggi. Selain itu, cobalah untuk berhenti merokok dan membatasi kafein agar sakit mag tidak mudah kambuh.

5 dari 7 halaman

4. Konsumsi Obat

Apabila sakit mag yang Anda alami cukup mengganggu dan tidak dapat diatasi hanya dengan menjaga pola makan, Anda dapat mengonsumsi obat mag 15-30 menit sebelum sahur dan berbuka.

Ada beberapa pilihan obat mag yang dijual secara bebas, dan yang hanya dapat dibeli melalui resep dokter. Apa pun obat yang dikonsumsi, konsultasikan terlebih dulu dengan dokter.

6 dari 7 halaman

5. Kelola Stres dengan Baik

Stres merupakan pemicu mag yang sering kali tidak disadari. Ketika stres tidak diadaptasi baik oleh otak, hipotalamus akan mengaktifkan sistem hormonal otak yang melibatkan hypothalamic-pituitary-adrenal (HPA-Axis) yang produk akhirnya adalah hormon stres (kortisol).

Hormon ini mempunyai fungsi membalikkan keadaan normal fisiologis dari tubuh. Hormon kortisol akan membuat peningkatan gula darah, peningkatan denyut jantung, dan menurunkan produksi antibodi.

Hormon tersebut juga bisa meningkatkan asam lemak dalam darah, memperlambat kerja lambung, dan meningkatkan produksi asam lambung.

7 dari 7 halaman

6. Jaga Kebersihan Lingkungan

Meski tidak diketahui secara pasti bagaimana bakteri H. pylori penyebab infeksi lambung menyebar, penyebarannya diduga kuat terjadi dari lingkungan maupun makanan dan minuman yang terkontaminasi.

Sebagai langkah pencegahan, lindungi diri dari infeksi saluran cerna penyebab mag kronis dengan cara menjaga kebersihan lingkungan. Pastikan untuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir dan hanya mengonsumsi makanan yang telah dimasak dengan matang.

 

Disadur dari: Klikdokter.com (Published: 13/6/2018).

Dapatkan artikel cara dari berbagai tema lainnya dengan mengklik tautan ini.

Video Populer

Foto Populer