Sukses


Contoh-Contoh Teks Khotbah Jumat yang Bisa Digunakan

Bola.com, Jakarta Khotbah hampir sama dengan ceramah yaitu memberi informasi dan pengetahuan pada pendengar. Namun, ada sedikit perbedaan antara khotbah dan ceramah.

Umumnya, khotbah dilakukan oleh pemuka agama yang memiliki ilmu pengetahuan tentang ibadah. Adapun tujuan khotbah untuk memperkuat iman serta pemahaman agama di kalangan umat Muslim.

Sedangkan, jalannya khotbah biasanya disampaikan sebelum melaksanakan salat Jumat. Mendengarkan khotbah merupakan satu di antara syarat sah ibadah salat Jumat.

Nah, bagi kamu yang mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan khotbah Jumat, ada beberapa tema yang bisa dijadikan sumber referensi.

Berikut ini beberapa contoh teks khotbah Jumat yang bisa digunakan, dikutip dari laman sekolahnesia dan kemenag, Senin (23/5/2022).

2 dari 3 halaman

Bahaya Harta

Khotbah Pertama

الْحَمْدُ لِلهِ الَّذِي أَنْعَمَ عَلَيْنَا بِالْأَمْوَالِ، وَأَبَاحَ لَنَا التَّكَسُّبَ بِهَا عَنْ طَرِيْقِ حَلاَلٍ، وَشَرَعَ لَنَا تَصْرِيْفَهَا فِيْمَا يُرْضِيْ الْكَبِيْرَ الْمُتَعَالَ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ ذُو الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَكْرَمُ النَّاسِ فِيْ بَذْلِ الدُّنْيَا عَلَى الْإِسْلاَمِ صَلَّى اللهُ عَلَيْه وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا، أَمَّا بَعْدُ: أَيُّهَا النَّاسُ، اتَّقُوْا اللهَ تَعَالىَ وَأَدُّوْا مَا أَوْجَبَ اللهُ عَلَيْكُمْ فِيْ أَمْوَلِكُمْ

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Alhamdulillahirrabbil’alamin, segala puji syukur atas segala kenikmatan, karunia, serta rahmat kepada hamba-hamba-Nya. Dialah Allah satu-satu-Nya harapan yang memberikan segala kebutuhan hamba-hambaNya. Saya bersaksi bahwa Allah Swt. adalah satu-satunya Tuhan dan saya bersaksi bahwa Muhammad saw. adalah utusan-Nya.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Marilah kita bertakwa kepada Allah Swt. dan memohon hidayah serta rahmat dari-Nya. Karena tanpa pemberian dari-Nya, kita tidak akan pernah merasakan nikmat-Nya hidayah dan rahmat. Sehingga semuanya harus diminta, karena pada dasarnya Allah adalah Maha membolak balik-kan hati manusia. Karenanya, kita harus tetap menjaga diri dan bertawakal kepada Allah Swt.

Jamaah jum’ah rahimakumullah,

Ketahui lah, bahwa semua pemberian Allah di dunia ini merupakan ujian bagi manusia. Allah berfirman dalam surat Al-Anfal ayat 28 yang artinya “Dan ketahui lah bahwa harta-harta kalian dan anak-anak kalian itu tidak lain hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar”.

Di sisi lain, Rasulullah saw. bersabda, innalikulli ummatinfintuw wafitsnatu umutiilmaalu. Artinya, “sesungguhnya pada setiap umat ada fitnah dan fitnah umat-Ku adalah harta”. Hadis riwayat At-Tirmidzi dan dishahihkan oleh Al-Albani.

Jamaah rahimakumullah,

Godaan harta pada umat manusia ini akan datang dari berbagai faktor. Satu di antaranya adalah dari cara mencari harta tersebut. Dalam menjalankan kehidupan, tentunya banyak kebutuhan yang mengharuskan untuk mencari harta demi menyambung kebutuhan hidup tersebut. Jika senantiasa mengingat dan bertakwa kepada Allah, tentunya cara mencari harta melalui jalan yang benar.

Hal yang dilarang dan tidak disukai oleh Allah Swt. adalah mencari harta dengan cara yang salah. Salah dalam hal ini adalah memiliki unsur kezaliman, menyakiti orang lain, serta mengambil harta orang lain dengan cara yang licik. Hal ini merupakan satu di antara cara mencari harta yang buruk dan tidak pernah dilakukan oleh orang yang bertakwa.

Allah berfirman pada surat An-Nisa ayat 29 yang memiliki arti, “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian saling memakan harta sesama kalian dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang dilakukan dengan suka sama suka di antara kalian.”

Allah telah mengatur segala hal termasuk dengan syarat harta yang halal sehingga membawa berkah kepada orang yang mencari dan menggunakannya. Ketika memiliki berkah, berapa pun nilainya akan terasa cukup. Berapa pun nilai harta tersebut, akan memberikan kebaikan pada orang yang memiliki maupun menggunakannya.

Ketika digunakan, harta tersebut akan memberikan manfaat yang akan dirasakan nikmatnya secara langsung. Sedangkan apabila disedekahkan, maka harta tersebut akan diterima sebagai satu di antara amalan jamaah kepada Allah ta’ala. Sedangkan apabila orang yang tidak bertawakal, pasti sudah mencari harta dengan berbagai cara baik dalam bentuk cara yang dilarang oleh Allah Swt.

Ketika mendapatkan harta secara haram, pasti berapa pun nilainya tidak akan terasa cukup dan akan selalu kurang. Ketika digunakan, maka akan membawa keburukan. Sedangkan ketika disedekahkan, maka akan ditolak oleh Allah Swt. Di sisi lain, harta tersebut yang nantinya membawanya masuk ke dalam neraka. Mudah mudahan kita termasuk orang yang bertakwa dan dijauhkan dari api neraka.

Jamaah rahimakumullah,

Ternyata, tanpa kita sadari, diri kita juga bisa menjadi satu di antara faktor yang menyebabkan godaan harta datang kepada kita. Ketika diri ini menginginkan sesuatu yang tergolong keinginan dalam bentuk harta, maka hal tersebut tergolong dari nafsu yang akan menjerumuskan juga. Keinginan tersebut dapat menjadikan kita berusaha untuk mengejar harta.

Mengejar harta termasuk dalam aspek duniawi. Sedangkan dalam kehidupan ini kita harus mengerjakan perilaku seimbang antara dengan Allah Swt. dan manusia. Di sisi lain, dalam kehidupan ini kita harus mencari rida Allah. Di mana rida tersebut hanya dapat diperoleh melalui ibadah yang dijalankan dalam sehari-hari.

Sedangkan godaan dalam bentuk harta ini akan menjadikan diri manusia untuk mencari dan mengupayakan segala hal yang menjadikannya ambisi. Dalam hal ini, seseorang tersebut akan menjalankan kesibukan hanya untuk mencari harta.

Seseorang yang termakan dalam godaan harta, dimulai dari ketika bangun tidur, bekerja, beristirahat, bahkan akan tertidur pun dipikirannya adalah harta. Dalam hal ini tujuan yang diinginkannya adalah memperoleh harta sebanyak-banyaknya. Terlebih, ketika dalam beribadah pun pikirannya dipenuhi oleh dunia.

Padahal seperti yang kita ketahui, Allah Swt. memberi kita rezeki yang sudah ditetapkan sebelum kita terlahir di dunia. Orang yang mengedepankan perilaku bekerja dari pagi hingga malam tersebut merupakan sosok manusia yang telah tertipu dan tergoda oleh duniawi. Sehingga orang tersebut mulai melalaikan dari beribadah kepada Allah Swt.

Jamaah rahimakumullah,

Jiwa yang telah tergoda oleh harta juga akan mengalami kesulitan bersedekah pada setiap harta yang telah diperoleh. Dalam hal ini, ketika memiliki harta, orang tersebut akan mengalami kesulitan untuk memberikan zakat. Serta tidak ingin memberikan hartanya untuk membantu orang yang mengalami kesulitan di sekitarnya.

Sedangkan di sisi lain, orang tersebut mengeluarkan uangnya untuk suatu hal yang tidak memiliki kebermanfaatan terhadap sesama manusia. Hal inilah yang disebut sebagai nafsu yang telah menjalar pada orang tersebut. Allah Swt. telah menyebutkan tentang hal ini dalam surat Al-Isra’ ayat 26-27 yang memiliki arti sebagai berikut:

“Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat haknya (mereka), (begitu pula) kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) sia-sia. Sesungguhnya orang-orang yang menghambur-hamburkan hartanya sia-sia adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Rabbnya.”

Tentu saja mendengar hal tersebut hati kita mulai terketuk dan mulai berdoa untuk dihindarkan dari godaan harta ini. meskipun tidak kita ketahui, sangat banyak sekali orang yang memiliki ilmu agama yang tinggi dan selalu istikamah menjalankannya, namun ketika tergoda oleh harta kemudian melakukan penyimpangan.

Penyimpangan dalam hal ini merupakan proses dari sifat harta itu sendiri, yang memberikan rasa puas kepada orang yang menggunakan harta tersebut untuk suatu hal yang sia-sia. Kemudian orang tersebut memiliki kehidupan yang mewah dan memiliki sifat yang sombong hingga akhirnya memunculkan kemaksiatan yang lain.

Karenanya, kita harus senantiasa meminta pertolongan Allah untuk dijauhkan dari bermacam jenis godaan harta yang dapat mengubah kita menjadi orang yang tidak bertakwa kepada Allah. Semakin takut kita kepada Allah dan selalu berdoa, maka kita akan terhindar dari hal-hal yang tidak disukai oleh Allah. Justru ketika kita merasa aman, maka hal tersebut akan menjauhkan dari Allah Swt.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا، وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْنَ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ يَغْفِرْ لَكُمْ، وَتُوْبُوْا إِلَيْهِ يَتُبْ عَلَيْكُمْ؛ إِنَّهُ كَانَ تَوّاَباً

Khotbah Kedua

Innalhamda-lillah, puji syukur kehadiran Allah Swt. yang telah memberikan kita ketakwaan sehingga kita dapat berkumpul pada salat Jumat ini dan dimudahkan langkah untuk mendatangi masjid ini dalam keadaan yang insya Allah sama-sama sehat wal’afiat. Allahumma shalli’ala sayyidina muhammad.

Jamaah rahimakumullah,

Segala puji bagi Allah yang telah memberi cahaya penerangan dari pada hamba yang membutuhkan pertolongan. Marilah kita semua bertakwa kepada Allah agar terlepas dari berbagai kesulitan yang melanda. Bahwa kini, dunia merupakan tempat pijakan sementara bagi kita semua. Dalam hal ini Allah akan membedakan antara orang yang beriman dan yang tidak melalui ujian yang diberikan.

Setiap keburukan akan selalu disebarkan jin kepada manusia. Sehingga dalam hal ini keburukan akan tampak menjadi lebih indah, sedangkan kebaikan akan tampak menjadi sesuatu yang tidak memiliki suatu apa pun. Hal inilah yang kemudian akan menyebabkan manusia lalai dalam menilai yang baik dan yang buruk.

Satu-satunya kebenaran dalam hal ini yaitu kebenaran yang diturunkan oleh Allah dan Rasul dalam Al-Qur’an, sunnah maupun hadis. Semua kebenaran yang dibawa ini kemudian diterima oleh para ulama yang disebarkan. Sehingga orang-orang yang mendapatkan hidayah akan selamat karena telah mengikuti jejak dari para ulama.

Hadirin rahimakumullah,

Setiap insan yang memiliki permasalahan, pasti akan berusaha untuk mencari jalan keluar dari permasalahan yang telah dihadapi. Ketahui lah para jamaah Jumat yang dirahmati Allah, saat ini kita sedang berada dalam ujian yang sangat besar. Tidak ada yang dapat menyelamat-kan diri kecuali melalui pertolongan dari Allah.

Karena itu, kita sebagai manusia harus senantiasa meminta pertolongan kepada Allah. Hal ini dapat disertai dengan mengikuti segala petunjuk yang telah diberikan oleh Rasulullah saw. Dalam hal ini, Rasulullah memberikan kita nasihat untuk terus berpegang teguh pada Al-Qur’an dan hadis. Di mana keduanya adalah kebenaran yang akan menyelamat-kan manusia.

Seberat apa pun cobaan yang ada di dunia ini, kembalilah pada Al-Qur’an dan sunnah yang akan memberikan pencerahan serta kebenaran. Kedua hal tersebut akan membantu kita untuk terhindar dari perilaku kemaksiatan yang merupakan dampak dari godaan harta. Semoga Allah selalu memberikan kita hidayah sehingga terhindar dari godaan harta.

اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

3 dari 3 halaman

Mempersiapkan Bekal Sebelum Kematian

Khotbah Pertama 

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُإِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْه ُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اما بعـدقال الله تعالى: اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.

Maasyiral muslimin rakhimakumullah!

Hadirin Jamaah Salat Jumat yang Insyaallah selalu berada dalam naungan rahmat dan hidayah Allah Swt. Tak henti-hentinya kita panjatkan puja dan puji syukur kepada Allah Swt. yang telah memberikan kita nikmat iman dan Islam; karunia yang teramat besar yang Allah karuniakan kepada hamba-hamba-Nya. Semoga kita selalu termasuk yang mendapatkan hidayah-Nya serta berada dalam keadaan Iman dan Islam hingga akhir hayat kita.

Tentunya kita harus senantiasa bersyukur kepada Allah atas nikmat berbagai kehidupan yang masih diberikan kepada kita sehingga pada kesempatan ini masih dapat beribadah kepada-Nya, dapat mengingat-Nya, serta memuji-Nya.

Pujian hanya layak dimiliki oleh Allah. Alhamdulillah; segala puji hanya milik Allah. Sungguh tidaklah pantas bagi manusia untuk mengharapkan pujian, tidak pantas bagi manusia untuk merasa telah berjasa karena sungguh sejatinya segala pujian hanya milik Allah semata.

Pada kesempatan yang mulia ini, kami selaku khatib mengajak kepada hadirin sekalian, marilah kita senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah Swt. takwa dalam arti senantiasa berupaya dan berusaha untuk selalu menghadirkan Allah dalam setiap situasi dan kondisi dengan cara senantiasa berzikir dan melaksanakan segala perintahNya. Takwa dalam arti kita senantiasa melibatkan Allah dalam setiap persoalan yang kita hadapi dengan cara berdoa, memohon pertolongan dan bermunajat kepadaNya sehingga akan menimbulkan ketenteraman dan ketenangan dalam setiap kehidupan kita.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam." (Al-Qur'an, Surat Ali Imran, ayat 102)

Dan tentunya, selawat serta salam semoga selalu tercurah tak henti-hentinya kepada Nabi Muhammad saw. beserta keluarganya dan para sahabatnya.

Sidang salat Jumat yang dirahmati Allah Swt.

Dalam Khotbah Jumat singkat ini, mari kita merenung sejenak tentang apa yang terjadi di sekitar kita saat ini, di mana kita sedang menjalani masa pandemi COVID-19 yang sudah berjalan lebih dari setahun. Sudah banyak orang yang meninggal, tidak sedikit di antara mereka adalah saudara kita, tiba tiba sahabat kita meninggal dunia, siapa saja dan kapan atau di mana saja bisa meninggal dunia.

كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِ

Setiap yang bernyawa akan merasakan mati.

Kematian adalah sesuatu yang pasti kita hadapi. Sesuatu yang menjadi gerbang dari kehidupan dunia menuju kehidupan akhirat adalah kematian.

Maasyiral muslimin rakhimakumullah!

Dalam surat Al-Baqarah ayat 28, Allah berfirman:

كَيْفَ تَكْفُرُوْنَ بِاللّٰهِ وَكُنْتُمْ اَمْوَاتًا فَاَحْيَاكُمْۚ ثُمَّ يُمِيْتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيْكُمْ ثُمَّ اِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ

Bagaimana kamu ingkar kepada Allah, padahal kamu (tadinya) mati, lalu Dia menghidupkan kamu, kemudian Dia mematikan kamu, lalu Dia menghidupkan kamu kembali. Kemudian kepada-Nyalah kamu dikembalikan.

Dalam Tafsir Ibn Katsir, dijelaskan bahwa ayat ini menjelaskan akan kekuasaan Allah dan sungguh aneh orang yang ingkar kepada Allah sementara manusia awalnya tiada, lalu Allah menjadikannya ada di muka bumi ini. Ayat ini juga menunjukkan bahwa kita semua pasti mati. Dan kita semua pasti akan dibangkitkan kembali setelah kematian itu.

Jamaah salat Jumat yang dirahmati Allah Swt.

Maka apa saja kewajiban kita dalam kehidupan ini sebagai persiapan diri kita sebelum menghadapi kematian? Tentunya ada banyak hal. Namun, setidaknya ada tiga hal yang akan kita bahas pada kesempatan berharga ini.

Pertama, beramal sebaik mungkin. Dalam surat Al-Mulk ayat 1-2, Allah berfirman:

تَبٰرَكَ الَّذِيْ بِيَدِهِ الْمُلْكُۖ وَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌۙ ۨالَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًاۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُۙ

1. Mahasuci Allah yang menguasai (segala) kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. 2. Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa, Maha Pengampun.

Maasyiral muslimin rakhimakumullah!

Seperti apakah amalan yang terbaik itu? Satu di antara indikatornya adalah pekerjaan itu dilakukan dengan istikamah. Dalam hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah saw. bersabda:

فَإِنَّ خَيْرَ الْعَمَلِ أَدْوَمُهُ وَإِنْ قَلَّ

Artinya: "Sesungguhnya sebaik-baik pekerjaan adalah yang rutin (berkelanjutan), meskipun itu sedikit."

Beramal sebaik mungkin juga berarti bahwa pekerjaan itu kita lakukan dengan seikhlas mungkin, semaksimal mungkin dan dengan sesempurna mungkin. Baik dalam interaksi kita kepada Allah maupun kepada sesama manusia, dalam tiap amal kita patrikan dalam diri kita bahwa bisa jadi itu adalah amal terakhir kita.

Maasyiral muslimin rakhimakumullah!

Yang kedua, menyiapkan amal yang terus mengalir pahalanya. Di antara yang dapat kita persiapkan adalah dengan memperbanyak amal jariyah, ilmu yang bermanfaat, serta mendidik anak kita menjadi anak yang saleh yang dapat mendoakan kita kelak. Sebagaimana hadits Rasulullah saw.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه: أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قال: ((إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ اِنْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُوْ لَهُ))؛ رواه مسلم

Artinya: "Diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwa Rasulullah saw. bersabda, 'Jika manusia mati, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara, sedekah jariyah, ilmu yang diambil manfaatnya, dan anak shalih yang selalu mendoakan orang tuanya'." (HR. Muslim).

Yang ketiga, berdoa agar diberikan husnul khatimah. Apakah itu husnul khatimah? Di antara tanda utama husnul khatimah ialah apabila ia mengucap kalimat laa ilaaha illallaah di akhir hayatnya. Dalam sebuah hadith shahih yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, Rasulullah saw. bersabda:

‏” مَنْ كَانَ آخِرُ كَلاَمِهِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ ‏”‏

"Barang siapa yang akhir perkataannya adalah 'Laa ilaaha illallaah' maka dia akan masuk surga."

Indikator lainnya dari seorang yang husnul khatimah apabila ia mengerjakan pekerjaan baik di akhir hidupnya.

قَالَ رَسُولُ الله صلى الله عليه وسلم ‏”‏ إِذَا أَرَادَ اللهُ بِعَبْدٍ خَيْرًا اسْتَعْمَلَهُ ‏”‏ ‏.‏ فَقِيلَ كَيْفَ يَسْتَعْمِلُهُ يَا رَسُولَ اللهِ قَالَ ‏”‏ يُوَفِّقُهُ لِعَمَلٍ صَالِحٍ قَبْلَ الْمَوْتِ‏” ‏”

Rasulullah saw. bersabda: Apabila Allah menghendaki kebaikan kepada seseorang, maka Allah akan membuatnya beramal. Para sahabat bertanya; Bagaimana membuatnya beramal? beliau menjawab: Allah akan memberikan taufiq padanya untuk melaksanakan amal shalih sebelum dia meninggal. (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

Selain berusaha dengan segenap amal saleh untuk mencapai husnul khatimah, kita juga harus selalu berdoa agar Allah mewafatkan kita dalam keadaan husnul khatimah.

Akhirnya, semoga kita menjadi hamba Allah yang berhasil dalam mempersiapkan kehidupan kita, yang mampu meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah Swt. dan Allah menjadikan kita sebagai orang-orang yang wafat dalam keadaan husnul khatimah.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فيِ القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنيِ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ وَتَقَبَّلْ مِنيِّ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ َإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْليِ هذَا أَسْتَغْفِرُ اللهَ ليِ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

Khotbah Kedua

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيّدِنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ. أَمَّا بَعْدُ؛أعوذ بالله من الشيطان الرجيم. بسم الله الرحمن الرحيم. إنَّ اللهَ وملائكتَهُ يصلُّونَ على النبِيِّ يَا أيُّهَا الذينَ ءامَنوا صَلُّوا عليهِ وسَلّموا تَسْليمًااللّـهُمَّ صَلّ على سيّدِنا محمَّدٍ وعلى ءالِ سيّدِنا محمَّدٍ كمَا صلّيتَ على سيّدِنا إبراهيمَ وعلى ءالِ سيّدِنا إبراهيم وبارِكْ على سيّدِنا محمَّدٍ وعلى ءالِ سيّدِنا محمَّدٍ كمَا بارَكْتَ على سيّدِنا إبراهيمَ وعلى ءالِ سيّدِنا إبراهيمَ إنّكَ حميدٌ مجيدٌ.اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.اللَّهُمَّ اغْفِرْلَنَا ذُنُوْبَنَا وَ ذُنُوْبَ وَالِدَيْنَا وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صِغَارًا

Ya Allah, Ya Rabb, hanya dalam kuasa-Mu segala apa yang terjadi pada hamba-Mu ini, tiada daya dan upaya selain keagungan-Mu. Ya Allah, jadikanlah segala nikmat dan titipan-Mu menjadikan hamba-Mu makin pandai bersyukur.

Berikanlah kekuatan iman dan Islam kepada kami, ya Allah. Tuntunlah setiap langkah kami di jalan-Mu, ya Allah. Curahkan segala rahmat dan karunia-Mu kepada keluarga dan anak-anak kami, ya Allah

Ya Allah, ya Rabb, di hari yang engkau ciptakan ini, ajarkanlah kami agar senantiasa menempatkan-Mu di tempat yang paling agung karena kami sadar seringkali dunia ini lebih kami pentingkan daripada Engkau ya Allah.

Ya Allah, wahai yang maha Menatap, wahai yang maha Agung dan maha Perkasa, Engkaulah yang Maha Tahu, ampunilah sebusuk apa pun diri-diri kami selama ini, ampuni sekelam apa pun masa lalu kami, tutupi seburuk apa pun aib-aib kami, ampunilah kami ya Allah. Bukakan lembaran-lembaran baru yang bersih yang menggantikan lembaran yang kelam, masa lalu kami.

Ya Allah, ampuni dan selamatkan orang tua kami, darah dagingnya melekat pada tubuh kami, ya Allah. Ampuni jika selama ini kami telah menzaliminya, jadikan sisa umur kami menjadi anak yang tahu balas budi, ya Allah.

Ya Allah, lindungi kami dari mati suul khitimah, lindungi kami dari siksa kubur-Mu ya Allah

Ya Allah, satukanlah hati kami dalam ketaatan dan keistiqamahan dalam menjalankan kewajiban-Mu ya Allah

Jadikanlah kami orang-orang yang istikamah di jalan-Mu, ya Allah. Anugerahkanlah segala kemuliaan-Mu kepada hamba-Mu ini, ya Allah.

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلّاً لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌرَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَرَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ .عباد الله، ان الله يأمر بالعدل والاحسان وايتاء ذي القربي وينهي عن الفحشاء والمنكر والبغي لعلكم تذكرون فاذكروا الله العظيم يذكركم واسألوه من فضله يعطكم ولذكر الله اكبر

 

Sumber: Sekolahnesia, Kemenag.go.id

Dapatkan artikel contoh berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.

Video Populer

Foto Populer