Sukses


Pengertian Tawakal, Keutamaan, Jenis, dan Contohnya

Bola.com, Jakarta - Kata 'tawakal' pastinya sudah sering kita dengar sehari-hari. Bahkan mungkin Anda kerap memberikan masukan atau nasihat kepada sesama umat Muslim agar tawakal saat cobaan hidup menerpa.

Kita perlu mengetahui lebih dalam perihal tawakal karena tawakal merupakan bagian ajaran Islam yang penting. Tawakal merupakan satu di antara sikap terpuji yang sebaiknya dimiliki umat Muslim.

Dilansir dari Liputan6, tawakal ialah berserah diri kepada Allah. Dalam agama Islam, pengertian tawakal berarti berserah diri sepenuhnya kepada Allah dalam menghadapi atau menunggu hasil suatu pekerjaan, atau menanti akibat dari suatu keadaan.

Sementara mengacu Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring, tawakal ialah pasrah diri kepada kehendak Allah Swt.; percaya dengan sepenuh hati kepada Allah Swt. (dalam penderitaan dan sebagainya).

Sikap tawakal menjadi satu di antara penilaian tingkat keimanan seorang Muslim. Tak bisa dimungkiri di berbagai situasi, tawakal mungkin jadi hal yang terasa berat dilakukan. Alih-alih pasrah diri kepada Allah Swt., kita justru mengandalkan kekuatan sendiri maupun bergantung pada orang lain.

Untuk lebih jelasnya, Anda bisa memahami lebih lanjut perihal tawakal, beserta keutamaan dan jenis-jenisnya, seperti disadur dari Liputan6, Jumat (26/5/2022).

2 dari 5 halaman

Pengertian Tawakal

Kata tawakal berasal dari bahasa Arab dengan kata dasarnya, 'wakilun'. Dalam kamus-kamus bahasa, seperti kamus Al-Munjid disebutkan, kata wakil/wakilun diartikan sebagai menyerahkan, membiarkan, serta merasa cukup.

Pengertian tawakal menurut ulama, di antaranya:

  • Imam Al Ghazali mendefinisikan pengertian tawakal sebagai penyandaran diri kepada Allah Swt. sebagai satu-satunya al-wakiil (tempat bersandar) dalam menghadapi setiap kepentingan, bersandar kepada-Nya saat menghadapi kesukaran, teguh hati ketika ditimpa bencana, dengan jiwa yang tenang dan hati yang tentram.
  • Menurut Imam Ahmad bin Hambal, pengertian tawakal adalah perbuatan yang dilakukan oleh hati bukan sesuatu yang diucapkan oleh lisan. Bukan juga sesuatu yang dilakukan oleh anggota tubuh. Tawakal juga bukan merupakan sebuah keilmuan dan pengetahuan. Imam Ahmad bin Hambal menambahkan, tawakal bukan hanya berdia diri tanpa usaha, bukan juga kepasrahan tanpa upaya.
  • Menurut Ibnu Qoyim Al Jauzi, pengertian tawakal adalah amalan dan ubudiyah (penghambaan) hati dengan menyandarkan segala sesuatu hanya kepada Allah, tsiqah terhadap-Nya, berlindung hanya kepada-Nya dan rida atas sesuatu yang menimpa diri Anda.
  • Menurut Amin Syukur, tawakal adalah memasrahkan diri kepada Allah.
3 dari 5 halaman

Keutamaan Tawakal

Tawakal diyakini mempunyai keutamaan yang berguna bagi seorang Muslim yang menjalankannya. Adapun beberapa keutamaan tawakal menurut pandangan Islam:

1. Memperoleh kecukupan dari Allah

Orang yang bertawakal dijamin mendapatkan rasa cukup dari Allah Swt. Hal ini lantaran orang yang bertawakal telah menyerahkan diri kepada Allah sehingga dia akan meyakini bahwa Allah telah menjamin rezeki untuk umat-Nya. Keutamaan ini tercantum dalam surah At Talaq ayat 6 yang berbunyi:

"Dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu."

2. Meningkatkan keimanan

Tawakal menjadi satu di antara bagian dari keimanan seorang Muslim. Hal ini seperti yang tercantum dalam surah Al Maidah ayat 23 yang berbunyi:

"Berkatalah dua orang laki-laki di antara mereka yang bertakwa, yang telah diberi nikmat oleh Allah, 'Serbulah mereka melalui pintu gerbang (negeri) itu. Jika kamu memasukinya niscaya kamu akan menang. Dan bertawakallah kamu hanya kepada Allah, jika kamu orang-orang beriman'."

3. Mendapatkan kebaikan dunia akhirat

Keutamaan tawakal selanjutnya bagi Muslim adalah akan mendapatkan kebaikan dunia dan akhirat. Hal ini seperti yang difirmankan Allah Swt. dalam surah Nahl ayat 41-42 yang artinya berbunyi:

"Dan orang yang berhijrah karena Allah setelah mereka dizalimi, pasti Kami akan memberikan tempat yang baik kepada mereka di dunia. Dan pahala di akhirat pasti lebih besar, sekiranya mereka mengetahui, (yaitu) orang yang sabar dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal."

4. Terhindar dari godaan setan

Keutamaan lain dari bertawakal adalah membuat seorang Muslim terhindar dari godaan setan. Sebab, Allah Swt. tidak akan membiarkan setan mendekati manusia yang beriman dan berserah kepada-Nya. 

Keutamaan ini terdapat dalam surah An Nahl ayat 99 yang artinya berbunyi:

"Sungguh, setan itu tidak akan berpengaruh terhadap orang yang beriman dan bertawakal kepada Tuhan."

4 dari 5 halaman

Jenis Tawakal

Apabila dilihat dari segi objeknya, tawakal dibagi menjadi dua macam, yakni:

1. Tawakal kepada Allah Swt. semata

Tawakal kepada Allah Swt. semata adalah menyerahkan diri dan segala urusan hanya kepada Allah Swt. Perintah tawakal dapat ditemui di beberapa ayat dalam Al-Quran. Satu di antaranya terdapat di dalam QS. At-Taubah:51. Menurut ayat tersebut, dapat disimpulkan bahwa iman akan menjadi sempurna apabila tawakal hanya dilakukan kepada Allah Swt.

2. Tawakal kepada selain Allah Swt.

Tawakal kepada selain Allah Swt. dibagi menjadi dua macam.

a. Tawakal kepada selain Allah dalam hal-hal yang menjadi urusan Allah Swt. Contohnya adalah menyerahkan urusan rezeki dan pertolongan kepada arwah para kiai yang sudah wafat dan patung berhala. Hukum dari tawakal tersebut adalah haram.

b. Tawakal kepada selain Allah Swt. dalam hal-hal yang termasuk urusan manusia. Contohnya adalah menyerahkan masalah keamanan, perekonomian, dan kesehatan kepada orang lain tanpa mengaitkannya kepada Allah Swt.

5 dari 5 halaman

Contoh Tawakal

Agar lebih memahami perihal tawakal, di bawah ini beberapa contoh tawakal yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari:

  • Selalu bersyukur jika mendapatkan nikmat dari Allah Swt. dan bersabar apabila mendapatkan musibah.
  • Selalu berdoa dan menyerahkan diri atas apa yang kita usahakan sebelumnya.
  • Selalu berprasangka baik terhadap Allah Swt. atas kejadian atau apa yang kita terima.
  • Tidak berkeluh kesah dan gelisah ketika berusaha dan berikhtiar.
  • Menyerahkan segala sesuatu hal terhadap Allah Swt. setelah berusaha keras.
  • Selalu berusaha dan berikhtiar dengan maksimal, selanjutnya bertawakal kepada Allah Swt.
  • Tidak mudah berputus asa dalam berusaha.
  • Menerima semua ketentuan Allah Swt. dengan rasa ikhlas dan rida.
  • Ketika kita meninggalkan rumah, kita bertawakal kepada Allah Swt atas rumah yang kita tinggalkan.
  • Ketika kita mendapatkan suatu masalah, kita berserah diri kepada Allah Swt. dan berdoa agar segera mendapatkan jalan keluar dari permasalahan tersebut.
  • Berusaha memperoleh sesuatu yang dapat memberikan manfaat kepada orang lain.
  • Sebelum dan setelah kita ujian, diiringi dengan berdoa dan menyerahkan semua kepada Allah Swt.
  • Ketika kita berobat ke rumah sakit, kita berserah diri dan memohon kepada Allah agar diberi kesembuhan.

 

Disadur dari: Liputan6.com (Penulis: Ayu Rifka Sitoresmi, Editor: Rizky Mandasari. Published: 7/2/2022)

Dapatkan artikel pengertian dari berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.

Video Populer

Foto Populer