Sukses


Doa Niat Puasa Arafah dalam Bahasa Latin, Lengkap beserta Arti dan Keutamaannya

Bola.com, Jakarta - Memasuki bulan Dzulhijjah 1443 H, ada beberapa ibadah yang dianjurkan ditunaikan umat muslim, satu di antaranya puasa arafah.

BACA JUGA: Bacaan Niat Sahur Puasa Qadha Lengkap Dengan Tata Caranya

Puasa arafah merupakan amalan sunah yang dianjurkan bagi umat muslim yang tidak sedang menjalankan ibadah haji di tanah suci Makkah.

Puasa ini dianjurkan sesuai dengan riwayat Rasulullah saw. yaitu:

"Dari Abu Qatadah Al-Anshariy (ia berkata), 'Sesungguhnya Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam pernah ditanya tentang (keutamaan) puasa pada hari Arafah?' Maka dia menjawab, 'Menghapuskan (kesalahan) tahun yang lalu dan yang sesudahnya'." (HR. Muslim no.1162 dalam hadits yang panjang)

Puasa arafah dilakukan sebelum Hari Raya Iduladha 10 Zulhijah, yakni bertepatan ketika jamaah haji wukuf di arafah.

Berikut ini doa niat puasa arafah dalam bahasa latin, lengkap beserta arti beserta dan keutamaannya, yang perlu dipahami umat muslim, dilansir dari laman zakat.or.id, Selasa (14/6/2022).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Doa Niat Puasa Arafah

نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّهِ تَعَلٰى

"Nawaitu Shouma Arofah Sunnatan Lillahi Ta'aala."

Artinya: "Saya niat puasa arafah, sunnah karena Allah ta’ala."

3 dari 3 halaman

Keutamaan Puasa Arafah

- Dapat Menebus Dosa Selama Dua Tahun

Sebagaimana dalam hadis yang diriwayatkan Abu Qatadah al-Anshari ra. Dan Rasulullah saw. ditanya tentang berpuasa di hari ‘Arafah. Maka Baginda bersabda:

"Ia menebus dosa setahun yang telah lalu dan setahun yang akan datang." (HR. Imam Muslim)

- Sebuah Amalan yang Disukai Allah Swt.

"Tidak ada satu amal salih yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal saleh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzulhijjah )." Para sahabat bertanya, 'Tidak pula jihad di jalan Allah?' Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, 'Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya, namun tidak ada yang kembali satupun'." (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah. Hadis senada juga diriwayatkan oleh Tirmidzi dan Ahmad)

- Sunah Rasulullah saw.

Sebagaimana dalam hadis riwayat menjelaskan:

"Ada empat perkara yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah yaitu puasa asyura, puasa hari arafah, puasa tiga hari setiap bulan dan salat dua rakaat sebelum subuh." (HR. An Nasa'i dan Ahmad)

- Dijauhkan dari Siksa Api Neraka

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya:

"Tidaklah seorang hamba yang puasa di jalan Allah kecuali akan Allah jauhkan dia (karena puasanya) dari neraka sejauh tujuh puluh musim." (Hadis Riwayat Bukhari 6/35, Muslim 1153 dari Abu Sa'id Al-Khudry, ini adalah lafadz Muslim. Sabda Rasulullah: "70 musim" yakni : perjalanan 70 tahun, demikian dikatakan dalam Fathul Bari 6/48)

- Mendapat Syafaat di Hari Kiamat

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya:

Puasa dan Al-Qur’an akan memberikan syafaat pada hari kiamat. Puasa mengatakan 'Wahai Rabbku, aku menghalanginya dari makan dan syahwat pada siang hari maka berilah ia syafaat karenaku, "Al-Qur'an pun berkata, 'Aku menghalanginya dari tidur pada malam hari maka berilah ia syafaat karenanya'." Rasulullah mengatakan, "Maka keduanya akan memberikan syafaat". (HR. Ahmad, Hakim)

 

Sumber: zakat.or.id

Dapatkan artikel Islami berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer