Sukses


Menpora dan NOC Indonesia Minta Polri Usut Penyebab Meninggalnya David Jacobs

Bola.com, Jakarta - Duka cita tengah menerpa dunia olahraga Indonesia setelah atlet para tenis meja, David Jacobs, tutup usia pada Jumat (28/4/2023) pagi WIB. Ada dugaan tindak kekerasan dialami David Jacobs sebelum tutup usia. Menpora dan NOC Indonesia pun meminta Kepolisian Republik Indonesia (Polri) melakukan pengusutan tuntas.

David Jacobs meninggal dunia di Rumah Sakit Husada, Jakarta, pada Jumat pagi. Sebelumnya, atlet para tenis meja Indonesia itu ditemukan tidak sadarkan diri di Stasiun Juanda, Jakarta, pada Kamis larut malam.

Menpora Dito Ariotedjo dan Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOCI Indonesia), Raja Sapta Oktohari, meminta ada pengusutan serius mengenai penyebab sang atlet meninggal dunia.

Dari laporan kronologi petugas PKD Stasiun Juanda yang juga diterima Bola.com, kondisi David Jacobs masih benapas ketika ditemukan pada pukul 21.15 WIB. Namun, ada luka di kepala bagian belakang yang dinilai cukup parah.

Dari laporan tersebut, handphone dan tiket milik sang atlet masih ada dan kemudian dievakuasi menggunakan tandu untuk pertolongan lebih lanjut.

Setelah penanganan diberikan Poskes Juanda, David Jacobs belum sadarkan diri dan dibawa ke RS Husada menggunakan ambulans pada pukul 22.14 WIB. Namun, David Jacobs dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 03.30 WIB.

 

2 dari 4 halaman

NOC Indonesia: Usut Tuntas!

Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari, melalui keterangannya juga meminta agar pihak kepolisian bisa mengusut tuntas meninggalnya David Jacobs yang ditemukan di Stasiun Juanda, Jakarta, dalam kondisi tidak sadarkan diri.

"Kami meminta pihak kepolisian bisa menindaklanjuti dan mengusut tuntas kasus David, sehingga keluarga dan kami sebagai keluarga besar olahraga Indonesia mendapatkan kejelasan apa yang menjadi penyebab kematiannya," ujar Raja Sapta Oktohari yang pernah menjadi Ketua Asian Para Games Organizing Committee (INAPGOC) pada 2018 lalu.

Mengenal dekat David Jacobs sebagai atlet yang berprestasi, Okto, sapaan karib Raja Sapta Oktohari, menyebut dunia olahraga Indonesia kehilangan sosok yang menginspirasi.

"Saya pribadi mengenal dan dekat dengan David Jacobs. Ia memiliki semangat juang tinggi untuk memberikan prestsi teraik bagi Merah-Putih dan diperlihatkannya dalam setiap multi-event, terutama ketika bertanding di Asian Para Games Jakarta. Kami keluarga besar olahraga Indonesia kehilangan sosok inspirasional," ujarnya.

 

 
3 dari 4 halaman

Menpora Hubungi Kapolda

Senada dengan Raja Sapta Oktohari, Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Dito Ariotedjo, juga membekan perhatian khusus.

Dito langsung menghubungi kepolisian untuk penyelidikan lebih mendalam tentang penyebab meninggalnya David Jacobs.

"Saya akan datang ke rumah duka setelah proses otopsi selesai dilakukan. Kami sudah memonitor dan saya langsung menghubungi Pak Kapolda Metro Jaya untuk olah TKP dan mendalami kejadian dan kronologinya," ujar Dito Ariotedjo dalam keterangannya.

 

4 dari 4 halaman

Perjalanan Karier dan Prestasi

David Jacobs memang telah mengharumkan nama Indonesia di berbagai ajang bergengsi. Dia menjadi atlet para tenis meja andalan Indonesia. Ia sukses mengukir prestasi kala bermain di nomor individu maupun ganda.

Atlet kelahiran Makassar, 21 Juni 1977, itu tercatat telah mengoleksi 13 medali emas, empat medali perak, dan empat medali perunggu untuk Tim Merah-Putih di berbagai ajang bergengsi.

David Jacobs juga pernah tampil di SEA Games Vietnam (2003), Filipina (2005), dan Thailand (2007). Pada 2008, David menjadi pelatih untuk tim Tenis Meja Indonesia dan pada tahun 2009 dia bertanding di SEA Games di Kuala Lumpur.

Untuk level Asia, David Jacobs yang turun di kelas TT 10 para tenis meja juga memiliki prestasi gemilang. Ia bersama Komet Akbar sukses meraih medali emas Asian Para Games 2018 usai mengalahkan ganda Korea Selatan Shin Seung-weon/Jung Sukyon.

Prestasi terakhir David Jacobs adalah menembus semifinal Paralimpiade Tokyo 2020 yang diselenggarakan pada 2021. Ia membawa pulang perunggu untuk Indonesia dari pesta olahraga dunia tersebut.

Video Populer

Foto Populer