Sukses


Apa Itu Tritura? Ketahui Isi hingga Dampaknya

Bola.com, Jakarta - Tritura merupakan singkatan dari Tiga Tuntutan Rakyat, yang merupakan momen bersejarah bagi masyarakat Indonesia.

Tritura merupakan sebuah aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh sebagian mahasiwa dan rakyat Indonesia yang diserukan kepada pemerintahan Presiden Soekarno pada 1965.

Tritura dicetuskan oleh Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI), dan kesatuan-kesatuan aksi lainnya yang tergabung dalam Front Pancasila. Tuntutan rakyat ini dicetuskan dalam suatu aksi demonstrasi di halaman gedung DPR-GR pada tanggal 12 Januari 1966.

Sejarah terbentuknya Tritura karena di tahun 1966 masyarakat Indonesia mengalami kesulitan, baik dari segi ekonomi maupun politik. Harga barang naik sangat tinggi, terutama Bahan Bakar Minyak (BBM).

Puncak krisis aksi ini tak lain karena Pemerintahan Soekarno atau Orde Lama dinilai lambat dan tidak tegas terhadap PKI (Partai Komunis Indonesia) yang dianggap menjadi dalang atas tragedi Gerakan 30 September 1965 (G30S)

Sebagai informasi, Tritura disebut sebagai tonggak sejarah lahirnya Orde Baru dan diperingati setiap 10 Januari.

Itulah sedikit gambaran secara umum tentang Tritura. Kamu perlu mengetahui juga isi hingga dampak dari Tritura.

Berikut ini rangkuman mengenai Tritura yang menarik dibaca, dikutip dari laman kemdikbud.go.id dna asahankab.go.id, Jumat (12/5/2023).

2 dari 3 halaman

Isi Tritura

  • Bubarkan Partai Komunis Indonesia

Pemerintah dianggap lambat dalam mengambil sikap terhadap PKI yang dianggap terlibat dalam peristiwa G30S dan banyak tokoh komunis yang berada di dalam kabinet pemerintahan.

  • Rombak Kabinet Dwikora

Pemerintah dinilai tidak bisa mengendalikan kestabilan politik, ekonomi, dan sosial. Menurut masyarakat, Presiden Soekarno lebih mementingkan perebutan Irian Barat dan urusan konfrontasi Indonesia-Malaysia.

  • Turunkan Harga

Kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah kurang tepat yang membuat kestabilan ekonomi yang makin memburuk.

3 dari 3 halaman

Dampak Tritura

Pada 11 Maret 1966, mahasiswa kembali melakukan unjuk rasa secara besar-besaran di depan Istana Negara. Bahkan, unjuk rasa ini mendapatkan dukungan dari Angkatan Darat yang ikut bersama mahasiswa mengepung Istana Kepresidenan.

Letnan Jenderal Soeharto kemudian meminta Presiden Soekarno memberikan surat perintah untuk mengatasi konflik. Presiden Soekarno akhirnya memberikan surat perintah kepada Letjen Soeharto yang kemudian dikenal dengan nama Surat Perintah 11 Maret atau Supersemar.

 

Sumber: kemdikbud.go.id, asahankab.go.id

Dapatkan artikel edukasi berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.

Video Populer

Foto Populer