Sukses


5 Contoh Cerita Fiksi yang Menarik Dibaca

Bola.com, Jakarta - Membaca cerita fiksi bisa menjadi kegiatan yang menarik saat waktu luang. Kegiatan ini dapat merangsang otak kita untuk berpikir imajinatif dan kreatif.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring, cerita fiksi adalah cerita rekaan dengan beragam tema yang bersumber dari imajinasi sang pengarang.

Cerita fiksi juga bisa didefinisikan sebuah karya sastra yang diolah atas dasar penilaian sang pengarang terhadap berbagai peristiwa pengalaman, wawasan, pandangan, interpretasi, ilmu pengetahuan, realitas, dan peristiwa yang tidak berdasarkan kenyataan.

Pada dasarnya, cerita fiksi ialah karya sastra yang menceritakan sesuatu dengan sifat rekaan, khayalan, dan sesuatu yang tidak ada sehingga tidak perlu dicari kebenarannya dalam dunia nyata, meski terkadang isi cerita yang dibuat terinspirasi dari kehidupan nyata atau sejarah.

Kendati dibuat berdasarkan khayalan atau imajinasi sang pengarang, cerita fiksi banyak diminati karena bisa menghibur penikmatnya.

Berikut ini lima contoh cerita fiksi yang menarik dibaca, dikutip dari laman Dosenpintar dan Yuksinau, Rabu (31/5/2023).

2 dari 6 halaman

Lorong Waktu

Pada waktu aku tidak puas terhadap diriku, aku kemudian mulai untuk menciptakan hal yang baru. Sesuatu yang sebelumnya belum pernah ada.

Tidak ada satu pun yang aku mengetahui betapa kerasnya aku untuk belajar dan juga bekerja untuk menciptakan hal tersebut.

Suatu teknologi yang nantinya dapat mengubah dunia ini yang aku beri nama sebagai lorong waktu. Sesuai dengan namanya, lorong waktu ini dapat menuju masa lalu dan juga masa depan.

Dengan demikian, aku dapat mengetahui apa yang nanti akan terjadi di masa depan.

Sejauh ini hanya aku saja yang sudah melewatinya. Tidak ada seorang pun yang mengetahui, apalagi ikut berjalan di dalam lorong waktu ini.

3 dari 6 halaman

Gunung Bromo

Dikisahkan di zaman dahulu itu hiduplah seorang pemuda namanya Joko Seger, jatuh hati dengan Roro Anteng.

Mereka menjalin kasih lalu memutuskan untuk segera menikah. Sayangnya, niat suci mereka terhambat karena orang jahat yang sakti merebut sang Roro Anteng.

Sang gadis nan cantik ini akhirnya membuat persyaratan. Ia menyuruh orang sakti tersebut supaya membuat lautan pada kawasan Bromo dengan waktu semalam.

Akhirnya sang pria jahat itu bersedia dan menyanggupinya membuat sumur di Gunung Bromo dengan cara memakai tempurung kelapa yang disebut batok.

Untuk dapat menggagalkan upaya tersebut, Roro Anteng ini kemudian memukulkan alu padi supaya membangunkan ayam sehingga mereka berkokok.

Di akhir cerita Roro Anteng berhasil membuat pria jahat itu kala, itulah alasan mengapa Gunung Bromo itu bentuknya tumpul.

4 dari 6 halaman

Cowok Idaman

Pagi itu Tya berangkat sekolah bersama Ica, sahabatnya. Sembari menyusuri lorong kelas yang biasa mereka lewati, Tya bertanya pada Ica.

"Ca, menurutmu tipe cewek idaman Ari itu kaya bagaimana sih?"

Sambil tersenyum Nina lantas menjawab. "Bagaimana ya? Setahuku tipenya Ari sih gak muluk-muluk. Karena setahu aku dia lebih suka sama cewek yang natural gitu lah".

"Hmm gitu ya, enggak suka sama cewek yang hobi dandan berarti," sambut Tya dengan wajah yang semakin berbinar kegirangan.

"Ya kira-kira seperti itu lah."

"Terus bagaimana dong supaya wajah tetep cantik, meski gak pake make up tebal?" tanya Tya lagi.

"Coba aja kamu pakai masker bengkoang dan scrub gula pasir biar bibir merah merona gitu," jawab Ica.

"Wah iya juga ya, nanti malam ku coba deh Ca."

Selama beberapa hari Tya mencoba ide yang diberikan oleh Ica. Tya senang karena wajahnya lama kelamaan mulai tampak lebih cerah dan berseri. Bekas jerawat yang awalnya tampak jelas sudah mulai menghilang.

Masker bengkoang dan scrub gula pasir untuk wajah dan bibir pun tak pernah lupa terus ia gunakan, mengingat seminggu lagi bakal ada acara pensi.

Pastinya di acara ini Tya bakal ketemu Ari dan dia harus tampil cantik dan memesona agar menarik perhatian Ari, lelaki idamannya.

5 dari 6 halaman

Mengejar Mimpi

Prasetya adalah seorang siswa Sekolah Dasar yang asalnya daerah pedalaman yang ada di Indonesia. Ia tinggal pada suatu desa yang amat damai serta di ujung Pulau Kalimantan.

Kehidupan warga desanya memang hidup dengan sangat sederhana serta jauh dari hidup modern.

Jangankan sinyal atau dapat akses internet, akses listrik saja di sana sangat terbatas. Namun, warga desa di sana itu tetap bisa hidup bahagia dengan kesempurnaan keterbatasan yang tersebut.

Sudah sedari kecil, Prasetya mempunyai cita-cita ingin membangun desanya supaya lebih maju. Setidaknya, hanya dengan mereka menyediakan akses listrik yang akan mumpuni serta gratis bagi seluruh masyarakat yang tinggal di sana.

Impian satu ini yang tercipta ketika ia pernah tak sengaja membaca koran yang terdapat di area sekolahnya.

Koran tersebut itu memang sudah benar sangat lusuh, sehingga ia semakin bersemangat membangun desanya.

Prasetya belajar sangat keras supaya harapannya bisa memperoleh beasiswa untuk melanjutkan pendidikan dengan tinggi dapat tercapai.

Sejak Pras begitu panggilan akrabnya dibangku SMA, ia bersekolah di luar desanya karena ingin mengejar mimpinya itu.

Ia bekerja dengan sambil bersekolah. Sampai pada akhirnya, ia diterima di satu di antara universitas besar yang berada di Indonesia.

Dari situlah, Prasetya tambah belajar tekun serta dengan mudah mengikuti banyak sekali proyek riset yang telah diadakan oleh dosennya.

Hingga waktu ia berhasil lulus, Prasetya pun akhirnya kembali ke desa serta mulai mewujudkan cita-citanya dengan membuat PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) yang sederhana.

6 dari 6 halaman

Daftar Kematian

Kematian demi kematian telah menghampiri kawan-kawan yang ada di sekolahku, secara berurutan dari rumah Lala di blok A, rumah Lulu di blok B, serta rumah Lili di blok C.

Untuk menyelamatkan diri, aku memutuskan agar tinggal di rumah Galang yang berada di Blok E.

Setibanya di sana, Galang nampak sangat gembira, sepertinya ia senang sebab hari ini ia tak lagi sendirian selepas kematian dari beberapa anggota keluarganya serta kawan kami.

"Peristiwa ini sangat aneh Lang, banyak yang menyatakan jika perumahan ini adalah perumahan terkutuk!" kataku waktu makan malam berdua di dalam rumahnya.

Sembari mengaduk segelas susu, Galang menjawab, "Jangan khawatir, pembunuh itu nanti akan berhenti selepas ini".

"Kok bisa Lang", sahutku lugas sembari merasakan ngantuk selepas meminum susu yang telah dibuatkan Galang tadi.

Dengan mata tajam serta senyum tipis, Galang menjawab.

"Sebab kamu tinggal di Blok D yang ada di dalam daftarku."

 

Sumber: Dosenpintar, Yuksinau

Dapatkan artikel contoh berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.

Video Populer

Foto Populer