Sukses


Macam-Macam Prinsip Tasawuf

Bola.com, Jakarta - Tasawuf atau sufisme adalah istilah yang lazim digunakan untuk mistisisme dalam Islam dengan tujuan utama memperoleh hubungan langsung dengan Tuhan.

Istilah tasawuf tidak dikenal pada masa kehidupan nabi dan khulafaur rasyidin. Istilah itu baru muncul ketika Abu Hasyim al-Kufy (w. 250 H) meletakkan kata al-Sufi di belakang namannya pada abad ke-3 hijriyah.

Sumber utama ajaran tasawuf adalah dari Al-Qur'an dan Al-Hadis. Al-Qur'an adalah kitab yang di dalamnya ditemukan sejumlah ayat yang berbicara tentang inti ajaran tasawuf.

Ajaran-ajaran tentang khauf, raja’, taubat, zuhud, tawakal, syukur, sabar, rida, fana, cinta, rindu, ikhlas, ketenangan dan sebagainya secara jelas diterangkan dalam Al-Qur'an.

Al-Hadis juga banyak berbicara tentang kehidupan rohaniah sebagaimana yang ditekuni oleh kaum sufi setelah Rasulullah.

Agar lebih paham, berikut macam-macam prinsip tasawuf, disadur dari Merdeka, Selasa (6/6/2023).

2 dari 3 halaman

Macam-Macam Prinsip Tasawuf

Zikir

Zikir adalah proses pemurnian hati, pembersihan, dan pelepasan. Orang-orang yang melakukan zikir bertujuan mendekatkan diri pada Tuhan melalui doa dan melantunkan lafaz zikir.

Fikr (Meditasi)

Saat pikiran bingung atau bertanya-tanya, pusatkan perhatian ke dalam diri dengan berkonsentrasi di satu titik. Meditasi yaitu perjalanan kegiatan mental dari dunia eksternal menuju esensi diri.

Sahr (Bangkit)

Membangkitkan jiwa dan tubuh sebagai proses mengembangkan kesadaran mata dan telinga. Selain itu juga sebagai proses mendengarkan hati, dan proses meraih akses menuju potensi diri yang tersembunyi.

Ju'i (Merasa Lapar)

Merasakan lapar hati dan pikiran untuk bertahan mencari dan mendapatkan suatu kebenaran. Proses ini melibatkan hasrat dan keinginan yang mendalam untuk tetap tabah dan sabar mencari jati diri.

3 dari 3 halaman

Macam-Macam Prinsip Tasawuf

Shumt (Menikmati Keheningan)

Berhenti berpikir dan mengatakan hal yang tidak perlu. Hal ini merupakan proses menenangkan lidah dan otak serta mengalihkan dari godaan eksternal menuju Tuhan.

Shawm (Puasa)

Tidak hanya tubuh yang berpuasa melainkan pikiran juga. Proses ini termasuk puasa fisik, bermanfaat untuk melepaskan diri dari hasrat dan keinginan otak serta pandangan atau persepsi indera eskternal.

Khalwat (Bersunyi Sendiri)

Berdoa dalam kesunyian, baik secara eksternal maupun internal dan melepaskan diri. Bersunyi sendiri tetap bisa juga dekat dengan orang lain atau di tengah orang banyak.

Khidmat (Melayani)

Menyatu dengan kebenaran Tuhan. Seseorang menemukan jalan jiwa untuk pelayanan dan pertumbuhan diri.

 

Disadur dari: Merdeka.com (Penulis: Ani Mardatila. Published: 23/4/2021)

Yuk, artikel islami lainnya dengan mengikuti tautan ini.

Video Populer

Foto Populer