Sukses


Jenis-Jenis Obat yang Tidak Boleh Dikonsumsi Pengidap Jantung

Bola.com, Jakarta - Jantung adalah organ penting dalam tubuh kita, dan kesehatan jantung yang optimal sangat vital bagi kehidupan kita.

Pengidap penyakit jantung sering kali memerlukan pengobatan untuk mengelola kondisi mereka, tetapi perlu diingat bahwa tidak semua obat aman bagi mereka yang memiliki masalah jantung.

Penting bagi penderita jantung untuk memahami jenis-jenis obat yang harus dihindari karena dapat menyebabkan komplikasi atau bahkan memperburuk kondisi mereka.

Ada beberapa kategori obat yang umumnya dihindari oleh penderita jantung, seperti obat-obatan tertentu yang dapat memengaruhi detak jantung, tekanan darah, atau mengganggu kerja jantung secara keseluruhan.

Lantas, jenis obat apa saja yang perlu dihindari oleh mereka yang memiliki penyakit jantung?

Berikut jenis-jenis obat yang tidak boleh dikonsumsi pengidap jantung, seperti disadur dari Klikdokter, Sabtu (17/6/2023).

2 dari 4 halaman

Obat yang Tidak Boleh Dikonsumsi Pengidap Jantung

1. Obat Pengencer Darah di Luar Resep Dokter

Obat jantung sebenarnya cukup banyak. Satu di antaranya yang sering diberikan kepada pasien dengan kasus penyumbatan pembuluh darah ke jantung adalah aspirin.

Aspirin termasuk obat pengencer darah. Itu sebabnya, jika kamu mengonsumsi obat pengencer darah lain, seperti heparin, agar pengobatan makin efektif, yang terjadi justru sebaliknya. Risiko perdarahan yang sulit dihentikan dapat terjadi jika kamu minum dua obat pengencer darah secara bersamaan.

2. Pil KB (Kontrasepsi) Hormonal

Pasien yang sedang rutin minum obat sakit jantung agar tidak mengonsumsi pil KB hormonal dulu. Kamu bisa memilih jenis kontrasepsi lain, seperti kondom atau IUD untuk menunda kehamilan.

Jangan lupa, pasien sebaiknya berkonsultasi dulu kepada dokter jantung untuk menemukan jenis kontrasepsi sesuai kondisi kesehatan masing-masing.

3 dari 4 halaman

Obat yang Tidak Boleh Dikonsumsi Pengidap Jantung

3. Obat Kortikosteroid

Obat berbahaya untuk jantung berikutnya adalah kortikosteroid. Obat golongan ini biasanya digunakan untuk menyembuhkan peradangan.

Hanya, jika diminum dengan dosis yang tidak tepat dan dalam jangka waktu lama, risiko penyakit jantung kambuh akan makin tinggi.

Maka itu jika memang dicurigai ada peradangan di bagian tubuh tertentu, sebaiknya periksakan diri ke dokter. Lagi pula, efek samping kortikosteroid juga bisa memicu adanya perdarahan pada lambung.

Jadi, bayangkan, jika pasien sedang mengonsumsi obat sakit jantung, misalnya obat pengencer darah, lalu mengonsumsi juga steroid dalam dosis tinggi, itu akan memicu perdarahan yang makin parah. Organ lain akan kena imbasnya.

4. Obat Pereda Nyeri

Sedang dalam pengobatan sakit jantung, tetapi tiba-tiba terasa sakit kepala? Jangan buru-buru minum obat ibuprofen.  Sebab, interaksi obat pereda nyeri ini akan mirip dengan obat kortikosteroid.

Obat pereda nyeri yang sering diminum saat pegal, linu, atau sakit kepala, dapat memperberat kerja jantung.  Selain itu, obat NSAID (Nonsteroidal Anti-inflammatory Drugs) ini dapat meningkatkan tekanan darah sekaligus meningkatkan risiko kekambuhan penyakit.

Sebagai informasi tambahan, NSAID juga tak boleh digunakan tepat sebelum atau setelah operasi bypass jantung (CABG).

Sebagai alternatif, kamu bisa minum obat parasetamol yang katanya lebih aman daripada ibuprofen saat sakit kepala. Namun, agar lebih pasti dan bisa disesuaikan dengan kondisi pasien, sebaiknya berkonsultasi dulu ke dokter agar bisa mendapatkan obat yang tepat.

4 dari 4 halaman

Obat yang Tidak Boleh Dikonsumsi Pengidap Jantung

5. Obat Batuk dan Pilek

Banyak dari obat batuk dan pilek mengandung NSAID untuk menghilangkan rasa sakit dan nyeri. Pada obat batuk dan pilek biasanya mengandung dekongestan, yang dapat meningkatkan detak jantung dan tekanan darah.

Selain itu, obat batuk dan pilek dapat menghambat obat jantung yang diberikan dokter bekerja dengan optimal.

6. Obat Migrain

Obat yang tidak boleh dikonsumsi penderita jantung berikutnya adalah obat migrain.  Saat migrain atau sakit kepala, sering kita membeli obat antinyeri yang dijual bebas.

Namun, pengidap jantung tidak boleh sembarangan mengonsumsi obat, sekalipun itu obat bebas. Pasalnya, obat nyeri NSAID, yang biasanya terdapat dalam obat-obatan sakit kepala, dapat meningkatkan tekanan darah sehingga menambah beban kerja jantung.

 

Sumber: Klikdokter.com (Published: 16/2/2022)

Yuk, baca artikel jenis-jenis lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Video Populer

Foto Populer