Sukses


4 Contoh Teks Anekdot dalam Bentuk Narasi dan Dialog

Bola.com, Jakarta - Teks anekdot merupakan satu di antara jenis teks yang diajarkan di sekolah. Lantas, apa itu teks anekdot?

Teks anekdot adalah jenis teks berisi cerita singkat yang menarik, lucu, dan mengesankan. Teks anekdot bukan hanya sekadar cerita lucu, melainkan ada nilai-nilai atau makna di balik cerita lucunya.

Teks anekdot biasanya berisi sindiran untuk orang penting atau terkenal. Teks anekdot bisa berupa kejadian yang sebenarnya, bisa juga sebuah cerita rekaan.

Tujuan utama teks anekdot tidak hanya untuk membangkitkan tawa, tetapi untuk mengungkapkan suatu kebenaran yang di dalamnya ada sindiran secara tidak langsung. 

Itulah sedikit penjelasan tentang teks anekdot. Untuk lebih jelasnya kamu bisa membaca dan mencermati contohnya.

Berikut ini contoh teks anekdot dalam bentuk narasi dan dialog, dilansir dari Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas X terbitan Kemdikbud, Kamis (24/8/2023).

2 dari 5 halaman

Contoh Teks Anekdot

                                  Obrolah Para Presiden di Dalam Pesawat

Karena begitu bosannya keliling dunia, Gus Dur coba cari suasana di pesawat RI-01. Kali ini dia mengundang Presiden AS dan Prancis terbang bersama Gus Dur untuk berkeliling dunia.

Seperti biasa, setiap presiden selalu ingin memamerkan apa yang menjadi kebanggaan negerinya. Tidak lama Presiden Amerika, Bill Clinton, mengeluarkan tangannya dan sesaat kemudian dia berkata, "Wah kita sedang berada di atas New York!"

Preslden lndonesla (Gus Dur), "Lho kok blsa tahu sih?"

"Ini Patung Liberty kepegang!", jawab Bill Clinton dengan bangganya.

Tidak mau kalah, Presiden Prancls, Jacques Chirac, ikut menjulurkan tangannya keluar pesawat.

"Tahu tidak, kita sedang berada di atas Kota Paris!" katanya dengan sombongnya.

Gus Dur, "Wah... kok bisa tahu juga?"

"lni menara Eiffel kepegang!" sahut presiden Perancis tersebut.

Karena disombongi oleh Clinton dan Chirac, giliran Gus Dur yang menjulurkan tangannya keluar pesawat.

"Wah... kita sedang berada di atas Tanah Abang!!!" teriak Gus Dur.

"Lho kok bisa tahu sih?" tanya Clinton dan Chirac heran karena tahu Gus Dur itu kan enggak bisa melihat.

"Ini jam tangan saya hilang...," jawab Gus Dur kalem.

3 dari 5 halaman

Contoh Teks Anekdot

                                         SBI: Sekolah Bertarif Internasional

Suatu ketika, di sebuah sekolah negeri, seorang bapak guru memberi tahu kepada anak didiknya bahwa sekolah mereka akan berubah status menjadi sekolah SBI.

"Anak-anak, ada kabar gembira untuk kita semua. Tidak lama lagi sekolah kita akan menjadi sekolah SBI (Sekolah Bertaraf Internasional). Nah, untuk menyambut hal ini, saya mau tanya apa yang akan kalian siapkan?" tanya sang guru.

"Joni, apa yang akan kamu lakukan untuk menyambut ini?" tanya guru tersebut lebih lanjutnya.

Dengan sigap si Joni pun menjawab pertanyaan guru, "Belajar bahasa Inggris agar mampu berbicara bahasa Inggris Bu", jawab Joni.

"Bagus sekali. Kalau kamu, Jono?" tanya guru kepada Jono. "Harus siapkan uang, Pak", jawab Jono.

"Lho kok uang?" tanya guru lebih lanjut.

"Ya Pak. Soalnya kalau sekolah kita statusnya sudah SBI, pasti bayarnya lebih mahal. Masa sih bayarnya sama kayak sekolah biasa? Udah gitu, pasti nanti diminta iuran untuk ini itu," jelas Jono lebih lanjut. 

4 dari 5 halaman

Contoh Teks Anekdot

                                                           Anak Artis

Pada suatu hari di salah satu warung tenda kawasan Kemang.

Devano, anak salah satu artis terkenal memanggil pelayan untuk meminta nota pembayaran.

Devano: "Berapa semuanya?"

Pelayan: "Semuanya Rp132.000,00, Kak."

Devano yang memang ngga punya uang lima puluh ribuan langsung saja menyodorkan dua lembar seratus ribu.

Pelayan: "Ini kak, kembaliannya."

Devano: "Sudah… simpan saja buat keluarga kamu."

Pelayan merasa senang karena menerima enam puluh delapan ribu rupiah dan langsung berterima kasih kepada Devano. Setelah beberapa jam kemudian, Keisha yang juga anak artis terkenal memanggil pelayan untuk meminta nota pembayaran.

Keisya: "Berapa semuanya?"

Pelayan: "Semuanya Rp127.000,00, Kak."

Keisya menyodorkan tiga lembar lima puluh ribu.

Pelayan: "Ini kak, kembaliannya."

Devano: "Sudah… simpan saja tip untuk kamu."

Pelayan langsung memasukkan kembalian itu ke kantongnya dan berterima kasih banyak ke Keisya. Setelah beberapa jam Soimah pun memanggil pelayan untuk meminta nota pembayaran

Soimah: "Berapa?"

Pelayan: "Semuanya Rp145.000."

Soimah menyodorkan tiga lembar lima puluh ribu dan menunggu beberapa menit, kemudian..

Soimah: "Loh, mana uang kembalian saya?"

Pelayan: "Ah, Kakak, masa uang lima ribu rupiah saja dikembalikan. Tadi Devano dan Keisya kembaliannya enam puluh delapan ribu rupiah dan dua puluh tiga ribu saja diberikan ke saya, masa kakak yang artis terkenal, lima ribu saja minta dikembalikan?"

Soimah: "Tunggu dulu kamu tahu siapa Devano dan Keisya?"

Pelayan dengan cekatan menjawab: "Yah tahu, Kak! Devano dan Keisya anak artis terkenal."

Soimah: "Pintar kamu, tahu mereka anak artis. Nah, sedangkan saya, kan anak penjual ikan!! Sekarang, mana kembalian saya?"

Pelayan: "!%$%?"

5 dari 5 halaman

Contoh Teks Anekdot

                                                           Kaos Tahanan KPK

Ada dua orang dari partai politik, sebut saja namanya Danu dan Zaky, yang mempunyai niat yang sama dengan maksud untuk mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Setelah selesai memberikan berkas-berkas pencalonannya ke KPU di wilayah masing-masing, Danu dan Zaky ngobrol sekaligus meminum kopi di sebuah kantin. Mereka kemudian terikat ke dalam sebuah percakapan yang sangat seru.

Danu: Zak, kamu tahu kan di negara kita sudah terdapat banyak politis-politis yang kaya raya?!

Zaky: Emm, masalah itu aku juga udah tahu, Dan!

Danu: Dengan kekayaan yang mereka miliki, mereka semua sanggup untuk membeli baju yang termahal di Indonesia.

Zaky: Lho, maksud kamu apa ya?

Danu: Ya, apalagi kalo bukan baju tahanan KPK.

Zaky: Kok malah kaos tahanan KPK si dan, aku gak paham?

Danu: Ya iyalah, coba aja deh kamu pikir Zak, seorang politis terlebih dahulu harus bisa mengambil uang negara minimal 1 miliar baru mereka semua bisa menggunakan kaos tersebut.

Wahyu: Ohh, aku baru paham kalau maksud kamu seperti itu, Dan.

Kemudian mereka memesan kopi untuk yang kedua kalinya dan mengingat masa lalu mereka yang sudah pernah mengenakan kaos termahal KPK itu.

 

Sumber: Kemdikbud

Baca artikel seputar teks anekdot lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Video Populer

Foto Populer