Arti Tawasul beserta Jenis, Dalil, dan Bacaannya

Berikut arti tawasul beserta jenis, dalil dan bacaanya yang perlu dipahami.

Bola.com, Jakarta - Tawasul merupakan satu di antara bentuk ibadah atau amalan dengan memohon dan berdoa kepada Allah Swt.

Tawasul menurut bahasa, berasal dari kata al-wasilah yang berarti segala hal yang dapat menyampaikan dan mendekatkan kepada sesuatu.

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi daring, tawasul adalah mengerjakan suatu amal untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt.

Upaya bertawasul adalah bagi umat Islam dilakukan untuk memenuhi hajat yang diinginkannya. Doa dengan perantara kekasih Allah Swt. dan orang pilihannya, yakni Rasulullah saw.

Umat Islam yang memiliki budaya tawasul adalah mahzab Imam Syafi’i.

Berikut penjelasan lebih lanjut tentang tawasul, disadur dari Liputan6, Senin (9/10/2023).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Jenis-Jenis Tawasul

1. Bertawasul dengan Allah Swt.

Tawasul dilakukan dengan menyebut nama-nama-Nya yang baik, dengan sifat-sifat-Nya.

“Hanya milik Allah asmaa-ul husna , maka memohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu…” (Q.S Al A’raf : 180).

Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda dalam doa beliau:

“… Aku memohon dengan setiap nama-Mu, yang Engkau memberi nama diri-Mu dengannya, atau yang Engkau ajarkan kepada salah satu makhluk-Mu, atau Engkau turunkan dalam kitab-Mu, atau Engkau sembunyikan dalam ilmu ghaib di sisi-Mu…” (HR. Ahmad).

2. Bertawasul dengan Amal

Berkaitan dengan hal ini, Allah Swt. berfirman:

“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): “Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (Q.S Al Baqarah : 127).

Hadis tawasul bisa temukan dalam kisah tiga orang yang terperangkap dalam gua. Mereka bertawasul dengan amal salih yang mereka lakukan berupa berbuat baik kepada kedua orang tua, meninggalkan perbuatan zina, dan menunaikan hak orang lain, maka Allah mengabulkan doa mereka sehingga mereka dapat keluar dari gua karena tawasul dalam doa yang mereka lakukan.

3. Bertawasul dengan Doa

Allah Swt. berfirman yang mengisahkan anak-anak Nabi Ya’qub ‘alaihis salaam:

“Mereka berkata: “Wahai ayah kami, mohonkanlah ampun bagi kami terhadap dosa-dosa kami, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang bersalah (berdosa)." (Q.S Yusuf : 97).

Hadis lain tentang tawasul berasal dari perkataan Umar bin Khottob kepada Al ‘Abbas bin ‘Abdul Muthollib, paman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah meninggal dunia,

“Ya Allah, sesungguhnya kami bertawassul kepada-Mu lewat perantaraan Nabi-Mu, maka turunkanlah hujan pada kami. Dan sekarang kami bertawassul kepada-Mu lewat perantaraan paman Nabi kami, maka turunkanlah pula hujan pada kami.” (HR. Bukhari).

3 dari 4 halaman

Dalil Tentang Tawasul

Tawasul adalah mendekatkan diri kepada Allah dengan melaksanakan ketaatan kepada-Nya, beribadah kepada-Nya, mengikuti petunjuk Rasul-Nya dan mengamalkan seluruh amalan yang dicintai dan diridhai-Nya.

Berikut dalil tentang tawasul yang perlu diketahui:

1. Surah Al Maidah ayat 35.

Yaa ayyuhallaziina aamanuttaqullaaha wabtaguu ilaihil-wasiilata wa jaahidu fii sabiilihii la'allakum tuflihun

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan."

Dari ayat tersebut, ulama memutuskan bahwa tawasul adalah sesuatu yang disyariatkan oleh Islam. Ayat ini dengan jelas meminta kita untuk membuat anak tangga yang menghubungkan seseorang dan Allah.

Ulama dari pelbagai madzhab sepakat bahwa tawasul yang dimaksud adalah amal saleh sebagai jalan yang menyertai seseorang dalam doanya.

Amal saleh dapat mendekatkan seseorang kepada-Nya. Amal saleh ini yang dijadikan tawasul agar hajat-hajat orang tersebut dalam doanya terkabul.

2. Surah Al-A'raaf ayat 180.

Wa lillaahil-asmaa'ul-husnaa fad'uhu bihaa wa zarullaziina yul-hiduna fii asmaa'ih, sayujzauna maa kaanu ya'malun

Artinya: Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka memohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.

4 dari 4 halaman

Bacaan Tawasul

Astaghfirullahal’adziim (3 x)

Asy-hadu allaa-ilaaha illallah wa Asy-hadu anna Muhammadarrosulullah.

'Ala hadzihin niyati wa’ala kulli niyatin sholihah, Ilaa hadrotin nabiyil-Musthofa Muhammadin SAW wa ‘alaa aalihi wa azwajihi wadzurriyyatihi wa ahli baitihil-kirom ajma-‘iin, Syai-u lillahi lahumul-faatihah: (Baca surat al-Fatihah)

Tsumma Ila hadroti jami-‘i ash-habi rosulillahi SAW Khusushon sayyidina Abu Bakar Shidiq wa ‘Umarobnil-Khothob, wa ‘Utsmanabni ‘Affan, wa ‘Ali bin Abi Tholib wa ‘ala baqiyati min shohabatihi ajma’iin, wa ila jami’il-anbiya-i, wal mursalin, was Syuhadaa-i, was-Sholihin, wal-‘ulamaa-il-‘aamilin, wal-Malaa-ikatil-Muqorrobin, wal-Karubiyyin, war-Ruhaniyyin, wal-Karomal-Kaatibin wa li sayyidina Malaa-ikati: Jibril, Mika-il, Isrofil, ‘Izro-il, wa hamalatil-‘arsyi ‘alaihimussalam ajma’iin. Al-Faatihah (Baca surat al-Fatihah).

Tsumma Ila hadroti jami’i Awliya-illahi mingkulli waliyyin wa waliyatin, mimmasyaariqil-ardhi ila maghoribiha, fi barriha wa bahriha wa jami’i Awliya-i tis’ah Qoddasallohu sirrohum, wa Khushushon ila Hadroti Sulthon Awliya-i, Sayidina Syekh ‘Abdul-Qodir Al-Jailani, Shohibil-Karromah wal-Ijazah, Qoddasa llohu sirrohu, Tsumma Ila Arwahi jami’i Aba-ina, wa ummahatina, wa jaddina, wa jaddatina, wa kholina wa kholatina, wa ‘ammina wa ‘ammatina, wa jami’i ustadzina wa asatidzatina, wa masyayikhina wa masyayikhi masyayikhina, wa lijami’i jama’atina, wa zaujina wa zaujatina wa auladina wa banatina wa dzurriyatina wa ikhwanina minal-muslimina wal-muslimat wal-mukminina wal-mukminat, wa liman hadhoro fi hadzal-majlisi minal-mukminin, Rohmatullahi ta’ala ‘alaina wa ‘alaihim ajma’in Syai-ul lillahi lana wa lahum ajma’in Al-faatihah: (Baca surat al-Fatihah).

 

Disadur dari: Liputan6 (Penulis: Laudia Tysara, Editor: Fadila Adelin. Published: 5/11/2021).

Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.

Video Populer

Foto Populer