Sukses


Macam-Macam Penyebab Sakit Perut setelah Makan

Bola.com, Jakarta - Sakit perut setelah makan merupakan gejala yang sering menimbulkan kekhawatiran dan ketaknyamanan yang dapat memengaruhi aktivitas yang sedang dilakukan.

Sebagian orang sering menduga bahwa kondisi ini disebabkan oleh makanan yang dikonsumsi. Padahal, nyeri di perut bisa menandakan adanya gangguan dalam sistem pencernaan.

Bila kamu mengalami kondisi tersebut, mungkin ada masalah serius yang terjadi dengan sistem pencernaan yang disebabkan oleh penyakit.

Mengidentifikasi penyebabnya adalah langkah pertama yang penting untuk mengatasi sakit perut tersebut dan menghindari masalah kesehatan yang lebih serius di masa depan. 

Berikut macam-macam penyebab sakit perut setelah makan, disadur dari Klikdokter, Kamis (19/10/2023).

2 dari 4 halaman

Penyebab Sakit Perut setelah Makan

1. Infeksi Usus Halus

Perut sakit setelah makan bisa disebabkan oleh infeksi usus halus. Dalam saluran cerna, usus bergerak secara periodik sehingga nyeri yang dirasakan bersifat kolik alias kadang terasa, tetapi kadang juga tidak terasa.

Selain munculnya gejala sakit perut, ini juga biasanya disertai dengan mual, muntah, serta diare.

2. Peradangan Usus Buntu

Peradangan usus buntu bisa menyebabkan perut terasa sakit setelah makan. Gejala khas dari penyakit ini adalah munculnya rasa nyeri di perut bagian kanan. Terkadang, juga disertai dengan adanya demam.

3. Batu Empedu

Batu empedu merupakan merupakan kristal keras yang terbentuk di kantong empedu atau saluran empedu.

Gejala dari penyakit ini biasanya ditandai dengan sakit di perut kanan atas setelah mengonsumsi makanan yang mengandung lemak atau berminyak. Rasa nyeri yang muncul bisa menyebar ke area punggung dan bahu sebelah kanan.

3 dari 4 halaman

Penyebab Sakit Perut setelah Makan

4. Tukak Lambung

Tukak lambung bisa menyebabkan sakit perut setelah makan. Biasanya, sakit perut ini akan muncul di bagian tengah atas perut yang disertai dengan rasa perih. Namun, jika sakit perut muncul tiga jam setelah makan, mungkin disebabkan oleh gangguan tukak duodenum.

Berbeda lagi dengan GERD (Gastroesophageal Reflux Disease), sakit perut yang terjadi akan disertai dengan rasa panas atau munculnya sensasi dada seperti terbakar.

5. Infeksi Pankreas

Penyebab perut nyeri setelah makan bisa karena infeksi pankreas. Setelah makan, sakit perut awalnya akan dirasakan di bagian tengah atas, lalu akan menyebar ke seluruh perut.

Pankreas merupakan organ pencernaan yang memiliki fungsi untuk membuat enzim yang membantu pencernaan protein, lemak, dan karbohidrat sebelum diserap oleh usus.

Selain itu, organ ini berperan untuk pembuatan hormon insulin yang mengendalikan tubuh dan menyimpan gula.

6. Sembelit atau Diare

Gangguan sistem pencernaan seperti sembelit atau diare juga bisa menyebabkan sakit perut setelah makan. Kamu akan merasakan nyeri di bagian perut yang disertai dengan mual dan nyeri di area dada.

4 dari 4 halaman

Penyebab Sakit Perut setelah Makan

7. Konsumsi Makanan Pedas

Selain karena kondisi kesehatan tertentu, sakit perut setelah makan bisa disebabkan oleh makanan pedas. Makanan pedas yang mengandung cabai umumnya mengandung capsaicin, bahan kimia yang menyebabkan sensasi panas atau terbakar.

Kandungan capsaicin ini dapat mengiritasi bagian tubuh yang sensitif, termasuk bagian perut.

8. Alergi Makanan 

Beberapa orang yang mengalami alergi makanan tertentu bisa mengalami sakit perut setelah makan. Oleh karenanya, pastikan untuk mencatat makanan dan minuman yang telah dikonsumsi untuk menemukan apa penyebab munculnya alergi.

9. Intoleransi Makanan

Sensitivitas atau intoleransi makanan merupakan kondisi di mana sistem pencernaan tubuh menolak makanan tertentu sehingga tidak bisa mencerna dengan baik.

Umumnya, makanan yang dapat menyebabkan intoleransi adalah produk laktosa seperti susu, gluten, hingga jenis karbohidrat yang difermentasi.

10. Penyakit Crohn

Penyakit Crohn merupakan penyakit radang usus yang serius dan kronis. Biasanya, penyakit ini dapat menimbulkan gejala sakit perut yang parah, diare, dan tinja yang berdarah.

Ini merupakan kondisi serius yang perlu segera mendapatkan penanganan dari dokter.

 

Sumber: Klikdokter.com (Published: 22/8/2022)

Yuk, baca artikel macam-macam lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Video Populer

Foto Populer