Sukses


Sejarah Peringatan Hari Guru Nasional 25 November

Bola.com, Jakarta - Di Indonesia, Hari Guru Nasional diperingati setiap 25 November. Hari Guru Nasional menjadi momen yang tepat untuk mengenang dan menghargai peran guru sebagai pilar utama dalam membentuk maupun mendidik generasi penerus bangsa.

Peringatan ini sering diisi dengan berbagai kegiatan, seperti upacara di sekolah-sekolah, penghargaan kepada guru-guru berprestasi, serta refleksi bersama mengenai tantangan dan perkembangan pendidikan di Indonesia.

Melalui perayaan Hari Guru Nasional, masyarakat diharapkan dapat lebih menghargai dan mendukung upaya para guru dalam mencetak generasi yang berkualitas, cerdas, dan bertanggung jawab.

Seiring berjalannya waktu, Hari Guru Nasional tidak hanya menjadi wadah penghormatan kepada para pendidik, tetapi juga sebagai momentum untuk merenung dan berkomitmen bersama dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

Menilik sejarahnya, peringatan Hari Guru Nasional bertepatan dengan berdirinya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Peringatan Hari Guru Nasional memiliki sejarah yang panjang.

Berikut ini sejarah peringatan Hari Guru Nasional pada 25 November yang perlu diketahui, dilansir dari tajinan.malangkab.go.id, Senin (20/11/2023).

2 dari 4 halaman

Sejarah Hari Guru Nasional

Sejarah Hari Guru Nasional 25 November berawal dari penghormatan pemerintah di era Presiden Soeharto, kepada Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

Penghormatan ini tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 78 Tahun 1994 tentang Hari Guru Nasional. Aturan itu ditetapkan sejak 24 November 1994.

Menurut Keppres 78/1994, guru memiliki kedudukan dan peranan penting dalam pelaksanaan pembangunan nasional, khususnya dalam rangka pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia.

Begitu pula dengan PGRI yang merupakan organisasi bagi para guru di Tanah Air. Maka itu, pemerintah menetapkan 25 November sebagai Hari Ulang Tahun PGRI sekaligus Hari Guru Nasional.

PGRI memegang peranan penting dalam perjuangan nasib guru sejak masa penjajahan Belanda. Tak hanya itu, PGRI turut berperan dalam perjuangan nasional kemerdekaan Indonesia

Organisasi ini didirikan pada 1912 dengan anggota guru bantu, guru desa, kepala sekolah, sampai pemilik sekolah dari latar pendidikan yang berbeda-beda.

Setelah PGHB lahir, muncul organisasi-organisasi guru lain di berbagai daerah di Indonesia. Namun pada 1932, 32 organisasi guru sepakat bersatu dengan nama Persatuan Guru Indonesia (PGI).

Keputusan ini membuat Belanda terkejut. Hanya, pergerakan PGI kemudian harus terhenti di masa penjajahan Jepang karena pemerintah Jepang melarang keberadaan organisasi dan menutup sekolah.

3 dari 4 halaman

Sejarah Hari Guru Nasional

PGI baru memulai aktivitasnya lagi setelah kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Tepatnya 100 hari setelah kemerdekaan Indonesia, PGI melangsungkan Kongres Guru Indonesia di Surakarta, Jawa Tengah.

Kongres ini menyatukan berbagai perbedaan antara organisasi guru yang didasari perbedaan tamatan di lingkungan kerja, daerah, politik, agama, hingga suku. Selain itu, kongres juga menyepakati wadah baru guru nasional, yaitu PGRI.

Kelahiran PGRI yang mencerminkan semangat para guru nasional ini menjadi latar belakang sejarah Hari Guru Nasional 25 November yang sampai saat ini terus dirayakan.

Hal itu karena, PGRI tidak hanya berusaha memenuhi kewajiban pengabdian bagi bidang pendidikan, tetapi juga perjuangan mengisi kemerdekaan Indonesia. Dalam kongresnya pun, PGRI menyepakati tiga hal.

Pertama, mempertahankan dan menyempurnakan Republik Indonesia. Kedua, mempertinggi tingkat pendidikan dan pengajaran sesuai dasar-dasar kerakyatan. Ketiga, membela hak dan nasib buruh umumnya dan guru pada khususnya.

Tak hanya itu, seiring berjalannya waktu, PGRI juga terus memberi kontribusi bagi masa depan Indonesia. Satu di antaranya dengan melahirkan Undang-Undang (UU) Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

Selain itu, perjuangan PGRI juga berhasil melahirkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru. Satu di antara poin penting dari PP 74/2008 ini adalah pemberian tunjangan profesi bagi para tenaga pendidik di Indonesia.

4 dari 4 halaman

Contoh Ucapan Selamat Hari Guru Nasional

1. "Guru adalah sumber inspirasi. Selamat Hari Guru Nasional untuk para sosok yang mengajar dengan cinta dan meninggalkan jejak kebaikan di hati setiap murid."

2. "Selamat Hari Guru Nasional! Kepada para pendidik yang tak kenal lelah, terima kasih atas upaya keras Anda dalam membentuk generasi yang cerdas dan berbudi luhur."

3. "Guru bukan hanya memberi ilmu, tetapi juga memberi arti pada hidup. Selamat Hari Guru Nasional, terima kasih atas kontribusi Anda yang tak ternilai."

4. "Hari ini kita merayakan para guru yang telah memberikan anugerah berupa pengetahuan dan kebijaksanaan. Selamat Hari Guru Nasional, Anda adalah cahaya di kegelapan."

5. "Guru adalah pahlawan tanpa umur, membawa kecerahan di setiap era. Selamat Hari Guru Nasional, terima kasih untuk peran Anda dalam membentuk masa depan."

6. "Hari Guru adalah momen untuk menghargai mereka yang mengajar dengan hati, memberi bukan hanya pengetahuan, tetapi juga kasih sayang. Selamat Hari Guru Nasional!"

7. "Selamat Hari Guru Nasional! Terima kasih atas keikhlasanmu dalam mendidik, memberi, dan menginspirasi. Kau adalah pilar keberhasilan bangsa."

8. "Guru, engkau adalah arsitek masa depan. Selamat Hari Guru Nasional, terima kasih atas fondasi yang kau bangun di hati setiap muridmu."

9. "Selamat Hari Guru Nasional! Kepada mereka yang membimbing kita melewati kegelapan menuju cahaya ilmu pengetahuan. Terima kasih atas pengabdianmu."

10. "Guru, kau adalah pencerah dalam kegelapan ketaktahuan. Selamat Hari Guru Nasional, terima kasih atas dedikasi dan ketekunan Anda dalam membimbing generasi muda."

 

Sumber: tajinan.malangkab.go.id

Baca artikel seputar sejarah lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Video Populer

Foto Populer