Sukses


40 Contoh Puisi Mogok Kerja, Cocok untuk Unjuk Rasa

Bola.com, Jakarta - Puisi mogok kerja adalah suatu bentuk puisi yang memuat ideologi dan semangat perjuangan dalam menggugah kesadaran masyarakat terhadap ketidakadilan sosial, politik, maupun ekonomi.

Puisi ini berusaha menyampaikan pesan-pesan kritis dengan tujuan membangkitkan rasa solidaritas dan kepedulian dalam menghadapi berbagai masalah sosial.

Puisi mogok kerja sering dikaitkan dengan gerakan pemogokan atau resistensi terhadap tindakan diskriminasi atau penindasan yang dilakukan oleh pemerintah atau pihak-pihak berwenang.

Dalam puisi ini, para penyair akan menggunakan bahasa yang tajam dan lugas, serta gaya penulisan yang provokatif untuk menggambarkan realitas ketidakadilan yang dialami oleh rakyat.

Puisi mogok kerja juga memiliki tujuan sosial yang jelas, yaitu menyebarkan semangat perlawanan melalui kata-kata, memobilisasi massa, dan memberikan suara kepada mereka yang tidak memiliki kekuatan untuk berbicara.

Dalam hal ini, puisi mogok kerja bukan hanya sekedar pengungkapan kreativitas penyair, tetapi juga menjadi media perjuangan dan aktivisme dalam merespons ketidakadilan dalam masyarakat.

Berikut contoh puisi mojok kerja, yang menarik untuk kamu baca dan resapi, Kamis (2/5/2024).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Contoh Puisi Mogok Kerja

Di sela-sela kota yang hiruk-pikuk,

Terhenti sejenak langkah para pekerja,

Mereka berdiri, bersatu dalam kebersamaan,

Menyuarakan suara, merajut impian.

 

Tak lagi bergulir mesin-mesin berat,

Diam terdengar dari pabrik dan kantor,

Seruan mogok bergema di udara,

Sebuah tanda perlawanan yang terdengar jelas.

 

Mereka bukan hanya angka di laporan,

Bukan sekadar tukang dan karyawan,

Mereka adalah tulang punggung produksi,

Yang mendambakan penghargaan dan keadilan.

 

Mogok bukanlah langkah ceroboh,

Ini adalah pesan dari hati yang terpinggirkan,

Mereka berjuang untuk upah yang layak,

Hidup yang bermartabat, bukan sekadar bertahan.

 

Di bawah sinar mentari, mereka berdiri,

Bersama-sama, tak kenal lelah,

Menyuarakan hak mereka, menantang otoritas,

Menghadirkan warna baru dalam perjuangan.

 

Tak hanya untuk diri mereka sendiri,

Mereka mengibarkan bendera solidaritas,

Membentuk jembatan antara masa lalu dan masa depan,

Di atas pondasi keadilan yang kuat.

 

Mogok bukan akhir dari perjuangan,

Ini adalah awal dari perubahan yang hakiki,

Suara-suara yang terdengar di tengah gemuruh,

Menuntut tempat yang lebih baik untuk semua.

3 dari 4 halaman

Contoh Puisi Mogok Kerja

Di tengah kesibukan kota yang berdenyut,

Suara mogok kerja bergema menggema,

Para pekerja berhenti sejenak,

Menggalang keberanian, menyuarakan aspirasi.

 

Mesin-mesin berhenti berputar,

Di pabrik dan kantor yang sunyi,

Seruan solidaritas berkobar,

Di antara para pejuang yang tak kenal lelah.

 

Mereka bukan sekadar roda produksi,

Mereka adalah jiwa dan kekuatan,

Mogok bukanlah akhir dari cerita,

Ini adalah permulaan perubahan yang merdeka.

 

Di jalan-jalan yang ramai,

Bendera perlawanan dikibarkan tinggi,

Mereka berdiri sebagai satu,

Menghadapi tantangan dengan tekad yang bulat.

 

Mogok bukan hanya tentang upah,

Ini tentang martabat dan penghargaan,

Suara-suara terdengar, menuntut keadilan,

Di bawah langit yang luas, mereka bersatu.

 

Mari kita dengarkan dan belajar,

Dari semangat mereka yang tak tergoyahkan,

Mogok bukanlah kekalahan,

Ini adalah panggilan untuk perubahan yang nyata.

4 dari 4 halaman

Contoh Puisi Mogok Kerja

Di pusat keramaian, terdengar hening,

Langkah-langkah terhenti, mesin tak berdenting,

Suara-suara pekerja bersatu menggema,

Mengibarkan panji perlawanan, menantang sistem.

 

Mereka yang terpinggirkan, mereka yang tanpa suara,

Berdiri bersama, menuntut hak yang layak,

Mogok bukanlah tindakan tanpa alasan,

Ini adalah langkah berani, mengubah dunia.

 

Di matahari terbenam, mereka tetap tegar,

Mengibarkan spanduk solidaritas,

Mengukir sejarah dalam perjuangan,

Menyuarakan keadilan di antara gemuruh.

 

Mogok bukan hanya soal materi,

Ini tentang martabat dan penghargaan,

Pekerja adalah tulang punggung produksi,

Dan suara mereka pantas didengar.

 

Mari kita berdiri di samping mereka,

Dengarlah seruan mereka untuk keadilan,

Mogok adalah panggilan untuk perubahan,

Menuju masa depan yang lebih adil dan manusiawi.

 

Yuk, baca artikel contoh lainnya dengan mengikuti tautan ini.

Serunya Lari di Maybank Marathon

Video Populer

Foto Populer