Sukses


Masih Ingat Petinju yang Viral di Olimpiade Paris, Imane Khelif? Dapat Larangan Tampil sampai Tes Gender Membuktikan Dirinya Wanita

Juara tinju Olimpiade dari Aljazair, Imane Khelif, harus menjalani pemeriksaan genetika jenis kelamin untuk syarat mengikuti pertandingan.

Bola.com, Jakarta - Juara tinju Olimpiade dari Aljazair, Imane Khelif, harus menjalani pemeriksaan genetika jenis kelamin untuk syarat mengikuti pertandingan.

Hal tersebut disyaratkan oleh badan pengatur olahraga tersebut yang memperkenalkan tes jenis kelamin wajib bagi semua petinju dalam kompetisinya.

World Boxing mengumumkan kebijakan baru ini pada hari Jumat pekan lalu. Secara khusus mereka menyebut Imane Khelif, yang memenangkan medali emas kelas welter putri di Olimpiade Paris tahun lalu dan memicu kontroversi terkait kelayakan gender.

"Imane Khelif tidak boleh berpartisipasi dalam kategori perempuan di setiap acara World Boxing sampai Imane Khelif menjalani pemeriksaan genetika jenis kelamin sesuai dengan aturan dan prosedur pengujian World Boxing,” kata organisasi tersebut dalam sebuah pernyataan.

“World Boxing telah mengirim surat kepada Federasi Tinju Aljazair untuk memberitahukan bahwa Imane Khelif tidak akan diizinkan berpartisipasi dalam kategori perempuan di Eindhoven Box Cup maupun acara World Boxing lainnya sampai dia menjalani tes jenis kelamin,” tambahnya.

Sosok Imane Khelif memang memantik kontroversial di Olimpiade Paris. Kala itu ia bahkan sampai membuat lawan menangis dan lawan tersebut mengklaim Khelif bukan wanita, melainkan pria. 

 

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 2 halaman

World Boxing Bakal Bertanggung Jawab untuk Cabor Tinju di Olimpiade 2028

World Boxing bertanggung jawab mengorganisasi pertandingan tinju pada Olimpiade Los Angeles 2028 setelah mendapatkan pengakuan sementara dari Komite Olimpiade Internasional.

Menurut kebijakan baru ini, semua atlet berusia di atas 18 tahun yang ingin berpartisipasi dalam kompetisi yang diselenggarakan atau disahkan oleh World Boxing harus menjalani tes genetika PCR (polymerase chain reaction) untuk menentukan jenis kelamin saat lahir dan kelayakan mereka untuk bertanding.

Tes PCR adalah teknik laboratorium yang digunakan untuk mendeteksi materi genetik spesifik, dalam hal ini gen SRY, yang menunjukkan keberadaan kromosom Y sebagai indikator jenis kelamin biologis. Tes ini dapat dilakukan dengan usapan hidung atau mulut, atau dengan mengambil sampel air liur atau darah. 

Video Populer

Foto Populer