Kejurnas Panahan Junior 2025: 876 Atlet Muda Bersaing Memperebutkan 321 Medali di Kudus

Kudus, Jawa Tengah, menjadi tuan rumah Kejurnas Panahan Junior 2025 yang digelar mulai 27 Juni hingga 5 Juli 2025.

 

Bola.com, Kudus - Sebanyak 876 atlet muda panahan dari 28 provinsi di Indonesia bakal unjuk kemampuan dan bersaing menjadi yang terbaik di turnamen MilkLife Archery Challenge Kejurnas Junior 2025 yang digelar di Supesoccer Arena, Kudus, Jawa Tengah, pada 27 Juni hingga 5 Juli 2025.

Ratusan atlet muda panahan itu akan bersaing untuk menjadi yang terbaik dalam turnamen yang digelar oleh Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) dan Bakti Olahraga Djarum Foundation.

Ada tiga nomor pertandingan di MilkLife Archery Challenge Kejurnas Junior 2025, yakni Divisi Recurve, Divisi Compound, dan Divisi Nasional (standard bow).

Para peserta terbagi dalam tiga kelompok usia, yaitu U-13, U-15, dan U-18, sedangkan untuk Divisi Nasional ada tambahan U-10.

Provinsi Jawa Tengah menjadi kontingen terbesar dalam kejurnas kali ini dengan menurunkan formasi lengkap sebanyak 80 atlet junior andalan, disusul kemudian Provinsi DKI Jakarta dengan 79 atlet, serta Provinsi Jawa Barat yang membawa 77 atlet. 

MilkLife Archery Challenge Kejurnas Junior 2025 memperebutkan total 321 medali dengan rincian 107 medali emas, 107 medali perak, dan 107 medali perunggu. Keseluruhan medali diperebutkan sejak babak kualifikasi hingga babak eliminasi untuk kategori perorangan, beregu, dan beregu campuran.

MilkLife Archery Challenge Kejurnas Junior 2025 mengadopsi sistem penilaian federasi panahan dunia, di mana pada divisi Recurve dan divisi Nasional menggunakan set system, artinya pemanah yang mencapai poin 6 terlebih dahulu, dinyatakan sebagai pemenang.

Sementara, pada divisi Compound, sistem penilaian menggunakan akumulasi skor. Pemanah yang mendapatkan skor tertinggi menjadi pemenang. Di kejuaraan ini juga diterapkan babak kualifikasi dan eliminasi untuk ketiga divisi tersebut.

Kejurnas Panahan Junior konsisten bergulir setiap tahun. Pada 2022 kejuaraan ini digelar di Daerah Istimewa Yogyakarta, kemudian pada 2023 provinsi Jawa Barat tampil sebagai tuan rumah. Sementara tahun lalu, ajang ini dihelat di Batam, Kepulauan Riau.

Tidak hanya konsisten, makin meningkatnya animo keikutsertaan Kejurnas Panahan Junior membuat Perpani terus berinovasi guna mengakomodasi bakat-bakat muda Tanah Air.

Pada 2023, Kejurnas Panahan Junior hanya mempertandingkan dua kelompok usia, yakni U-15 dan U-18. Tahun lalu, Perpani menambahkan kategori usia U-13, dan pada MilkLife Archery Challenge Kejurnas Junior 2025, induk cabang olahraga panahan tersebut mulai menyertakan kejurnas untuk kelompok U-10.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Apresiasi Menpora

Menteri Pemuda dan Olahraga Repubik Indonesia, Ario Bimo Nandito Ariotedjo, mengapresiasi kolaborasi aktif keduanya untuk meningkatkan minat masyarakat dan menjaga proses regenerasi olahraga panahan.

Menteri yang kerap disapa Dito Ariotedjo itu menegaskan pula komitmen pemerintah dengan dukungan dari berbagai pihak akan membantu masa depan olahraga panahan menjadi lebih berprestasi, termasuk di SEA Games, Asian Games, maupun Olimpiade.

"Pemerintah memiliki komitmen yang sangat tinggi untuk cabang olahraga panahan. Saya juga berterima kasih karena kami mendapat dukungan dari federasi yang berintegrasi dan perusahaan swasta besar yang mencintai olahraga," ujar Dito.

"Kolaborasi Perpani dan Djarum Foundation merupakan hal positif, bahkan hasilnya sudah bisa terlihat karena Kejurnas Panahan Junior 2025 adalah yang terbesar dalam sejarah, mengingat jumlah keikutsertaan peserta di atas 850 atlet."

"Panahan adalah cabang olahraga unggulan Indonesia di setiap multi-event bergengsi dunia karena selalu meloloskan wakil Tanah Air bahkan di Olimpiade."

"Saya yakin generasi muda akan terbangun lebih baik dan prestasi olahraga termasuk panahan akan menjulang lebih tinggi," kata Menpora Dito Ariotedjo.

3 dari 3 halaman

Gerbang Awal Prestasi Panahan

 

Ketua Umum PB Perpani, Mohammad Arsjad Rasjid Prabu Mangkuningrat, mengatakan MilkLife Archery Challenge Kejurnas Junior 2025 diharapkan menjadi gerbang awal menuju prestasi cabang olahraga panahan di level dunia.

Arsjad percaya dengan menjaga ekosistem lewat pembinaan atlet-atlet junior panahan secara berkelanjutan, masa depan cabang olahraga panahan Indonesia akan semakin kokoh.

"MilkLife Archery Challenge Kejurnas Junior 2025 adalah langkah serius dari Perpani, Pengprov, klub, dan sponsor dalam membangun ekosistem panahan nasional yang terstruktur dan berkelanjutan," ujar Arsjad.

"Saya berharap atlet yang menjadi juara di sini tidak langsung puas, tapi makin semangat berlatih. Bertandinglah dengan sportif, kejurnas ini menjadi pintu untuk langkah selanjutnya, baik pelatnas, SEA Games, atau bahkan Olimpiade," kata Arsjad.

Sementara itu, Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin mengatakan hadirnya MilkLife Archery Challenge Kejurnas Junior 2025 di Kudus adalah salah satu upaya untuk menumbuhkan cinta dan kesukaan masyarakat terhadap cabang olahraga panahan.

Yoppy juga menggarisbawahi pentingnya pemassalan olahraga yang dilakukan secara berkesinambungan. Tujuannya adalah melibatkan sebanyak-banyaknya atlet untuk menjaga ekosistem olahraga dan meningkatkan prestasi di level dunia.

Cabang olahraga panahan juga memiliki sejarah besar saat memenangi medali perak di Olimpiade 1988 di Seoul yang ditorehkan tiga srikandi Nurfitriyana Saiman, Lilies Handayani, dan Kusuma Wardhani.

“Kami menyambut baik MilkLife Archery Challenge Kejurnas Junior 2025 ini. Selain karena dapat memotivasi para atlet junior yang bertanding, atlet usia dini dapat turut mempunyai kesempatan untuk mengamati dan mempelajari panahan dari jarak dekat," ujar Yoppy.

"Kecintaan terhadap cabang olahraga ini semakin besar sehingga memiliki potensi untuk melahirkan bibit-bibit usia muda yang akan menjadi atlet kelas dunia. Semoga lewat upaya konsisten membina atlet-atlet panahan sejak usia dini, nantinya Indonesia akan mulai mendulang medali emas di pentas Olimpiade,” ujar Yoppy.

Yoppy menambahkan pihaknya juga mendukung penuh upaya Pemerintah Kudus mempromosikan potensi sport tourism. Salah satu sumbangsih yang sudah dijalankan Bakti Olahraga Djarum Foundation adalah beragam turnamen dan kejuaraan berskala nasional mulai dari Bulutangkis, Sepak Bola Putri, Atletik, hingga Panahan.

 
 

Video Populer

Foto Populer