Regulasi Baru F1 2026: FIA Naikkan Biaya Protes dan Banding

Regulasi Baru F1 2026: FIA menaikkan biaya protes dan banding

Bola.com, Jakarta - Fédération Internationale de l’Automobile (FIA) kembali mengumumkan perubahan regulasi penting yang akan berdampak langsung pada seluruh tim Formula 1 mulai musim 2026. Salah satu keputusan utama adalah menaikkan biaya yang harus dibayarkan tim apabila ingin mengajukan protes atau banding terhadap keputusan steward.

Musim Formula 1 2026 sudah dinantikan dengan antusias tinggi. Pasalnya, akan terjadi gelombang regulasi baru yang diyakini membawa perubahan besar terhadap peta persaingan di grid, baik dari sisi teknis mobil maupun dinamika kejuaraan.

Musim 2026 akan menjadi tonggak penting dalam sejarah Formula 1. Selain kehadiran tim ke-11 di grid, FIA juga akan memperkenalkan sistem baru untuk membantu aksi menyalip yang akan menggantikan DRS (Drag Reduction System). Sistem ini diharapkan mampu menciptakan balapan yang lebih kompetitif dan atraktif.

Di luar perubahan teknis, FIA juga memberi perhatian besar pada aspek sportivitas dan kelancaran kompetisi. Kenaikan biaya protes menjadi salah satu langkah konkret untuk menekan jumlah sengketa yang dinilai tidak berdasar.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Respons atas Maraknya Protes

Dalam beberapa musim terakhir, hasil balapan kerap tertunda karena banyaknya protes yang diajukan oleh tim. Kondisi tersebut dinilai mengganggu proses pengesahan hasil resmi serta alur kompetisi secara keseluruhan.

Wacana kebijakan ini sebenarnya telah dibahas sejak pertemuan Komisi Formula 1 pada Juli lalu. FIA menilai bahwa terlalu banyak protes yang diajukan tanpa dasar kuat, sehingga perlu ada mekanisme penyaring agar hanya keberatan yang benar-benar relevan yang diproses lebih lanjut.

Dengan menaikkan biaya protes, FIA berharap tim akan lebih selektif dan bertanggung jawab sebelum mengajukan keberatan terhadap keputusan steward.

 

3 dari 3 halaman

Belajar dari Polemik Musim 2025

Isu ini sempat menjadi sorotan pada musim 2025, ketika Red Bull Racing mengajukan sejumlah protes di awal musim. Saat itu, mantan prinsipal Red Bull, Christian Horner, melayangkan dua protes terhadap pembalap Mercedes, George Russell.

Protes pertama diajukan pada Grand Prix Miami terkait dugaan pelanggaran bendera kuning. Russell dituding tidak memperlambat laju mobilnya saat bendera kuning dikibarkan. Protes kedua muncul di Grand Prix Kanada, menyangkut dugaan pelanggaran jarak minimum dengan Safety Car.

Namun, FIA menolak kedua protes tersebut. Penolakan itu kemudian memicu kekecewaan dan frustrasi dari sejumlah tim lain, sekaligus memperkuat pandangan bahwa mekanisme protes perlu dievaluasi.

Dengan regulasi baru yang akan berlaku mulai 2026, FIA berharap Formula 1 dapat memasuki era baru yang lebih tertib, adil, dan fokus pada persaingan di lintasan, bukan di ruang sidang steward.

Sumber: Sportbibble

Penulis: Roby Dian

  • Raihan juara Liga Primer Inggris pada musim 2004-2005 tanpa menelan satu kekalahan pun yang dilakukan Arsenal hingga saat ini belum bisa diu
    Raihan juara Liga Primer Inggris pada musim 2004-2005 tanpa menelan satu kekalahan pun yang dilakukan Arsenal hingga saat ini belum bisa diu
    Raihan juara Liga Primer Inggris pada musim 2004-2005 tanpa menelan satu kekalahan pun yang dilakukan Arsenal hingga saat ini belum bisa diu
    Arsenal
  • Formula 1
  • Balap

Video Populer

Foto Populer