Sukses


    Deja Vu Pahit 16 Tahun Timnas Malaysia di Final SEA Games

    Bola.com, Jakarta - Suporter Timnas Malaysia U-22 yang berada di Stadion Shah Alam, Selangor, dan juga mungkin ribuan lain yang menyaksikan dari berbagai fasilitas siaran langsung terdiam ketika kiper Muhammad Haziq Nadzli meninju bola dengan maksud menghalau bola, namun malah masuk gawang sendiri.

    Akibat gol tanpa kesengajaan itu, Timnas Malaysia U-22 kalah 0-1 dari Thailand, dan ambisi merebut medali emas SEA Games 2017 pupus. The Young Tigers terpaksa mengubur pesta di kandang sendiri setelah hanya mendapat medali perak.

    Beberapa media massa di Negeri Jiran lantas menulis artikel yang bertema "sejarah terulang dengan sendirinya" setelah kegagalan itu. Hal itu menunjuk pada kejadian 16 tahun lalu.

    Ya, Malaysia mengalami deja vu. 16 tahun lalu, tepatnya pada 2001 di ajang SEA Games yang juga digelar di Malaysia, Tim Harimau Malaya hanya merebut medali perak di cabang olahraga sepak bola setelah dikalahkan lawan sama, dengan skor sama, di tempat sama: oleh Thailand, skor 0-1, di Stadion Shah Alam.

    Sama menyakitkannya seperti sekarang, kegagalan mengalahkan lawan di partai final gara-gara gol bunuh diri yang dilakukan kiper. Bila pada SEA Games 2017, gol bunuh diri dilakukan kiper Muhammad Haziq Nadzli, pada 2001 kesalahan itu dilakukan kiper Kamaruzaman Hassan.

    Proses gol bunuh diri antara SEA Games 2001 dan 2016 juga mirip. Upaya Haziq menghalau bola sepak pojok Sasalak Haiprakhon berujung bola masuk gawang sendiri. Sementara pada 2001, upaya Kamaruzaman menghalau crossing berujung gol bunuh diri.

     

    Lebih Pahit Kalah di Final?

    Gol bunuh diri Kamaruzaman mungkin lebih parah, karena terjadi menit ke-87. Bandingkan dengan gol Haziq pada menit ke-38, sehingga Timnas Malaysia U-22 masih memiliki waktu untuk menipiskan ketertinggalan. Meski, akhirnya mereka gagal.

    Seperti dilansir dari ESPN Asia, Rabu (30/8/2017), semenjak kejadian itu, Kamaruzaman Hassan tidak pernah lagi mengenakan kostum Timnas Malaysia.

    Seperti ditulis Utusan, seusai pertandingan kala itu, fans yang hadir di Stadion Shah Alam sempat meluapkan kekecewaan dengan melempar benda-benda ke lapangan.

    Beruntung, ulah negatif suporter seperti itu tidak terjadi lagi saat The Young Tigers kalah dari Thailand pada SEA Games 2017. Mereka membubarkan diri dengan tertib.

    Pelatih Timnas Malaysia U-22, Ong Kim Swee, yang sebenarnya juga kecewa, berhati besar dengan meminta suporter tidak menyalahkan kipernya atas kegagalan merebut medali emas SEA Games 2017. 

    "Tidak mudah baginya kebobolan gol dengan cara seperti itu, tapi hal itu bisa terjadi pada siapa saja. Anda tak bisa menyalahkannya," kata Kim Swee.

    "Dia masih sangat muda dan punya masa depan cerah. Dia harus melewati semua ini dan menganggap hal ini sebagai proses belajar yang bagus buatnya," imbuh sang pelatih soal kiper 19 tahun asal klub Johor Darul Ta'zim itu.

    Ong Kim Swee boleh saja membela sang kiper, tetapi kekecewaan dan kepedihan tetap dirasakan suporter Timnas Malaysia U-22. Kehadiran medali emas yang sudah di depan mata, terpaksa melayang dengan cara sama seperti yang pernah dirasakan 16 tahun lalu. Bila diibaratkan, mungkin kalah di final dengan "cara" seperti itu terasa lebih menyakitkan ketimbang kalah di semifinal...

    Video Populer

    Foto Populer