Sukses


Inggris dan La Liga, Sebuah Kisah yang Bakal Dirajut Trent Alexander-Arnold di Real Madrid: Mimpi Bernyanyi di Bernabeu

Dari pionir legendaris hingga bintang muda yang tengah menanjak, kiprah pemain Inggris di La Liga bukan sekadar soal angka gol atau gelar juara, melainkan juga tentang bagaimana mereka menorehkan jejak yang membekas dalam jiwa sepak bola Spanyol.

Bola.com, Jakarta - Dalam gelombang sejarah panjang La Liga, kisah para pemain Inggris yang merantau ke Spanyol membentang seperti sebuah saga penuh warna-penuh haru, perjuangan, dan kilau kejayaan yang tak lekang oleh waktu. Dari pionir legendaris hingga bintang muda yang sedang menanjak, kiprah pemain Inggris di La Liga bukan sekadar soal angka gol atau gelar juara, melainkan juga tentang bagaimana mereka menorehkan jejak yang membekas dalam jiwa sepak bola Spanyol.

Cerita dimulai pada akhir 1970-an, ketika Laurie Cunningham membuka jalan sebagai pemain Inggris pertama yang membela Real Madrid pada 1979. Cunningham, yang datang dari West Bromwich Albion, bukan hanya sekadar pemain asing biasa di La Liga, melainkan sosok yang membawa angin segar dan membantu Real Madrid meraih gelar La Liga ke-20 mereka. Kiprahnya menjadi simbol keberanian dan ambisi Inggris yang mulai menapak di tanah Spanyol.

Tak jauh dari sana, nama Gary Lineker pun bersinar terang. Datang ke Barcelona pada 1986 setelah menjadi pencetak gol terbanyak Piala Dunia 1986 dengan enam gol dan membawa Inggris mencapai semifinal Piala Dunia 1990, Lineker langsung mencuri perhatian dengan hattricknya di El Clasico debutnya melawan Real Madrid. Dengan total 42 gol dalam 103 pertandingan, Lineker menjadi pencetak gol Inggris terbanyak di La Liga hingga kini. Meski kemudian posisinya di Barcelona sempat tergeser, pesona dan ketajamannya tetap dikenang sebagai satu di antara yang terbaik dari Inggris di Spanyol.

Menyusul jejak Cunningham dan Lineker, gelombang pemain Inggris terus mengalir ke La Liga. David Beckham, yang dikenal sebagai ikon global, bergabung dengan Real Madrid pada 2003. Selama empat musim, Beckham menyumbang satu gelar La Liga dan menjadi bagian dari galacticos yang legendaris. Meski kritik datang karena ia dianggap belum sepenuhnya menyesuaikan diri dengan gaya permainan Spanyol, Beckham tetap meninggalkan warisan berupa 20 gol dan 48 assist dalam 155 pertandingan.

Sementara itu, Steve McManaman, yang juga membela Real Madrid antara 1999 hingga 2003, menjadi satu di antara pemain Inggris paling sukses di Spanyol. McManaman dikenal karena kreativitas dan visi bermainnya, serta keberhasilannya memenangkan berbagai trofi bersama Los Blancos. Sedangkan Michael Owen, yang tiba di Madrid pada 2004, mengalami musim yang penuh tantangan, tetapi tetap mampu mencetak 13 gol dalam 20 pertandingan, menunjukkan kilau bakatnya meski waktu bermainnya terbatas. 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Masa Kini: Conor Gallagher dan Kebangkitan Jude Bellingham

Dalam dekade terakhir, kehadiran pemain Inggris di La Liga sempat menurun, tetapi tidak pernah hilang. Kieran Trippier menjadi nama penting ketika bergabung dengan Atlético Madrid pada 2020 dan membantu timnya meraih gelar La Liga musim 2020/21. Trippier dikenal karena ketangguhan defensif dan kemampuan bola mati yang mematikan, membuktikan bahwa pemain Inggris tetap relevan di panggung Spanyol.

Namun, puncak kebangkitan pemain Inggris di La Liga datang dari sosok muda yang tengah bersinar: Jude Bellingham. Sejak bergabung dengan Real Madrid, Bellingham langsung mencuri perhatian dengan performa luar biasa.

Seorang jurnalis Spanyol menyebut, "Dia adalah pemain terbaik dunia saat ini... Mimpinya selalu menjadi bagian dari La Liga di level tertinggi dan dia percaya bahwa dia pantas berada di sana."

Pujian pun mengalir deras, dari perbandingan dengan legenda seperti Zidane dan Di Stefano hingga julukan 'master of the Bernabeu'. Bellingham bukan hanya bermain dengan kepercayaan diri yang tinggi, tetapi juga menunjukkan kedewasaan dan pengertian akan besarnya panggung yang ia injak.

3 dari 4 halaman

Refleksi Akhir: Inggris dan La Liga, Sebuah Kisah yang Terus Berlanjut

Kiprah pemain Inggris di La Liga adalah sebuah cerita tentang adaptasi, tantangan, dan pencapaian. Mereka datang dengan harapan besar, terkadang berjuang keras untuk menyesuaikan diri dengan gaya permainan yang berbeda, tetapi banyak pula yang berhasil mencuri hati para pendukung dan meninggalkan warisan abadi.

Seperti kata seorang pengamat sepak bola Spanyol tentang Bellingham, "Setiap kata, setiap gerakan, terasa alami, bukan dipaksakan. Koneksi itu lengkap. Dia adalah master di Bernabeu." Ungkapan ini bukan hanya tentang Bellingham, tetapi juga menggambarkan bagaimana pemain Inggris, dari masa ke masa, telah dan akan terus menjadi bagian tak terpisahkan dari kisah La Liga.

Dalam harmoni sepak bola yang melintasi batas negara, kisah Inggris di La Liga tetap menjadi simfoni yang indah-penuh warna, penuh cerita, dan penuh harapan untuk masa depan yang lebih gemilang.

4 dari 4 halaman

Trent Alexander-Arnold dan Mimpi Bernyanyi di Bernabeu: Sebuah Babak Baru yang Penuh Harap

Di balik gemerlap panggung sepak bola dunia, kisah seorang Trent Alexander-Arnold yang memutuskan meninggalkan Anfield setelah dua dekade membela Liverpool, membuka lembaran baru yang penuh misteri dan harapan. Kabarnya, sang full-back Inggris akan segera mengarungi petualangan barunya di Real Madrid, klub legendaris yang tak pernah lelah menulis sejarah di La Liga dan pentas Eropa. Namun, apakah Trent mampu mengukir kisah sukses di tanah Spanyol, di mana gaya permainan dan tekanan berbeda jauh dari yang ia kenal selama ini?

"Ini adalah keputusan tersulit yang pernah saya buat dalam hidup saya," kata Trent dalam pengumuman kepergiannya yang mengguncang dunia sepak bola.

Namun, perjalanan Trent di La Liga kelak bukan tanpa tantangan. Real Madrid adalah klub dengan ekspektasi tertinggi, di mana setiap pemain harus cepat beradaptasi dengan gaya permainan yang mengedepankan penguasaan bola, kreativitas, dan kecerdasan taktik. Sebagai full-back yang selama ini dikenal dengan kemampuan umpan silang dan kreativitasnya di Liga Inggris, Trent harus membuktikan bahwa ia bisa berkembang lebih jauh lagi.

Seorang analis sepak bola Spanyol pernah berujar, "Kesuksesan di La Liga bukan hanya soal teknik, tapi juga soal mental dan kemampuan membaca permainan yang berbeda. Banyak pemain Inggris yang kesulitan beradaptasi, tapi Trent punya potensi untuk membalikkan tren itu."

Real Madrid, yang sedang mengalami pergantian manajerial dan merombak skuad, melihat Trent sebagai aset strategis. Mereka ingin mengintegrasikan sang pemain secepat mungkin agar bisa bersinar di musim depan. Namun, apakah Trent mampu menaklukkan tantangan budaya, bahasa, dan gaya bermain yang berbeda? Waktu akan menjadi saksi.

Seperti kata Arsene Wenger, "Era pengeluaran besar-besaran mungkin berakhir, tapi pemain berkualitas seperti Trent adalah investasi jangka panjang yang tepat bagi klub-klub elite seperti Real Madrid." Ini menegaskan bahwa Madrid tidak sekadar membeli nama besar, tetapi juga percaya pada kemampuan Trent untuk berkontribusi secara signifikan.

Video Populer

Foto Populer