Sukses


Alvaro Morata Dapat Ancaman Pembunuhan setelah Gagal Penalti di Final UEFA Nations League, Istrinya Tak Tinggal Diam

Istri Alvaro Morata mengecam ancaman pembunuhan terhadap suaminya usai kegagalan penalti di final UEFA Nations League.

Bola.com, Jakarta - Alice Campello, istri kapten dan striker Timnas Spanyol, Alvaro Morata, angkat bicara menanggapi serangan kebencian dan ancaman pembunuhan yang diterima suaminya setelah kekalahan Spanyol dari Portugal di final UEFA Nations League, Senin dini hari WIB (9-6-2025).

Pertandingan tersebut berakhir imbang 2-2 hingga babak perpanjangan waktu dan harus ditentukan lewat adu penalti.

Timnas Portugal akhirnya keluar sebagai juara dengan skor 5-3 setelah Morata menjadi satu-satunya pemain yang gagal mengeksekusi tendangan 12 pas.

Kegagalan itu membuat Morata menjadi sasaran para perundung di dunia maya. Campello, yang juga dikenal sebagai model, langsung bereaksi keras melalui akun Instagram-nya.

"Apakah kita sadar bahwa ini hanya tentang sebuah pertandingan sepak bola?” tulis Campello di sebuah unggahan yang memperlihatkan sejumlah pesan kebencian yang dikirimkan kepada Morata.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Pesan Panjang Campello

Dalam unggahan lain yang menampilkan foto Alvaro Morata memeluk anak-anak mereka, Campello menulis pesan panjang bernada reflektif.

"Dalam hidup, kita semua pernah membuat kesalahan. Hidup terdiri dari pelajaran, pengalaman, momen baik dan buruk, dan tak seorang pun dari kita punya hak untuk menghakimi orang lain," tulis Campello.

"Sepak bola memang seperti itu—dan menurut saya di situlah letak keindahannya: penuh emosi dan tidak bisa diprediksi. Ini adalah olahraga, ini hiburan. Maka, berikanlah porsinya yang tepat," imbuhnya.

Campello juga menyinggung soal standar ganda publik terhadap pesepak bola yang melakukan kesalahan.

"Saya ingin sekali melihat kehidupan orang-orang yang dengan mudahnya mengkritik kesalahan orang lain dan melihat betapa sempurnanya mereka menjalani hidup serta apa saja pencapaian mereka. Tolong, tunjukkan rasa hormat dan berhentilah menjadi manusia yang kejam," lanjut Campello.

3 dari 4 halaman

"Rujuk" Lagi

Dukungan dari Campello datang beberapa bulan setelah ia dan Morata kembali bersama pada Januari lalu, usai menjalani perpisahan selama lima bulan.

Dalam wawancara dengan acara televisi Italia, "Verissimo", April lalu, Campello menyebut perpisahan mereka sebagai "kesalahan terbesar yang pernah kami buat dalam hidup".

Media olahraga Spanyol, Marca, sebelumnya melaporkan bahwa hubungan pasangan ini sempat memburuk setelah final Euro 2024, yang dimenangkan Spanyol atas Inggris dengan skor 2-1.

Ketegangan terjadi usai Campello dikabarkan hanya mengizinkan dirinya, keempat anak mereka, dan teman-temannya untuk turun ke lapangan merayakan kemenangan—sementara orang tua Morata dan anggota keluarga lainnya tidak diperbolehkan bergabung.

Situasi itu disebut-sebut menjadi pemicu utama retaknya hubungan mereka saat itu.

 

4 dari 4 halaman

Kemungkinan Pensiun dari Timnas Spanyol

Kini, keduanya tampaknya telah memperbaiki hubungan mereka, dan Campello menunjukkan dukungan penuh untuk suaminya yang sedang dalam tekanan berat.

Morata, di sisi lain, tampak emosional setelah kekalahan adu penalti tersebut. Dalam pernyataannya kepada media Spanyol, AS, ia mengisyaratkan kemungkinan pensiun dari timnas.

"Saya pergi dengan perasaan marah. Saya ingin menangis, walau akhirnya tidak. Anak-anak saya ada di tribune, dan dalam hidup, kita harus belajar," ujarnya.

"Pensiun dari tim nasional? Mungkin saya tidak akan kembali pada bulan September," katanya lagi.

 

Sumber: Daily Mail

Video Populer

Foto Populer