Sukses


Piala Dunia Antarklub Dikecam Raphinha: Tak Ada Lagi Liburan untuk Pemain!

Pemain Butuh Libur. Suara kritis Raphinha di tengah kalender sepak bola yang melelahkan.

Bola.com, Jakarta - Penyerang Barcelona asal Brasil, Raphinha, melontarkan kritik tajam terhadap penyelenggaraan Piala Dunia Antarklub 2025.

Dalam pandangannya, keputusan memperpanjang musim kompetisi tanpa melibatkan suara para pemain adalah bentuk pengabaian terhadap hak dasar pemain untuk beristirahat.

Dalam pernyataannya, Raphinha menyayangkan fakta bahwa banyak pemain harus mengorbankan waktu libur demi tampil di turnamen yang datang tak lama setelah musim liga Eropa berakhir pada akhir Mei, dan disusul dengan jadwal internasional pada awal Juni.

"Sebagai pemain klub Eropa, seharusnya sekarang ini kami sedang liburan," ujar Raphinha kepada media.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Contoh Kasus

Ia mencontohkan dua kompatriotnya, Marquinhos dan Lucas Beraldo dari Paris Saint-Germain (PSG), yang baru menjuarai Liga Champions, tetapi belum sempat merayakan kemenangan tersebut secara layak karena langsung dipanggil ke timnas, lalu berlanjut ke Piala Dunia Antarklub 2025.

"Mereka belum benar-benar berhenti. Banyak yang bilang ini cuma alasan. Mungkin iya, mungkin tidak. Tapi, dipaksa mengorbankan libur itu tidak sederhana. Itu adalah hak kami. Semua orang berhak atas libur setidaknya sebulan, dan banyak dari kami tidak akan mendapatkannya," cetus Raphinha.

3 dari 3 halaman

Kekhawatiran Bukan Tanpa Alasan

Kekhawatiran Raphinha bukan tanpa alasan. Setelah Piala Dunia Antarklub 2025, sebagian besar liga top Eropa akan memulai pramusim pada awal Agustus, dengan kompetisi resmi kembali bergulir pertengahan hingga akhir bulan yang sama.

Jika PSG, misalnya, lolos ke final Piala Dunia Antarklub 2025, mereka akan langsung bertemu Tottenham Hotspur di ajang Piala Super pada 13 Agustus, tanpa jeda berarti.

"Jadwalnya tidak pernah berhenti. Dari sudut pandang saya, ini sangat tidak ideal: menyerahkan waktu libur demi turnamen baru yang kami tidak pernah dimintai pendapat soal keikutsertaannya," tambah Raphinha.

"Seharusnya pemain punya pilihan. Dipaksa melepas waktu libur demi kompetisi baru itu sangat berat," ucapnya.

 

Sumber: Reuters via NST

Video Populer

Foto Populer