Sukses


Kenapa Selebrasi Ala LeBron James dari Lamine Yamal Jadi Kontroversi di Spanyol?

Lamine Yamal dan selebrasi mahkota ala LeBron James yang bikin geger sepak bola Spanyol.

Bola.com, Jakarta - Penyerang Barcelona sekaligus Timnas Spanyol, Lamine Yamal, sedang ramai diperbincangkan bukan hanya karena penampilannya di lapangan, tetapi juga selebrasi barunya musim ini.

Setiap kali mencetak gol, pemain berusia 18 tahun itu berdiri menghadap kamera lalu membuat gestur seperti sedang meletakkan mahkota di kepalanya. Gerakan tersebut terinspirasi dari bintang NBA peraih empat gelar juara, LeBron James.

Namun, di Spanyol selebrasi itu justru ditafsirkan dengan beragam cara.

Pelatih Timnas Spanyol, Luis de la Fuente, sempat ditanya mengenai hal ini dalam konferensi pers jelang kualifikasi Piala Dunia melawan Bulgaria dan Turki.

"Bagi saya, selebrasi itu bukan seperti menobatkan diri sendiri. Itu terlihat seperti dia sedang memakai topi pesulap. Saat menonton di televisi, saya berkata pada diri sendiri: 'Ya, anak ini melakukan trik sulap lagi'. Begitulah saya memahaminya," ucap De la Fuente.

Komentar itu dianggap sebagai bentuk pembelaan terhadap Yamal. Pasalnya, selebrasi tersebut memicu perdebatan di Spanyol, terutama di kalangan media yang kerap menyoroti sisi pribadi Yamal.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Sorotan di Luar Lapangan

Nama Yamal belakangan memang sering muncul di media bukan karena sepak bola semata. Sebagai talenta muda terbesar Spanyol sekaligus pemilik nomor punggung 10 Barcelona yang pernah dipakai Lionel Messi, popularitasnya melesat drastis.

Saat libur musim panas, paparazi terus mengikuti kegiatannya. Ia sempat disorot karena menghadirkan badut kerdil dalam pesta ulang tahun ke-18, hingga rumor kedekatannya dengan penyanyi Argentina berusia 25 tahun, Nicki Nicole.

Menurut sumber dekat Yamal, ia menyadari bahwa sorotan media akan selalu datang.

"Dia tidak terlalu peduli," kata sumber itu.

Namun, tabloid di Spanyol justru menggunakan selebrasi mahkota ini untuk menilai apakah Yamal layak disebut teladan. Ada yang menilai gestur itu terlalu sombong untuk sosok muda sepertinya.

 

3 dari 5 halaman

Pembelaan dari Dunia Sepak Bola

Sejumlah tokoh sepak bola menilai kritik tersebut berlebihan. De la Fuente bahkan menekankan bahwa hal yang perlu ditonjolkan dari Yamal adalah etos kerjanya.

"Kita sering menyoroti hal-hal dangkal dari seorang atlet, padahal yang harus kita tunjukkan kepada generasi berikutnya adalah anak ini (Yamal), yang debut di timnas pada usia 16 tahun, bekerja keras melebihi siapa pun," katanya.

"Dia berlatih enam jam per hari, pergi ke gym, menjalani perawatan dengan fisioterapis, melakukan semua yang disebut 'latihan tak terlihat'. Semua pencapaiannya bukan karena pesta ulang tahun atau selebrasi gol. Itu detail yang tak penting. Yang penting adalah kerja keras yang membuatnya sampai di titik ini," tambah De la Fuente.
4 dari 5 halaman

Bintang Muda dengan Ambisi Besar

Sejak debut bersama Barcelona pada April 2023 saat masih berusia 15 tahun, risiko tekanan besar sudah menyertai Yamal. Namun, ia selalu menyambutnya dengan percaya diri. Ia tidak ingin sekadar menjadi pemain bagus, melainkan ikon olahraga dunia.

Langkahnya ke arah itu makin nyata. Musim panas ini, ia meneken kontrak baru dengan Barcelona dan masuk jajaran pemain bergaji tertinggi. Nomor punggung 10 kini resmi diwarisinya, sekaligus beban sejarah dan nilai komersial yang melekat.

Selain itu, Yamal menjadi wajah utama Adidas. Pekan lalu, perusahaan Jerman itu bahkan meluncurkan lini khusus yang terinspirasi dari akar budaya Rocafonda, tempat Yamal berasal.

Pemain muda ini juga digadang-gadang sebagai kandidat kuat peraih Ballon d'Or musim ini. Jika pun gagal, ia hampir pasti akan masuk tiga besar pemain terbaik dunia, bersaing dengan nama-nama seperti Ousmane Dembele yang tampil gemilang bersama Paris Saint-Germain.

5 dari 5 halaman

Menuju Takhta Baru Sepak Bola

Dengan popularitas dan keterlibatannya di media sosial yang sangat tinggi, selebrasi mahkota Yamal terasa pas menggambarkan dirinya.

Ia sadar bahwa kritik akan selalu menunggu bila penampilannya menurun atau tanggung jawabnya sebagai pemain elite terabaikan. Namun, selama terus bekerja keras, Yamal diyakini berhak bermimpi menjadi "raja baru sepak bola".

Seperti yang ditunjukkan di lapangan maupun luar lapangan, langit seolah menjadi batas ambisinya.

 

Sumber: NY Times

 

Lihat Selengkapnya

Video Populer

Foto Populer