Barcelona Vs Real Madrid: Siapa Lebih Unggul di Bursa Transfer Musim Panas?

Keterbatasan finansial kembali membayangi Barcelona. Klub juara bertahan La Liga itu hanya mampu mendaratkan Joan Garcia, Marcus Rashford, dan Roony Bardghji.

Dari ketiganya, García langsung mencuri perhatian. Mantan kiper Espanyol ini terbukti jadi satu di antara rekrutan terbaik La Liga. Aksinya bahkan sempat menyelamatkan Barcelona dari kekalahan mengejutkan melawan Rayo Vallecano.

Sebaliknya, Rashford belum memberi dampak signifikan. Penyerang sayap asal Inggris yang diproyeksikan memperkuat sektor kiri, baru tampil tiga kali tanpa meninggalkan impresi setara rekan-rekannya di lini depan.

Adapun Bardghji, wonderkid 19 tahun asal Swedia, masih menunggu debut karena baru didaftarkan tepat di hari penutupan bursa.

Namun, masalah terbesar Blaugrana justru datang dari lini belakang. Kepergian Inigo Martinez jadi pukulan telak. Bek veteran itu adalah figur krusial musim lalu, tampil 46 kali dan jadi penyeimbang saat Pau Cubarsí yang masih belia dipercaya di jantung pertahanan.

Tanpa pengganti, Barcelona kini tak punya bek tengah kaki kiri alami. Dampaknya terlihat jelas ketika gawang mereka bobol dua kali dari Levante dan sekali lagi saat ditahan Rayo Vallecano.

Selain Martínez, Barcelona juga melepas Clement Lenglet serta bek muda Hector Fort, membuat stok pertahanan kian tipis.

Berbeda dengan rival abadinya, Real Madrid membenahi kelemahan utama. Setelah musim lalu kebobolan 83 gol di semua kompetisi, Los Blancos mendatangkan tiga bek baru: Dean Huijsen, Trent Alexander-Arnold, dan Alvaro Carreras.

Hasilnya, instan. Dalam tiga laga awal La Liga musim ini, Madrid hanya kebobolan sekali dan mengemas dua clean sheet.

Huijsen tampil solid dengan distribusi bola yang rapi, Carreras memberi kreativitas di sisi kiri, sementara Alexander-Arnold memang butuh waktu adaptasi tetapi sudah menunjukkan kilatan kualitasnya.

Selain sektor bertahan, Madrid juga merekrut talenta muda Argentina, Franco Mastantuono, dari River Plate. Meski baru 18 tahun, ia sudah dipercaya tampil dua kali sebagai starter. Walau masih butuh waktu berkembang, potensinya dianggap sesuai rencana jangka panjang klub.

Namun, musim panas juga jadi momen perpisahan dengan legenda. Luka Modric menutup 13 tahun kebersamaannya di Madrid usai Piala Dunia Antarklub 2025. Tanpa perpanjangan kontrak, ia angkat kaki, meninggalkan lubang besar di lini tengah.

Alonso kini menaruh beban pada Arda Güler untuk mengisi peran itu, meski gelandang 20 tahun itu bukan tipikal pemain tengah klasik.

Selain Modric, Lucas Vazquez juga hengkang ke Bayer Leverkusen.

Setelah musim lalu empat kali kalah dari Barcelona, kali ini Real Madrid bisa mengklaim kemenangan di bursa transfer. Alonso berhasil memperkuat lini yang paling rapuh dengan gabungan pengalaman dan talenta muda, serta mempertahankan mayoritas pemain inti.

Sebaliknya, Barcelona kehilangan tulang punggung pertahanannya dan hanya mendapat kontribusi berarti dari Joan Garcia. Rashford masih mencari bentuk terbaik, sementara Bardghji baru sekadar investasi masa depan.

Secara kertas maupun performa awal musim, Madrid terlihat lebih siap. Skuad baru Alonso tampil dengan wajah berbeda dibanding musim lalu, sedangkan tim asuhan Hansi Flick masih kesulitan mempertahankan ritme juara.

Meski begitu, musim masih panjang. El Clasico pertama musim ini akan jadi panggung nyata untuk mengukur seberapa besar dampak bursa transfer terhadap perebutan mahkota La Liga.

Sumber: Sports Illustrated