Denmark Terbuka 2015: Undian Berat, Angga / Ricky Harus Konsisten

oleh Bola diperbarui 08 Okt 2015, 09:45 WIB
Ganda putra Indonesia, Angga Pratama/Ricky Karanda Suwandi, mendapat undian berat di turnamen level super series, Denmark Terbuka 2015, yang akan berlangsung pekan depan. (Bola.com/Arief Bagus)

Bola.com, Jakarta - Ganda putra Indonesia, Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi, tak dibebani target muluk-muluk di turnamen super series, Denmark Terbuka 2015, yang akan berlangsung pekan depan. Asalkan mampu lolos dari babak kedua, pasangan Tanah Air tersebut dianggap sudah berhasil melewati ujian berat dan layak diapresiasi.

Berdasar hasil undian mereka kemungkinan bakal berjumpa lawan berat di babak kedua, ganda Denmark yang menjadi unggulan keempat, Mathias Boe/Carsten Mogensen. Sebelum itu Angga/Ricky harus meladeni ganda Jerman, Michael Fuchs/Johannes Schoettler, di babak pertama.

Advertisement

“Jika mampu melewati Boe/Mogensen saja sudah jadi prestasi yang baik bagi Angga/Ricky. Ganda Denmark itu bukan lawan mudah. Makanya kami tak memasang target macam-macam untuk Angga/Ricky,” kata pelatih ganda putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi, saat dihubungi bola.com, Rabu (7/10/2015) malam.

Angga/Ricky pekan lalu turun bertanding di turnamen Thailand Terbuka. Langkah mereka terhenti di babak semifinal. Pasangan Indonesia yang dipasangkan tahun lalu ini kalah dari ganda Malaysia, Koo Kien Keat/Tan Boon Heong, dengan skor akhir 19-21, 21-17, 16-21.

Herry mengatakan persiapan Angga/Ricky sudah matang. Mereka hanya perlu menjaga kondisi fisik karena jeda antara turnamen Thailand Terbuka dan Denmark Terbuka sangat pendek, hanya satu pekan. Namun, dari sisi teknik, Herry mengakui kedua pemain tersebut masih perlu banyak perbaikan. Salah satu kelemahan yang harus dipoles adalah teknik menyerang balik setelah mendapat serangan beruntun dari lawan.

“Dari sisi teknik mereka memang belum konsisten. Masih butuh latihan yang lebih kontinyu. Lagipula mereka baru setahun dipasangkan. Ricky juga masih muda, 23 tahun. Masih ada banyak waktu untuk mengembangkan diri. Biasanya peak performance pemain ganda itu sekitar 24 tahun atau 25 tahun. Masih ada banyak waktu,” kata Herry. 

Baca Juga: 

Jelang Denmark Terbuka: Ahsan / Hendra Tak Ditarget Juara

Jumpa Li Xuerui di Denmark Terbuka, Linda Weni Diminta Waspada

Carolina Marin Jadi Atlet Terbaik Andalusia