Bola.com, Solo - Partai ekshibisi antara Persis Solo melawan Arema Cronus di Stadion Manahan, Minggu (8/11/2015) batal dilangsungkan. Penyebabnya, Mahaka Sport and Entertainment selaku promotor Piala Jenderal Sudirman memajukan jadwal pembukaan di Stadion Kanjuruhan Malang yang sedianya berlangsung 14 menjadi 10 November.
Praktis rentang dua hari membuat jadwal skuat Singo Edan cukup mepet dan beresiko terkena cedera. CEO PT Persis Solo Saestu, Paulus Haryoto membenarkan pembatalan tersebut. Pihaknya pada Kamis (2/11/2015) malam telah dihubungi CEO Arema Cronus, Iwan Budianto dan General Manager, Ruddy Widodo berkait pembatalan tersebut.
''Intinya mereka dengan berat hati membatalkan laga ekshibisi ini karena sudah ada keputusan terkait event yang lebih besar. Kami bisa memahami keputusan mereka," ucap Paulus saat dikonfirmasi Bola.com, Selasa (3/11/2015).
Baca Juga
Sejatinya, laga ekshibisi tersebut sebagai puncak seremoni HUT ke-92 Laskar Sambernyawa. Selain pertandingan sepak bola, manajemen dan suporter Pasoepati juga merangkai berbagai acara seperti launching Persis Store, Sekretariat Pasoepati, hingga pertunjukan musik. Bahkan manajemen rela mengeluarkan uang kas perusahaan guna membawa pasukan Singo Edan ke Kota Bengawan.
Paulus berharap, semua pihak baik masyarakat, tim, serta suporter Paoepati bisa menerima pembatalan laga ekshibisi tersebut. Sebab, memang Arema Cronus mendapat tanggung jawab yang cukup besar sebagai laga pembuka turnamen yang diikuti 14 klub Indonesia Super League (ISL) dan PS TNI tersebut. Terlebih, opsi memajukan jadwal juga tak bisa dilakukan mengingat mepetnya waktu pelaksanaan.
Untuk itu, pihaknya berharap Persis Solo bisa fokus menghadapi turnamen Piala Bupati Karanganyar yang bertajuk Plumbon Cup I. Kebetulan, skuat asuhan Agung Setyabudi akan menghadapi AC Bola Cepu di stadion mini Plumbon, Tawangmangu, Karanganyar.
""Yang pasti, saat puncak perayaan tidak ada pertandingan sepak bola. Mungkin akan diusulkan dalam rapat direksi untuk menggulirkan turnamen mini," kata Paulus mengakhiri.