Bola.com, Surabaya - Belajar dari babak penyisihan Piala Presiden 2015, Panpel Surabaya United memutuskan menempatkan tiga tim kontestan Grup C Piala Jenderal Sudirman di hotel yang sama. Persib Bandung, Pusamania Borneo FC, dan PS TNI ditempatkan di Hotel Papilio, yang terletak di kawasan Jalan A. Yani, Surabaya.
Satu-satunya tim tamu yang tidak menginap di hotel tersebut adalah Persela. Tim berjulukan Laskar Joko Tingkir itu memilih pulang ke markas mereka di Lamongan.
Alasannya, jarak antara Sidoarjo-Lamongan tak jauh, hanya sekitar 1,5 jam perjalanan.
Kabar lain menyebutkan, Persela khawatir jika menginap di Surabaya bakal mendapat teror. Hal itu bersumber dari hubungan antara LA Mania dengan Bonekmania tak mesra. Namun, kubu Persela membantah bila kekhawatiran teror dari Bonek menjadi alasan mereka pergi-pulang Lamongan-Sidoarjo.
Baca Juga
"Tidak, kedekatan jarak antara Lamongan-Sidoarjo adalah faktor yang membuat kami pilih pulang," ujar Didi Ludiyanto, pelatih sementara Persela, mengomentari keputusan timnya memilih tidak menginap di Surabaya.
Panpel Grup C beralasan ditempatkannya tim peserta di satu hotel agar tidak ada kecemburuan antartim. Maklum, sebelumnya panpel berniat hanya menempatkan Persib di hotel ini. Namun setelah ditimang-timang, akhirnya panpel memutuskan menginapkan ketiga tim itu di hotel bintang empat itu.
Selain itu, penempatan dalam hotel sama dimaksudkan agar memudahkan koordinasi dan memobilisasi ke Stadion Gelora Delta di Sidoarjo atau ke tempat latihan karena panpel juga menggunakan hotel tersebut sebagai sekretariat.
"Di Bandung, semua tim jadi satu. Ternyata banyak manfaatnya, terutama silaturahmi antartim terjalin dengan baik. Pers juga mudah mencari berita karena isu tersentral di satu tempat," tutur Machrus Afif, Wakil Ketua Panpel Surabaya United.