8 Dalih Kegagalan Terkonyol ala Petinju Dunia

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 02 Feb 2016, 11:45 WIB
Sejumlah petinju dunia melontarkan dalih-dalih konyol untuk menjelaskan kekalahan atau hasil seri yang didapatnya dalam sebuah pertarungan. (Boxing Online/Skysports/Zimbio)

Bola.com, - Kadangkala seorang petinju dunia bisa menerima kekalahan dengan besar hati. Mereka mungkin menyadari memang kalah persiapan, kalah bagus, atau kurang agresif menyerang dibanding sang lawan.

Namun, ada juga sejumlah petinju yang sulit mengakui kekalahan atau kegagalan mereka. Berbagai dalih atau alasan dilontarkan untuk menjelaskan mengapa mereka petinju yang bersangkutan tampil buruk di ring.

Advertisement

Ada yang menjadikan patah jari kaki, pengkhianatan, hingga bau gel rambut sebagai alasan kekalahan di ring.

Inilah 8 dalih terburuk yang dilontarkan petinju setelah kalah atau seri dalam pertarungannya, seperti dilansir dari Boxing Online.

8. Pengkhianatan

Dalam autobiografi yang ditulis pada 1990-an, George Foreman mengklaim kalah dari Muhammad Ali pada pertandingan bertajuk Rumble in the Jungle (1974) karena melihat seorang temannya di tengah kerumunan penonton. Nah, temannya tersebut malah bersorak mendukung Ali.

Bingung oleh pengkhianatan tersebut, Foreman mengaku tak bisa berkonsentrasi. Gara-gara itulah dia mengklaim Ali bisa memukul KO dirinya pada ronde kedelapan.  Namun, beberapa waktu kemudian, Foreman berbesar hati mengakui kekalahannya dan menyebut dirinya takluk dari petinju yang lebih baik.

2 dari 5 halaman

1

Carl Fronch saat bertarung dengan Mikker Kessler pada 2010. (Guardian.co.uk)

7. Gara-gara Kram

Pertarungan ulang (rematch) Roger Mayweather kontra Julio Cesar Chavez pada 1989 jelas berlangsung lebih lama dibanding duel edisi pertama, saat Chavez mengalahkan Mayweather pada ronde kedua.

Saat rematch, Mayweather memutuskan mundur dari pertarungan pada ronde ke-10. Dia mengaku mengalami kram dan tak bisa melanjutkan pertarungan. Mungkin kram yang dimaksud muncul akibat pukulan bertubi-tubi Chavez selama 10 ronde!

6. Terlambat Terbang

Pada 2010, Carl Froch terbang ke Denmark untuk mempertahankan gelar kelas menengah super WBC melawan Mikkel Kessler. Namun, perjalanannya terganggu oleh abu vulkanis dari letusan gunung berapi. Penerbangannya tertunda beberapa waktu, sehingga kedatangan Froch di Denmark lebih lambat daripada rencana semula.

Setelah kalah dengan suara bulat dari Kessler, Froch mengklaim tertundanya penerbangan berpengaruh terhadap pertarungan. Namun, tiga tahun berselang Fronch berhasil membalaskan kekalahannya kontra Kessler.

3 dari 5 halaman

2

Manny Pacquaio menjalani operasi bahu setelah kalah dari Floyd Mayweather, pada Mei 2015. (Boxing Online)

5. Salahkan Bahu

Manny Pacquiao beralasan mengalami cedera bahu saat kalah dalam “Pertarungan Abad Ini” kontra Floyd Mayweather, pada Mei 2015. Setelah pertandingan akbar itu, dia kemudian menjalani operasi bahu untuk melegitimasi alasannya.

Namun, isu cedera bahu dianggap aneh sebagian pihak karena baru dilontarkan setelah pertarungan. Pac-Man beralasan cedera itu didapatnya saat berlatih menjelang laga kontra Mayweather. Yang jelas, pertarungan itu dimenangi Mayweather dengan tiga juri memberikan nilai kemenangan untuk The Money.

4. Bau Gel Rambut

Sergio Martinez terlihat bakal menang mudah atas Kermit Cintron pada 2009, namun entah bagaimana juri menyatakan pertarungan itu berakhir imbang. Cintron terlihat kalah segala-galanya dari Martinez.

Setelah duel, Cintron mengaku terganggu dengan bau gel dan minyak rambut Martinez. Rambut Martinez memang terlihat sangat mengilap. Meski begitu, tak ada yang menanggapi dalih Cintron dengan serius.

4 dari 5 halaman

3

Pertarungan Chris Eubank kontra Steve Collins pada 1995. (Skysports)

3. Kaus Kaki Kekecilan

Kendati tiga kali memukul jatuh Juan Manuel Marquez pada ronde pertama pertarungan mereka yang berlangsung pada 2004, Manny Pacquiao akhirnya harus menerima keputusan imbang dari juri.

Setelah pertarungan, Pacquiao mengklaim tak bisa tampil seperti biasanya karena salah memakai kaus kaki. Menurutnya, salah satu kaus kaki yang dipakainya terlalu kecil, sehingga mengganggunya saat bertarung dan memengaruhi pergerakannya.

2. Perang Urat Syaraf

Chris Eubank mengantongi rekor tak terkalahkan dalam 43 pertandingan beruntun menjelang duel melawan Steve Collins pada 1995. Biasanya Eubank selalu percaya diri saat meladeni lawan-lawannya. Namun, semua itu berubah sebelum pertarungan melawan Collins.

Pada hari pertarungan, Collins mengatakan telah menghipnotis Eubank. Merasa kebingungan, Eubank mengklaim takut menghadapi seseorang yang “secara mekanis bukan dirinya”. Collins akhirnya memenangi pertarungan dan menyebut hipnotis itu hanya hoax.

5 dari 5 halaman

4

David Haye dan Wladimir Klitschko sebelum bertarung pada 2011. (Zimbio)

1. Jari Kaki

Setelah kalah dari Wladimir Klitschko pada 2011, David Haye mengaku mengalami patah jari kaki yang kecil menjelang laga kontra petinju Ukraina itu.

Dalih tersebut dilontarkannya pada konferensi pers seusai laga. Dia berdiri di meja dan menunjukkan jari kakinya yang bengkak kepada media. Bukan aksi yang mengesankan.