Skor 16-1 Tercipta saat Klub Ini Duel Melawan Suporter

oleh Wiwig Prayugi diperbarui 06 Feb 2016, 20:15 WIB
Laga persahabatan PSIS Semarang versus Panser Biru bertajuk Tombo Kangen di Stadion Jatidiri, Semarang, Sabtu (6/2/2016). (Istimewa)

Bola.com, Semarang - Suporter PSIS Semarang, Panser Biru menggelar laga ekshibisi bertajuk Tombo Kangen di Stadion Jatidiri, Semarang, Sabtu (6/2/2016). Laga itu cukup unik, karena yang ditantang Panser Biru adalah klub yang mereka dukung, PSIS.

Sebagai suporter yang hanya menjadi penonton, mereka tentu tak menguasai permainan sepak bola. Alhasil, Panser Biru kalah dengan skor telak, 1-16. Uniknya lagi, satu-satunya pencetak gol dari Panser Biru adalah sang dirigen, Ferry Opel. Sementara, PSIS diperkuat pemain andalan yang diproyeksikan untuk kompetisi musim ini. 

Pada laga itu, PSIS dibagi menjadi dua tim. Tim pertama diperkuat Catur Adi Nugroho, kapten Fauzan Fajri, M. Tegar, Taufik Hidayat, dan Andrianto di lini belakang, Sektor tengah dihuni M. Yunus, Eli Nasoka, Franky Mahendra, dan Edyanto. Striker asal Argentina, Julio Alcorse menemani Harry Nur di lini depan. Pada babak kedua, giliran Vidi Hasiholan, Johan Yoga Utama, Elmirio, Ahmad Agung, Dani Raharjanto, dan Fajar Setya turun gunung.  

Advertisement

PSIS membobol gawang Panser Biru sebanyak 16 kali. Pencetak gol PSIS adalah  Hari Nur (10', 49', 53'), Muhammad Yunus (13', 23'), Franky (20'), Julio Alcorse (25', 28', 40'),  Vidi Hasiholan (47'), dan Elmirio (50'). Sementara, striker PSIS Johan Yoga mencetak lima gol pada menit 31, 35, 37, 45, dan 55. Gol balasan dari Panser Biru dicetak Ferry Opel pada menit 56.

"Pertandingan ini merupakan ajang reuni suporter dengan klub kesayangan. Sekaligus membukitikan meski tak ada kompetisi, hubungan suporter dengan PSIS masih terjalin," ungkap Ferry Opel, dirigen Panser Biru.

Lewat pertandingan itu, kerinduan suporter menonton pertandingan di Jatidiri terbayar. Maklum, PSIS terakhir kali bertanding di stadion itu saat Piala Polda Jateng 2015, atau tepat enam bulan yang lalu. Melalui laga itu, suporter juga ingin menunjukkan dukungan kepada pemain PSIS, yang lebih sering bermain tarkam karena Tim Mahesa Jenar vakum pada beberapa turnamen.

"Kami senang bisa beruji coba melawan teman-teman suporter. Mereka sudah menjadi bagian dari keluarga PSIS. Pertandingan ini juga jadi ajang untuk mencari keringat karena belum ada turnamen lagi," ungkap pemain PSIS, Vidi Hasiholan.

Vidi dan pemain PSIS yang lain berharap kompetisi musim 2016 segera ada kepastian. Mereka megaku jenuh karena hanya mengandalkan turnamen antarkampung. 

Sementara, penasihat teknik PSIS Semarang, Wahyu Winarto mengaku masih menunggu kepastian dari PT Liga Indonesia yang akan menggelar kompetisi Divisi Utama, setelah ISC 2016 bergulir. 

"Semoga segera ada kepastian supaya klub bisa langsung melakukan persiapan," tegas Wahyu.

Berita Terkait