Roy Hodgson Pasrah Kehilangan Posisi Manajer Inggris

oleh Nurfahmi Budi diperbarui 09 Mar 2016, 17:56 WIB
Manajer Timnas Inggris, Roy Hodgson (tengah) saat berada di tengah laga Manchester City kontra Tottenham Hotspur, di Etihad Stadium (14/2/2016). Hodgson pasrah jika kehilangan jabatan manajer usai Euro 2016. (Reuters/Lee Smith)

Bola.com, London - Manajer Timnas Inggris, Roy Hodgson mengaku pasrah jika kontrak kerjanya tak diperpanjang usai gelaran putaran final Piala Eropa 2016. Ia tak ingin memaksa pihak asosiasi sepak bola Inggris (FA) dengan memberinya 'nafas' baru.

Seperti dirilis The Guardian, Rabu (9/3/2016), eks pemain bertahan ini mengaku tak terpengaruh dengan fakta kontraknya selesai setelah Prancis 2016. Baginya, kondisi terpenting saat ini adalah menyiapkan secara maksimal penampilan The Three Lions dievent empat tahunan tersebut.

Advertisement

"Ketika Anda mengambil alih posisi sebagai manajer timnas Inggris, semua bisa terjadi. Apapun yang terjadi, saya akan menerima dengan senang hati. Setidaknya, jika pergi, saya sudah memberikan pondasi bagus dengan deretan pemain berkualitas," jelas Hodgson.

Pria berusia 68 tahun ini digadang-gadang bakal mendapatkan kontrak baru, setidaknya hingga gelaran Piala Dunia 2018. Beberapa media di Inggris menganggap, saat ini tak ada pelatih lokal yang layak untuk dijadikan arsitek Timnas Inggris.

"Seharusnya tak sulit untuk menangani Inggris. Semuanya sudah kurencanakan, dan siapapun yang menjabat berikutnya, tinggal menjalankan rancangan itu. Jika FA menginginkanku lagi, tentu saya lebih dari sekadar senang. Saya senang bekerja sama dengan para pemain," tutur Hodgson.

Kepala Eksekutif FA, Martin Glenn mengungkapkan, keputusan terkait masa depan Hodgson akan dibicarakan saat putaran final Euro 2016 berlangsung. "Kami tak ingin mengganggu masa persiapan menuju Prancis. Hodgson harus berkonsentrasi, begitu juga para staf pelatih dan pemain," katanya.

Sepanjang menangani Timnas Inggris, Hodgson berhasil mencatat 28 kemenangan, 13 seri dan 6 kekalahan. "Saya tak masalah dengan kapan waktu yang tepat. Hal terpenting justru publik, karena di sini sepak bola lebih penting dibanding pekerjaan, juga di negara ini sepak bola sangat luar biasa. Saya juga harus berpikir tentang 'amunisi' di usiaku sekarang," jelasnya.

Direktur Teknik FA, Dan Ashworth secara tegas mengatakan, masa depan Hodgson sangat ditentukan dengan apa yang didapat Inggris di Euro 2016. Jika pulang lebih awal alias hanya ada di fase grup, sudah pasti eks arsitek Inter Milan ini akan kehilangan pekerjaannya.

Sumber: The Guardian

Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, Liga Italia, dan Liga Prancis dengan kualitas HD di sini