FX Hadi Rudyatmo: Menpora Harus Cabut Pembekuan jika Ingin KLB

oleh Ronald Seger Prabowo diperbarui 20 Apr 2016, 11:00 WIB
Mantan anggota Komite Normalisasi, FX Hadi Rudyatmo, menilai sanksi pembekuan harus dicabut lebih dulu sebelum menggelar KLB PSSI. (Bola.com/Romi Syahputra)

Bola.com, Solo - Wacana Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI kembali menguat dalam pertemuan antara klub-klub ISL, Divisi Utama, dan Asprov PSSI dengan Presiden RI Joko Widodo di Istana Merdeka, Jumat (15/4/2016).

Meski ada keinginan kuat untuk KLB, tokoh sepak bola nasional yang juga mantan anggota Komite Normalisasi (KN) PSSI, FX Hadi Rudyatmo, menilai kunci pelaksanaan KLB justru adalah Menpora Imam Nahrawi.

"Menpora harus mengambil langkah mencabut pembekuan dan KLB PSSI digelar. Kalau menyadari ini untuk kepentingan bangsa dan negara, mestinya KLB sudah terselenggara sebelum Mei," kata pria yang akrab disapa Rudy itu.

Seperti diketahui, dalam pertemuan di Istana Merdeka Jumat pekan kemarin, 80 persen perwakilan klub dan Asprov sepakat berjalan seirama dengan pemerintah. Seusai pertemuan, Menpora Imam Nahrawi mengakui KLB telah dibahas dalam acara itu, tetapi belum secara detail.

Advertisement

Rudy menjelaskan, tuntutan KLB tak bisa hanya sekadar wacana. Menurutnya, jika keinginan KLB memang berasal dari para voter, hendaknya segera dilakukan langkah nyata. "Sebenarnya KLB itu tidak sulit. Tergantung semua mau melaksanakan atau tidak," tegas Wali Kota Solo tersebut.

Hal senada dilontarkan CEO PSIS Semarang, AS Sukawijaya, yang sedari awal mendorong adanya KLB. Pria yang biasa disapa Yoyok Sukawi ini menilai KLB jadi solusi tepat mengingat PSSI tidak bisa menyelesaikan masalah yang ada pasca pembekuan. Salah satunya, menurut Yoyok adalah belum digelarnya kongres tahunan yang seharusnya sudah dilaksanakan Januari lalu.

Apalagi Kongres Tahunan PSSI itu juga dinilai penting karena untuk menyelaraskan program PSSI dengan Asprov PSSI di daerah. Termasuk laporan kegiatan dan keuangan dalam setahun ini.

"Bagaimana PSSI bisa mengatur organisasi di daerah kalau mereka tidak bisa mengurus rumah tangganya sendiri. Lebih baik mandat dikembalikan ke voter untuk KLB. Kami tidak memiliki tujuan tertentu, langkah ini hanya untuk kebaikan sepak bola Indonesia," tandas Yoyok Sukawi kepada bola.com.

 

Berita Terkait