Usai Aksi Mogok, Laga FC Protes Wasit Partai Kontra Persik

oleh Zaidan Nazarul diperbarui 07 Jun 2016, 09:00 WIB
Laga FC layangkan protes ke PT GTS soal kepemimpinan wasit saat melawan Persik Kediri, Sabtu (4/6/2016) di Stadion Brawijaya, Kediri. (Bola.com/Fahrizal Arnas)

Bola.com, Jakarta Manajemen Laga FC belum bisa menerima kekalahan timnya 0-2 dari Persik Kediri, Sabtu (4/6/2016) di Stadion Brawijaya, Kediri dalam partai lanjutan ISC B Grup 6. Merasa Dirugikan oleh kepemimpinan wasit, mereka pun melayangkan surat protes ke operator turnamen PT Gelora Trisula Semesta (PT GTS)

Laga FC menduga wasit yang memimpin pertandingan ini tidak menjalankan tugasnya dengan adil. Mereka merasakan sepanjang pertandingan korps pengadil yang bertugas kerap membuat keputusan yang terkesan berat sebelah, terutama wasit tengah.

Advertisement

Hal itu dirasakan pelatih kepala Laga FC Uston Nawawi. Ia menilai, timnya tak layak kalah lantaran dari statistik pertandingan, penguasaan bola dan peluang yang dimiliki timnya tak kalah dibanding tuan rumah. Sayang, beberapa kali keputusan wasit justru menguntungkan Persik, sehingga gagal Laga FC gagal meraih angka.

“Seharusnya kami bisa membawa poin penuh atau seri, wasit merugikan kami. Sebuah pelanggaran berbuah pinalti terhadap pemain kami luput dari pengamatan wasit,” jelasnya.

Sekretaris tim Laga FC, Arief Syaifudin melayangkan surat protes ke operator turnamen. Dalam surat no 025/EKS-LAGA/VI/2016, Senin (6/5/16), mereka meminta PT GTS menugaskan wasit-wasit yang kompeten dan memiliki kemampuan mumpuni dalam memimpin sebuah pertandingan.

Arief menyebutkan, operator turnamen kurang berani menempatkan wasit-wasit yang kompeten dan menjunjunng tinggi sikap fair play, akibatnya yang terjadi di lapangan wasit tidak maksimal dalam menerapkan peraturan pertandingan.

“Kami berharap kepada PT GTS agar mengirimkan wasit yang berani dan memahami regulasi pertandingan dengan baik. Ke depan, kami minta operator tidak mengirim badut-badut untuk memimpin pertandingan sepak bola, karena itu tidak sesuai dengan tata kelola sepakbola yang baik seperti yang diharapkan bersama,” katanya.

Seperti diketahui, Laga FC kalah 0-2, gol kemenangan Persik Kediri diciptakan Agung Suprayogi pada menit ke-42 dan penalti Oktavianus pada babak kedua. Pertandingan sempat diwarnai aksi mogok pemain Laga FC selama 30 menit di pertengahan babak kedua, sesaat setelah wasit memberikan penalti kepada tuan rumah pada menit ke-66.

Laga FC menilai pemberian penalti tersebut janggal karena hakim garis tidak mengangkat bendera sebagai tanda ada pelanggaran atau handsball, sedangkan posisi wasit jauh dari kotak penalti. Laga FC juga mempertanyakan kinerja wasit yang tak memberikan tendangan penalti saat pemainnya Ahmad Indra Pattikuppa dihajar Bima Ragil, gelandang Persik di kotak penalti.

Merasa dirugikan, Laga FC pun menarik semua pemainnya keluar dan mogok bertanding. Pertandingan dilanjutkan 30 menit kemudian dan penalti tetap diberikan untuk tuan rumah.

Sepakan Oktavianus gagal dibendung kiper M Irfan, sehingga skor berubah menjadi 2-0 untuk Persik Kediri. Skor ini bertahan sampai wasit meniupkan peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan.