Bola.com, Surabaya - Pada bulan Ramadan, Madura United tak mengendurkan intensitas latihannya. Tim besutan Gomes de Oliveira itu tetap mendapatkan menu latihan sama beratnya dengan hari-hari sebelumnya. Hal itu tampak pada menu latihan yang diberikan pada Fabiano Beltrame, Rabu (8/6/2016) malam.
Agar kondisi para pemain tidak menurun, pada sore hari Gomes membawa seluruh skuatnya ke pusat kebugaran, Atlas Surabaya. Di sana, para pemain MU berlatih beban untuk menjaga kebugaran. Latihan fisik ini dimaksudkan agar kondisi pemainnya tak menurun meski sedang menjalankan ibadah puasa.
Para pemain pun tampak bersemangat selama berlatih di pusat kebugaran ini. Tak satu pun pemain yang sedang menjalankan puasa bermalas-malasan. Tak ubahnya pemain yang beragama lain, mereka tampak bugar hingga selesainya latihan berdurasi sekitar 1,5 jam itu.
Baca Juga
Latihan itu selesai ketika azan Maghrib berkumandang. Setelah seluruh pemain berbuka, semua skuat berjulukan Sape Ngamok itu langsung diboyong ke Madura.
“Puasa tidak seharusnya menghalangi aktivitas mereka. Karena saya tahu, jika puasanya benar justru membuat fisik pemain lebih baik,” kata Gomes de Oliveira.
Aktivitas latihan MU tidak berhenti hanya setelah berlatih fisik. Karena setelah tarawih, tepatnya pukul 20.30 latihan dilanjutkan. Namun tidak lagi di pusat kebugaran, melainkan di lapangan rumput di Stadion Gelora Bangkalan, Madura.
Namun karena sudah berlatih fisik 1,5 jam, durasi latihan teknik dipangkas. Jika sebelumnya mereka berlatih selama dua jam, kali ini tim berjulukan Sape Ngamok itu hanya berlatih selama satu jam.
“Latihan terlalu banyak juga tidak bagus. Karena itu, kami potong waktunya. Latihan ini supaya sentuhan mereka dengan bola tetap terjaga,” tuturnya.
Para pemain pun mengaku menikmati jalannya latihan. Kendati berat, mereka merasa nyaman karena suasana latihan menyenangkan. “Suasana tim ini sangat bagus. Kami tidak merasa terbebani,” sebut Slamet Nurcahyo, salah satu pilar Madura United.