Didukung Pemerintah, China Punya Mimpi Besar melalui Sepak Bola

oleh Arinaldo Habib Pratama diperbarui 13 Jul 2016, 06:30 WIB
Striker asal Brasil, Hulk (kanan), kini bermain di Liga China bersama Shandong Luneng. (AFP)

Bola.com, Jakarta - Tahun ini, kompetisi sepak bola China menggemparkan dunia. Banyak klub asal Negeri Tirai Bambu itu mampu membeli para pemain kelas dunia dengan harga selangit.

Striker tim nasional Brasil, Hulk, menjadi rekrutan baru di China. Hulk pindah dari Zenit St Petersburg ke Shanghai SIPG dengan nilai transfer yang menjadikannya pemain termahal di kompetisi China.

Sebelum Hulk, beberapa pemain juga mulai merasakan atmosfer sepak bola China, yakni Ramires di Jiangsu Suning dan terbaru Graziano Pelle yang hijrah dari Southampton ke Shandong Luneng.

Advertisement

Menurut Eric Gao, representasi agen olahraga China iRENA, klub-klub lokal kini memang mampu membayar pemain lebih mahal dari yang ditawarkan klub-klub Eropa. Hal itu terjadi setelah klub-klub China mendapat dukungan penuh dari pemerintahnya untuk mengembangkan industri sepak bola.

"Klub-klub di China mampu membayar pemain mereka dua atau tiga kali lebih banyak dari tim yang mereka bela sebelumnya. Pemain-pemain tersebut akan menghasilkan uang yang lebih banyak di sini,” sebut Gao.

Menurut pengamat sepak bola China dari Inggris, Chris Atkins, Pemerintah China berupaya untuk mendukung klub-klub demi memperbesar reputasi olahraga sebagai kepentingan nasional.

"Pemerintah China melihat industri olahraga sebagai investasi yang diperlukan untuk menjauhkan ketergantungan negara ini dari manufaktur. Pemerintah China menjaga hubungan baik dengan klub-klub tersebut sehingga seringkali membantu mereka untuk melakukan perluasan usaha," ujar Atkins.

Atkins menambahkan, Pemerintah China berkeinginan menjadikan Liga China lebih kompetitif sehingga pemain lokal bisa lebih baik dan berkembang. Hal itu dinilai akan bertambah positif untuk tim nasional China.

Pasalnya, timnas China tidak memiliki prestasi yang mencolok. Catatan terbaik mereka di kompetisi antarnegara dunia hanya sekali bermain pada Piala Dunia 2002.

Tidak hanya pemain, klub-klub China juga mulai berani mendatangkan para pelatih tenar. Sebut saja Luiz Felipe Scolari yang sekarang melatih Guangzhou Evergrande dan Felix Magath yang menangani Shandong Luneng.

Sumber: Telegraph, Mirror