5 Hal yang Dinanti Fans MU dari Mourinho di ICC 2016

oleh Arie Nugroho diperbarui 20 Jul 2016, 16:12 WIB
Pelatih baru MU, Jose Mourinho, memberikan arahan kepada anak asuhnya saat melawan Wigan Athletic dalam laga persahabatan di Stadion DW, Wigan, (16/7/2016). (Bola.com/Twitter/ManUtd)

Bola.com, Jakarta - Manajer Jose Mourinho telah memulai petualangannya bersama Manchester United. Tantangan terbesar The Special One terdekat adalah membawa MU berlaga pada ajang International Champions Cup (ICC) 2016.

Advertisement

Mourinho melalui laga perdananya di MU melawan Wigan Athletic di DW Stadium, Sabtu (16/7/2016), secara sukses. The Special One membawa Setan Merah menutup pertandingan dengan kemenangan 2-0.

Setelah laga ini, Manchester United terbang ke China untuk berpartisipasi pada ajang ICC 2016. Rencananya, Setan Merah akan menggelar dua laga uji coba, yakni melawan Borussia Dortmund di Shanghai Stadium (22/7/2016) dan Manchester City di National Stadium, Beijing, (25/7/2016).

Setelahnya, MU akan menjalani laga persahabatan melawan Galatasaray pada (30/7/2016) dan ditutup dengan partai melawan Everton di Old Trafford (3/8/2016). Sebagai juara Piala FA, Setan Merah akan mennjalani partai FA Community Shield melawan juara Premier League, Leicester City, di Wembley, London, (7/8/2016).

Mourinho telah melakukan beberapa perubahan di awal kepemimpinannya di MU. Pria berkebangsaan Portugal itu memerintahkan untuk mencopot kamera pengawas di markas latihan MU, AON Training Complex. Mou juga menghilangkan pertemuan dengan para staf pelatih MU yang berlangsung sehari setelah pertandingan terkait evaluasi mengenai kelemahan masing-masing pemain.

Adapun, Jose Mourinho telah mendatangkan tiga pemain baru. Mereka adalah bek Eric Bailly dari Villarreal, penyerang Zlatan Ibrahimovic dari PSG, dan gelandang sayap Henrikh Mkhitaryan dari Borussia Dortmund. Berikut lima harapan fans MU dari Mou di ICC 2016.

2 dari 6 halaman

Skuat

1. Skuat

Beberapa pemain kunci Manchester United bakal absen pada ajang ICC 2016. Mereka masih dalam masa liburan setelah memperkuat tim nasional (timnas) masing-masing pada Piala Eropa 2016 dan Copa America Centenario.

Ini menjadi kesempatan bagi beberapa pemain utama MU untuk membuktikan diri di depan MU atau mereka akan segera didepak, mengingat Mou sudah menyampaikan dia hanya membutuhkan skuat berisi 24 pemain pada musim 2016-2017.

Gelandang Juan Mata menjadi salah satu pemain yang nasibnya berada di ujung tanduk. Pemain berkebangsaan Spanyol itu memang tak memiliki hubungan yang baik dengan Mou sewaktu masih di Chelsea. Mou juga menjadi manajer yang menjual Mata ke MU.

Mata hanya duduk di bangku cadangan pada babak pertama di laga melawan Wigan. Mou lebih memilih menurunkan pemain baru Henrikh Mkhitaryan. Namun, pemain berusia 28 tahun itu tampil penuh pada babak kedua. Namun, Mou tampaknya masih belum puas dengan kinerja Mata.

Gelandang Memphis Depay menjadi pemain lain yang wajib membuktikan diri di China nanti. Pemain asal Belanda itu gagal memenuhi ekspektasi pada musim perdananya di MU. Hal itu juga berlaku bagi bek Ander Herrera dan Phil Jones.

3 dari 6 halaman

Gaya Bermain MU

2. Gaya Bermain MU

Di bawah besutan Louis van Gaal, MU bermain dengan tempo lambat dan menekankan pada organisasi permainan dalam membangun serangan. Dalam beberapa kesempatan, Mou mengungkapkan bahwa dia ingin MU bermain berbeda.

Di bawah asuhan Van Gaal, permainan MU mudah sekali ditebak. Ini yang ingin Mourinho perbaiki di masa kepemimpinannya. The Special One ingin MU menghabiskan lebih banyak waktu di sepertiga bidang pertahanan lawan.

Ajang ICC 2016 di China menjadi kesempatan emas bagi Mourinho untuk menguji skema permainan yang dia inginkan. Pasalnya, sebelumnya kualitas tersebut tak bisa benar-benar teruji karena lawan yang MU hadapi hanyalah tim sekelas Wigan.

MU pada ajang ICC 2016 akan bertemu dua tim kuat Borussia Dortmund dan Manchester City. Patut ditunggu apakah permainan menyerang MU yang Mourinho inginkan juga ditunjang dengan kinerja lini pertahanan yang kuat atau tidak.

4 dari 6 halaman

Ekspresi Kemarahan Mourinho

3. Ekspresi Kemarahan Mourinho

Pada partai melawan Wigan Athletic, Mourinho beberapa kali tertangkap kamera memarahi beberapa pemainnya di pinggir lapangan. Bahkan, Mou uga sempat sedikit bersitegang dengan asisten wasit. Padahal, partai tersebut hanya bertajuk uji coba.

Pada ajang ICC 2016 nanti, Mourinho bakal menghadapi tim yang levelnya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Wigan. Jadi, kemampuan Mourinho dalam mengontrol emosi bakal amat diuji.

Manchester United dikenal sebagai klub samtun. Etika menjadi hal penting yang harus dikedepankan. Jadi, Mourinho kemungkinan besar bakal banyak mendapatkan teguran jika tetap bersikap 'urakan' seperti saat di Inter Milan, Real Madrid, dan Chelsea.

5 dari 6 halaman

Perang Urat Syaraf

4. Perang Urat Syaraf

Mourinho dikenal sebagai manajer yang gemar mencari musuh. Dia pernah menyebut pelatih Arsenal, Arsene Wenger, voyeur, atau istilah orang yang suka mengintip lawan jenis yang sedang tidak memakai baju.

Mou menyematkan julukan ini ke Wenger merujuk kepada kebiasaan Wenger yang suka mengirimkan orang untuk memantau latihan Chelsea. Saat bersama Real Madrid, Mou beberapa kali bersitegang dengan Pep Guardiola, yang saat itu menjabat sebagai pelatih Barcelona.

Pada sesi konfrensi pers pertamanya bersama MU, Mou langsung berulah dengan menyindir prestasi Wenger di Arsenal. Menarik untuk menantikan siapa yang akan menjadi korban sindiran Mou pada ICC 2016 nanti.

6 dari 6 halaman

Kesempatan Pemain Muda untuk Bersinar

5. Kesempatan Pemain Muda untuk Bersinar

Ajang pramusim menjadi kesempatan emas bagi para klub untuk menguji kualitas para pemain mudanya. Andai bisa tampil cemerlang, biasanya mereka akan lagsung dipromosikan ke tim utama.

Sepanjang musim 2015-2016, MU banyak mengandalkan para pemain muda didikan akademi mereka. Manajer Louis van Gaal terpaksa menggunakan opsi itu karena badai cedera.

Namun, di luar dugaan para pemain muda itu mampu membuktikan diri dengan luar biasa, Jese Lingard dan penyerang Marcus Rashford menjadi pemain muda yang tampil paling baik. Menarik untuk menunggu apakah Mou tetap akan mempertahankan para pemain muda itu di ICC 2016.

Sumber: Bernagai Sumber

Berita Terkait