Persebaya Bakal Melawan Jika Bermain di Kompetisi Kasta Terendah

oleh Zaidan Nazarul diperbarui 15 Nov 2016, 15:30 WIB

Bola.com, Surabaya - Kesediaan Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi bertemu dan berdialog langsung dengan perwakilan Persebaya disambut baik manajemen. Hanya saja, ada beberapa pernyataan pria yang juga menjabat sebagai Pangkostrad TNI AD itu yang dianggap kubu Persebaya tidak tepat.

Saat ditemui wartawan di Jakarta, Edy Rahmayadi mengaku ingin Persebaya kembali eksis di dunia sepak bola nasional karena menganggap klub ibu kota Jawa Timur itu memiliki nama besar seperti PSMS Medan, PSM Makassar, Persija Jakarta, dan Persib Bandung. Namun, Edy memperingatkan bahwa semua permasalahan terkait Persebaya akan benar-benar diselesaikan secara profesional.

"Kalau memang sampai harus turun ke divisi bawah, ya harus ke bawah. Kalau harus memulai dari Divisi I, nanti akan seperti itu, yang penting semua keputusan diambil dan dijalankan secara profesional. Tidak bisa jika mengatakan dulu bermain di ISL lalu akan kembali ke kasta tertinggi. PSMS pun harus turun ke Divisi I dan berusaha naik ke Divisi Utama. Yang penting dalam masalah ini adalah sportivitas," ujarnya.

Permasalahan Persebaya akan ditentukan di Kongres Tahunan PSSI pada 8 Januari 2017 di Bandung. Dalam rentang waktu dua bulan ke depan hingga digelarnya kongres, Komite Eksekutif PSSI membentuk tim khusus untuk mencari informasi mendalam yang akan digunakan untuk mengambil keputusan terkait Persebaya.

Advertisement

Bagi Direktur Pengembangan dan Bisnis Persebaya, Kardi Suwito, pernyataan Edy soal turun kasta dinilai sebagai kemunduran. Pernyataan ini berbeda dengan keputusan anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, selain mengembalikan status Persebaya sebagai anggota PSSI, tim yang bermarkas di Jalan Karanggayam 1, Surabaya, ini berlaga di Divisi Utama.

“Kalau memang seperti itu, kami akan melawan sampai titik darah penghabisan. Sudah berkali-kali kami dizalimi, dan untuk kali ini kami tidak akan tinggal diam,” ujar Kardi.

Jika diharuskan bermain di kompetisi level terbawah (Liga Nusantara) bagi Kardi sama juga bohong. Kardi juga menolak pernyataan Edy yang menyamakan kasus PSMS Medan dengan Persebaya. Baginya, kasus Persebaya dengan PSMS adalah dua hal yang sangat berbeda.

Menurutnya, proses PSMS turun kasta bukan karena dizalimi atau dikerjai. Hal ini berbeda dengan insiden pencoretan Persebaya dari keanggotaan PSSI serta dihilangkannya hak mereka. “Apalagi, tidak ada satu pun bukti atau dokumen yang menyebutkan Persebaya keluar dari keanggotaan PSSI,” tutur Kardi.

Maka itulah, jika PSSI tetap bersikukuh memaksa Persebaya harus memulai dari kompetisi kasta terbawah, manajemen Persebaya dipastikan bakal melaporkan PSSI ke kepolisian. Rencananya, Selasa (15/11/2016) siang ini jajaran direksi dan manajemen PT Persebaya Indonesia menggelar rapat yang membahas upaya perlawanan yang akan mereka lakukan.

Kardi dan pengurus Persebaya lainnya mengibaratkan mereka sebagai semut, sementara PSSI adalah gajah. Meski kalah besar, mereka tetap akan memberikan perlawanan atas ketidakadilan yang mereka rasakan.

Kendati PSSI akan membentuk tim khusus yang berisikan 10 orang yang terdiri dari anggota Exco dan pihak luar untuk melakukan kajian mendalam terkait kasus Persebaya, mereka pesimistis masalah Persebaya akan terselesaikan. Alasannya, mereka yakin orang-orang yang dipilih untuk mengisi tim khusus adalah orang-orang lama yang berlawanan Persebaya.

“Kalau isinya hanya orang-orang itu saja, saya percaya masalah Persebaya tidak akan selesai. Jika persoalan Persebaya tak selesai, PSSI tidak akan tenang karena kami akan terus melawan dan menuntut keadilan ditegakkan,” ujar pria yang juga pembina PS Pelabuhan (klub internal Persebaya) ini.