Ini Kata PSIS usai Dianggap Banci oleh Pelatih Persebaya

oleh Ronald Seger Prabowo diperbarui 21 Mar 2017, 14:00 WIB
PSIS memberikan tanggapan atas pernyataan pelatih Persebaya, Iwan Setiawan, yang menilai PSIS bermain bak banci. (Bola.com/Fahrizal Arnas)

Bola.com, Semarang - Duel uji coba Persebaya Surabaya versus PSIS Semarang di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Minggu (19/3/2017), menyisakan cerita panas. Hal tersebut tidak lepas dari komentar pedas pelaih Persebaya, Iwan Setiawan, yang menyebut pasukan PSIS bermain seperti tim banci dalam laga yang dimenangkan tuan rumah, 1-0 itu.

Meski dibilang tim banci, kubu PSIS memilih kalem. CEO PSIS, Yoyok Sukawi, enggan terpancing dengan komentar kontroversial mantan pelatih Persija Jakarta itu.

"Kami semua dari manajemen dan ofisial tidak terpancing karena biasanya orang yang berkomentar pedas karena sakit giginya,'' ungkap Yoyok seraya tertawa kepada Bola.com.

Advertisement

Komentar pedas Iwan Setiawan ditengarai permainan negatif football yang ditunjukkan PSIS. Tim asal Kota Atlas itu dianggap Iwan tidak niat bermain dan bertahan total dengan parkir bus sepanjang laga.

Hasilnya, Persebaya hanya bisa mencetak satu gol lewat penalti Rahmat Irianto. Gol itu pun tercipta setelah PSIS bermain dengan 10 pemain akibat stoper Anhar Latief mendapat kartu kuning kedua.

Namun, Yoyok menampik timnya menerapkan strategi parkir bus. Dia menilai justru kedua tim dalam laga itu memainkan sepak bola menyerang. PSIS dinilai Yoyok juga memiliki banyak peluang. Namun, di babak kedua PSIS dinilainya lebih bertahan terutama setelah kalah jumlah pemain.

''Itu bukan parkir bus ya. Kami bertahan karena kekurangan pemain akibat kartu merah. Jadi, itu strategi yang wajar. Kenyataan masyarakat sudah bisa melihat PSIS tampil impresif," ujar Yoyok.

Di sisi lain, selama ini Iwan Setiawan memang dikenal sebagai pelatih yang kerap melontarkan pernyataan-pernyataan pedas yang membuat telinga lawan memerah. Tidak jarang sikap kontroversialnya itu juga memicu respons dari kalangan suporter.