Liga 2: PSBK Vs Kalteng Rusuh, Wasit Dievakuasi dengan Ambulans

oleh Gatot Susetyo diperbarui 24 Jul 2017, 05:00 WIB
Perangkat pertandingan yang memimpin laga PSBK versus Kalteng Putra dievakuasi dengan mobil ambulans akibat terjadi kerusuhan. (Bola.com/Robby Firly)

Bola.com, Blitar - Laga lanjutan Liga 2 Grup 6 antara PSBK Kota Blitar kontra Kalteng Putra yang berakhir imbang 2-2 berbuntut rusuh. Partai yang digelar di Stadion Soeprijadi Kota Blitar, Minggu (23/7/2017) itu, membawa korban wasit Arief Syaefuddin (Batang) dan pemain PSBK Jefri Adi Prasetya mengalami luka berdarah di atas mata masing-masing.

Sebenarnya pertandingan sudah selesai usai wasit Arief Syaefuddin meniup peluit akhir. Namun ada seorang oknum suporter yang masuk ke lapangan dan mendatangi kerumunan wasit dan pemain. Tak jelas, siapa yang memukul, tahu-tahu wasit dan pemain PSBK berdarah.

Advertisement

Menurut Yudi Meira, Manajer Tim PSBK, wasit Arief Syaefuddin yang menanduk wajah Jefri Dwi Prasetya. "Wasit menanduk kepala pemain PSBK. Kami akan bawa Jefri ke rumah sakit untuk divisum. Jika ada pelanggaran yang mengarah ke penganiayaan, kami lapor PSSI," kata Yudi Meira.

Akibat kerumunan massa di lorong pemain, semua perangkat pertandingan terpaksa dievakuasi pihak keamanan memakai ambulance dan mobil sedan patwal lewat pintu stadion lainnya.

"Anak-anak hanya menanyakan keputusan wasit yang meniup peluit akhir. Padahal injury time sebanyak dua menit belum habis. Wasit tidak adil. Setelah Kalteng Putra membalas dua gol, seharusnya kami dapat penalti. Tapi wasit tak menghukum tim tamu," ungkap Yudi Meira.

Pelatih PSBK, Bonggo Pribadi menyebut emosi anak asuhnya terlecut dengan keputusan wasit. "Ya, begitulah pemain muda. Mereka kurang bisa mengontrol emosi. Kami sudah unggul dua gol di babak pertama. Ketika mereka kecolongan dua gol cepat di awal babak kedua, anak-anak panik. Akibatnya permainan kami ikut rusak," tutur Bonggo Pribadi.

Sebaliknya arsitek Kalteng Putra, Kas Hartadi sangat girang dengan satu poin tersebut. "Saat istirahat, saya instruksikan anak-anak harus bisa membalas saat lawan belum konsentrasi di awal babak kedua. Dan, kami berhasil menyeimbangkan kedudukan," ujar Kas Hartadi.