Liga 2: Persik 2 Kali Kalah Telak, Sugiantoro Siap Dipecat

oleh Gatot Susetyo diperbarui 20 Agu 2017, 11:30 WIB
Sugiantoro siap dipecat Persik Kediri setelah dua kekalahan telak dari Perssu Real Madura dan PSBK Blitar. (Bola.com/Robby Firly)

Bola.com, Blitar - Tuntutan agar Bejo Sugiantoro lengser dari kursi pelatih mulai disuarakan suporter Persik Kediri, Persikmania. Desakan itu muncul setelah juara Liga Indonesia 2003 dan 2006 ini dipermak Perssu Real Madura dan PSBK Kota Blitar dengan skor identik 0-3.

"Tuntutan kami ingin Bejo dipecat dari Persik karena tak sepantasnya Persik kalah dari dua tim itu (Perssu dan PSBK). Apalagi dengan PSBK yang kami lihat sendiri sebenarnya permainan mereka tak bagus," kata Andi, anggota Persikmania asal Pelem, Kabupaten Kediri.

Advertisement

Dua kekalahan itu menyakitkan karena Perssu dan PSBK merupakan tim papan bawah Grup 6 Liga 2 2017. Dalam laga kontra PSBK, Persikmania yang memadati Stadion Soeprijadi, Sabtu (19/8/2017), malah menghujat Slamet Sampurno dan kawan-kawan saat PSBK mencetak gol ketiga ke gawang Persik yang dikawal Tedi Heri Setiawan.

"Saya siap menerima apapun keputusan manajemen. Saya juga siap dipecat bila saya dianggap gagal. Saya sudah tahu risiko sebagai pelatih sepak bola," ucap Sugiantoro.

Bentuk kekecewaan Persikmania juga ditunjukkan dengan keluar stadion sebelum pertandingan bubar. Bahkan ada seorang suporter masuk lapangan dengan membawa spanduk bertuliskan "Poin Tiga atau Liga 3".

Tak berhenti di situ, sekitar seratus suporter sengaja menunggu kepulangan pemain yang akan memasuki bus tim. Hujatan dan cemoohan pun diteriakkan para suporter. Selain menuntut mundur sang pelatih, mereka juga mengolok-olok beberapa pemain yang dianggap tampil buruk.

"Sejak jadi pemain, saya selalu respek dengan suporter. Jika mereka menuntut saya mundur, saya akan mundur karena mereka juga bagian dari Persik. Itu sebagai wujud tanggung jawab saya sebagai pelatih," kata Sugiantoro.

Namun mantan bek timnas dan salah satu legenda hidup Persebaya ini tak mau mengajukan surat pengunduran diri. "Saya punya jiwa pantang mundur. Tapi jika manajemen memecat, saya akan patuhi bila keputusan itu bisa menjadikan Persik lebih baik ke depannya," ia memungkasi.