Stadion Tua Jadi Saksi Perjuangan Timnas U-19 di Myanmar

oleh Aning Jati diperbarui 09 Sep 2017, 19:30 WIB
Bangku pemain cadangan Stadion Padonmar, Yangon, Myanmar (09/09/2017). Selama Piala AFF U-18 2017 stadion tersebut menjadi tempat berlatih Garuda Nusantara. (Bola.com/Aning Jati)

Bola.com, Yangon - Yangon, kota terbesar di Myanmar, saat ini sedang berupaya membangun diri. Gedung-gedung bertingkat dengan arsitektur modern terlihat dibangun di beberapa penjuru kota, bersaing dengan kilau emas pagoda-pagoda yang bertebaran di kota bekas ibu kota negara Myanmar itu.

Namun, bangunan-bangunan bercat kusam dan kesan semrawut masih mendominasi Yangon. Kendati, mobil-mobil mewah mulai berseliweran di jalanan Kota Yangon yang unik.

Advertisement

Timnas Indonesia U-19 yang sudah berada di Yangon sejak 2 September 2017, merasakan sendiri Yangon yang dalam "zaman peralihan".

Tim Garuda Nusantara menginap di hotel yang meski berada di pusat kota, terbilang sederhana, jauh dari kesan mewah. Lapangan tempat latihan juga sangat sederhana. Bukan kompleks sports yang megah.

Selama menjalani Piala AFF U-18 2017, Timnas Indonesia U-19 berlatih di Stadion Padonmar. Letak stadion ini cukup unik karena dikelilingi toko-toko yang menjual makanan kecil maupun kebutuhan sehari-hari, serta jalanan yang semrawut. Pintu masuk dan keluar juga berada di antara deretan toko-toko itu.

Salah seorang warga lokal Yangon menjelaskan bila Stadion Padonmar sudah ada sejak 1962. Jadi, wajar bila kondisinya belakangan ini terlihat tidak terawat lantaran pemerintah Myanmar sudah membangun beberapa stadion yang lebih modern.

Stadion modern semisal Stadion Thuwunna dan Stadion Bogyoke Aung San yang dipakai pada Piala AFF U-18 2017. Federasi Sepak Bola Myanmar (MFF) dengan bantuan FIFA dan AFC juga sudah membangun kompleks latihan yang modern.

(Laporan jurnalis Bola.com Aning Jati dan fotografer Liputan6.com Yoppy Renato dari Yangon, Myanmar)

2 dari 2 halaman

Tidak Terawat

Suasana latihan Timnas Indonesia U-19 di Stadion Padonmar, Yangon, Myanmar (09/09/2017). Selama Piala AFF U-18 2017 stadion tersebut menjadi tempat berlatih Garuda Nusantara. (Bola.com/Aning Jati)

Pada awalnya, Stadion Padonmar hanya berupa lapangan. Namun, seiring waktu dilakukan pembangunan tribune. Lingkungan sekitar stadion juga mulai padat dengan berdirinya bangunan toko-toko kecil sehingga stadion yang berada di area Myaynigone Junction ini seolah tenggelam.

Kesan tua dan kusam langsung terasa begitu memasuki Stadion Padonmar. Kotoran burung yang sudah mengering tampak berceceran di tribune penonton. Perlu diketahui, populasi burung gagak atau yang biasa disebut kyi gan oleh warga lokal, cukup banyak di Kota Yangon.

Padahal, stadion ini masih digunakan hingga sekarang. Dari informasi yang diperoleh, Stadion Padonmar masih menggelar pertandingan level usia muda dan kompetisi kasta kedua di Liga Myanmar (MNL).

Selain tribune dan fasilitas lain seperti kamar mandi, kamar ganti, ruangan wasit yang kusam, lapangan juga tidak ideal. Dari pengamatan Bola.com, lapangan tidak rata meski permukaannya cukup mulus dengan ditumbuhi rumput yang hijau.

Menurut media officer Timnas Indonesia, Bandung Saputra, kali pertama tiba dan berlatih di Stadion Padonmar, mayoritas pemain dan tim pelatih Tim Garuda Nusantara tampak terkejut. Namun, karena hanya digunakan untuk latihan, pelatih Indra Sjafri tidak mempersoalkan kondisi Stadion Padonmar.

"Panpel lokal menyiapkan stadion ini karena paling dekat dengan Hotel Olympic, tempat Timnas Indonesia U-19 tinggal," kata Bandung Saputra.

Egy Maulana Vikri dkk. juga tidak terpengaruh dengan fasilitas sederhana yang diterima untuk berlatih. Mereka tetap melahap menu latihan dari tim pelatih dengan serius.

(Laporan jurnalis Bola.com Aning Jati dan fotografer Liputan6.com Yoppy Renato dari Yangon, Myanmar)