Liga 2: Hampir Pasti Tersingkir, Ini Misi Terakhir Persita

oleh Ronald Seger Prabowo diperbarui 04 Okt 2017, 05:45 WIB
Langkah Persita ke 8 besar sangat berat karena saat ini mereka ada di dasar klasemen Grup 2 babak 16 besar Liga 2 2017. (Bola.com/Ronald Seger)

Bola.com, Semarang - Nasib kurang baik dialami Persita Tangerang dalam pertarungan babak 16 besar Liga 2 2017. Berstatus juara Grup 3 di babak penyisihan, skuat Pendekar Cisadane saat ini justru melempem. Egi Melgiansyah dkk. terjerembab di posisi juru kunci Grup B dengan hanya mengemas satu poin dari empat pertandingan.

Kondisi itu membuat Persita hampir pasti tersingkir dari peta persaingan. Skuat racikan Bambang Nurdiansyah harus menyapu bersih dua laga sisa. Itu pun masih ditambah harapan Persibat Batang dan PSMS Medan tergelincir atau tak menambah poin.

Sepanjang babak 16 besar, Persita juga belum sekali pun meraih kemenangan. Tak hanya itu, mereka juga baru sekali menjebol gawang lawan.

"Dua pertandingan terakhir kami akan berusaha tampil habis-habisan. Meski nanti tersingkir, setidaknya nanti dengan terhormat," ujar Wiganda Saputra, asisten pelatih Persita.

Advertisement

Satu hal yang jadi sorotan tim pelatih adalah soal produktivitas lini depan yang baru mencetak satu gol. Padahal, Persita memiliki beberapa striker jebolan kasta tertinggi termasuk eks duo Persija Jakarta, Rahmat Afandi dan Aldy Al Acha. Wiganda menilai, lini depan menjadi problem utama tim asuhannya selama empat pertandingan.

"Analisis tim pelatih memang pemain kesulitan mencetak gol. Termasuk melawan PSMS sebelumnya, ada sekitar tujuh peluang bersih namun semua gagal. Problem ini yang ingin kami pecahkan untuk menghadapi dua laga sisa," tuturnya.

Persita akan menjalani dua laga terakhir menjamu PSMS di Stadion Singaperbangsa, Karawang, dan ditutup melawat ke markas Persibat Batang di Stadion M. Sarengat, Batang.

Beban berat berada di pundak para pemain Persita untuk memperpanjang nafas bahkan lolos ke fase berikutnya. "Faktor harus menang memang membuat pemain tertekan. Namun, semua itu memang harus dijalani," kata Wiganda.