Victor Igbonefo Alami Kejadian Mirip Choirul Huda di Thailand

oleh Iwan Setiawan diperbarui 17 Okt 2017, 13:45 WIB
Victor Igbonefo mengungkapkan pernah mengalami kejadian mirip yang dialami almarhum Choirul Huda di lapangan. (Bola.com/Dody Iryawan)

Bola.com, Malang - Kabar meninggalnya kiper Persela Lamongan, Choirul Huda, sampai juga ke Liga Thailand. Hal itu disampaikan bek Indonesia yang bermain di Nakhon Ratchasima, Victor Igbonefo. Pemain 31 tahun ini banyak menerima pertanyaan dari rekan-rekannya terkait insiden yang menimpa Huda.

"Saya tahu Huda meninggal dari Instagram. Banyak pemain di tim saya bertanya apa sebab dia meninggal. Saya jelaskan berdasarkan informasi yang saya tahu," kata mantan pemain Arema FC tersebut.

Igbonefo mengaku pernah satu tim bersama almarhum ketika pemusatan latihan bersama Timnas Indonesia pada 2015. "Saya kenal baik dia waktu di timnas. Dia gentleman. Jadi, saya terkejut mendengar kabar sedih ini," imbuhnya.

Advertisement

Igbonefo juga beberapa kali memutar video benturan Choirul Huda dan penanganan medis yang dilakukan. Dia langsung teringat pada kejadian yang menimpanya pada bulan lalu di Liga Thailand.

"Waktu itu pertandingan melawan Bangkok United (15/9/2017). Pemain lawan (Manuel Bihr) mau heading bola. Tapi, kepala saya yang dihantamnya. Kami berdua sama-sama jatuh. Tapi, justru dia yang tidak sadar," kenangnya.

Bedanya, perawatan yang dilakukan tim medis di Thailand dinilai Igbonefo sangat bagus. Melihat ada pemain yang tidak sadar, tim medis melakukan penanganan langsung dalam lapangan.

"Mereka tidak buru-buru membawa pemain keluar. Tapi, melihat kondisinya seperti apa. Beruntung saya masih sadar, diberikan keselamatan dan bisa ke pinggir lapangan. Tapi, pemain lawan dapat perawatan kurang lebih 15 menit di dalam lapangan dan pertandingan dihentikan. Apa jadinya kalau waktu duel saya juga aktif melakukan heading ke arah kepalanya (adu kepala)," lanjutnya.

Victor kemudian mendapatkan beberapa pertanyaan sebelum diperbolehkan kembali bermain. Hal itu untuk menguji apakah dia memang benar-benar sudah sadar karena benturan yang terjadi di bagian kepala.

"Kepala saya bengkak sampai satu minggu harus rutin kontrol. Sementara pemain lawan baru dilarikan ke rumah sakit ketika kondisinya mulai stabil. Tapi, saya lihat banyak alat yang diletakkan di bagian kepala untuk menjaga keamanannya," jelas pemain kelahiran Nigeria ini.

Penanganan ini berbeda dengan yang dilakukan pada Choirul Huda karena tim medis yang ada di Stadion Surajaya, Lamongan, terkesan buru-buru melarikan Huda ke rumah sakit. Padahal, kondisinya justru sangat kritis.

"Seharusnya di pertandingan ada dokter yang ahli dalam sepak bola karena dia akan lebih tahu langkah yang harus dilakukan dan bisa menolong nyawa pemain," tegas Igbonefo.

Victor Igbonefo tergeletak seusai bertubrukan dengan pemain lawan di Liga Thailand. (Bola.com/Dok. Pri)

Berita Terkait