Suporter Fanatik PSM Sayangkan Ulah Oknum Pelaku Kerusuhan

oleh Abdi Satria diperbarui 07 Nov 2017, 14:45 WIB
Suporter fanatik PSM menyayangkan ulah oknum pelaku kerusuhan seusai partai PSM vs Bali United, Senin (6/11/2017). (Bola.com/Abdi Satria)

Bola.com, Makassar - Sejumlah kelompok suporter PSM Makassar menyayangkan terjadinya kerusuhan saat tim Juku Eja menjamu Bali United pada pekan ke-33 Liga di Stadion Andi Mattalatta Mattoangin, Makassar, Senin (6/11/2017).

"Semua suporter memang kecewa PSM gagal meraih juara Liga 1 2017. Tapi, membuat kerusuhan dengan melempari bench Bali United bukan cara yang elegan karena hal ini bisa merugikan PSM juga," ujar Sul Daeng Kulle, Presiden Red Gank, kepada Bola.com, Selasa (7/11/2017).

Menurut Sul, pelemparan botol minuman yang dilakukan oknum penonton dari tribune tertutup bukan suporter fanatik yang mencintai PSM dan menghargai perjuangan PSM. "Karena dampak dari perbuatan itu membuat PSM bakal kena sanksi PSSI," papar Sul.

Sul menambahkan mayoritas suporter fanatik PSM menahan diri dan tidak ikut-ikutan membuat kerusuhan. "Kalau pun akhirnya kami masuk ke lapangan, karena situasinya sudah kondusif dan kami mendatangi pemain untuk sekadar menghibur plus berbagi duka," jelas Sul.

Advertisement

Hal senada dikatakan Andi Coklat, mantan jenderal lapangan The Maczman. "Kalau suporter fanatik tidak mungkin membuat kerusuhan. Apalagi, selama ini kami sudah menjalin hubungan baik dengan sesama suporter dari klub lain," tegas Coklat.

"Mari kita sama-sama belajar menerima hasil akhir sebuah pertandingan karena sejatinya sepak bola itu menghargai sportivitas," lanjut Coklat.

Kerusuhan ini membuat kelompok suporter fanatik PSM terpaksa menunggu keputusan dari komdis PSSI terkait laga PSM vs Madura United yang dijadwalkan berlangsung pada Minggu (12/11/2017).

"Padahal, rekan kami dari suporter Madura United sudah mengabarkan rencana kedatangan mereka ke Makassar. Semoga ada kepastian dalam waktu dekat ini," kata Sul.