Perseru Ingin Kembali ke Stadion Marora Secepatnya

oleh Iwan Setiawan diperbarui 19 Mei 2018, 19:45 WIB
Djamel Boerstra belum memberikan kontribusi besar untuk Perseru. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Bola.com, Malang - Kekalahan 0-1 atas Barito Putera semalam (17/5/2018) membuat Perseru Serui segera ingin kembali ke markas aslinya. Yaitu Stadion Marora, Serui.

Sebab Silvio Escobar merasakan hal yang berbeda ketika bermain di kandang sementara, Stadion Gajayana, Malang. Mengingat mereka seakan bermain tanpa dukungan suporter.

Ketua Panpel Perseru, Charles Gomar menjelaskan jika saat ini Stadion Marora sudah dalam tahap penambahan lampu. Karena stadion yang berada di Serui itu sebelumnya hanya memiliki penerangan 200 lux.

“Sekarang lampu itu segera dipasang. Target kami dalam dua minggu sudah selesai dan bisa digunakan. Paling tidak penerangannya menjadi 1000 lux,” jelasnya.

Advertisement

Jika selesai dalam waktu dua minggu, praktis Perseru bisa menjalani laga kandang di Serui ketika menjamu Arema FC pada 1 Juni mendatang. Pertandingan kandang terdekat melawan Sriwijaya FC akan dihelat pada 27 Mei.

“Sebenarnya kami juga senang bermain di Malang. Tapi jika ingin lolos dari degradasi, tim ini harus bermain di Serui. Di sana pemain bisa lebih maksimal saat mendapat dukungan suporter,” lanjutnya.

Pelatih Perseru, I Putu Gede juga berharap timnya bisa segera pulang kampung. Dua lawan kandang yang dihadapi selanjutnya tergolong berat, Sriwijaya FC dan Arema FC. Sriwijaya, seperti diketahui memiliki materi banyak pemain bintang dan berpengalaman. Sedangkan Arema sedang berjuang keras menghindari zona degradasi.

Jika melawan Arema bermain di Malang, tentu mereka seakan bermain di kandang lawan. Singo Edan seperti diketahui merupakan tim asal Malang. Tapi di satu sisi, Perseru akan mendapatkan banyak pemasukan dari tiket penonton jika melawan Arema di Stadion Gajayana Malang.

“Yang jelas kami secepatnya ingin kembali ke Serui. Pengerjaan untuk lampu stadion hanya tinggal mengganti saja. Untuk pilarnya sudah ada. Jadi tidak butuh waktu lama. Kalau untuk ijin keamanan bermain malam hari, tidak ada masalah. Di Papua, Serui merupakan daerah yang paling aman,” imbuh Charles.

Jika bermain di Serui, tim lawan sulit bermain maksimal lantaran mereka harus melakoni perjalanan panjang yang memakan waktu sehari penuh. Itu sebabnya Perseru bisa lebih banyak memetik poin ketika bermain di kandang sendiri.

 

Berita Terkait