Pelatih Bhayangkara FC Yakin Inggris Kalahkan Kroasia

oleh Muhammad Adiyaksa diperbarui 11 Jul 2018, 22:15 WIB
Pelatih Bhayangkara FC, Simon McMenemy, saat melawan Madura United pada laga Liga 1 di Stadion PTIK, Jakarta, Kamis, (07/6/2018). Bhayangkara FC menang 1-0 atas Madura United. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Bola.com, Jakarta - Sukses Timnas Inggris lolos ke semifinal Piala Dunia 2018 disambut gembira pelatih Bhayangkara FC, Simon McMenemy. Walau lahir di Skotlandia, arsitek berusia 40 tahun itu mendukung penuh perjuangan Harry Kane dan kawan-kawan.

Simon percaya Inggris dapat mengatasi perlawanan Kroasia di babak semifinal Piala Dunia 2018. Partai hidup-mati ini bakal digelar di Stadion Luzhniki, Kamis (12/7/2018) dini hari WIB.

Advertisement

Mantan pelatih Mitra Kukar ini pun meyakini ungkapan 'Football’s Coming Home' dapat diwujudkan Inggris. Frasa tersebut bermakna keinginan untuk membawa pulang trofi Piala Dunia 2018 ke negara lahirnya sepak bola, yaitu di Inggris.

"Saya akan begadang menonton Inggris menang di babak semifinal Piala Dunia 2018. Inggris juara. Football's coming home," ujar Simon pada konferensi pers setelah timnya ditahan imbang 3-3 oleh Persebaya Surabaya pada kompetisi Go-Jek Liga 1 bersama Bukalapak.

Kemenangan melawan Kroasia akan membuat Inggris melangkah ke babak final Piala Dunia 2018. Satu negara telah mengunci slot di partai puncak yaitu Prancis.

2 dari 3 halaman

Latihan Pukul 8 Pagi

Pelatih Bhayangkara FC, Simon McMenemy saat melawan PS Tira pada lanjutan Liga 1 2018 di Stadion PTIK, Jakarta, Jumat (4/5/2018). Bhayangkara menang 4-2. (Bola.com/Nick Hanoatubun)

Setelah timnya ditahan imbang 3-3 oleh Persebaya di Stadion Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan, Rabu (11/7/2018), Bhayangkara FC akan kembali menggelar latihan di lokasi yang sama pada keesokan harinya pukul 08.00 WIB.

Simon bakal menggelar evaluasi di lini belakang karena timnya kebobolan tiga gol melawan Persebaya.

3 dari 3 halaman

Sulit Bangun

Latihan pada pagi hari justru menimbulkan kesulitan untuk Simon. Pasalnya, tekadnya telah bulat yaitu menonton Inggris pada dini hari nanti. Maka dari itu, arsitek berusia 40 tahun bakal mencari cara untuk menemukan solusi bangun di pagi hari, sementara di satu sisi dirinya bakal kekurangan waktu tidur.

"Saya harus menemukann solusi di lini belakang, maka kami jam 8 pagi harus langsung latihan, hal itu akan sulit untuk saya," tutur Simon.

 

Sumber: Liputan6.com 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Berita Terkait